RAJU

8 2 0
                                    

"Aish iya, "

Putri dan elang menghampiri pedagang cilok yang sedang mangkat diterima jalan

Putri dengan antusias segera turun  dan segera menghampiri gerobak cilok itu

"Mang beli cilok nya ya, berapaan mang?"
Tanya putri

"1 biji lima ratus neng"

"Beli sepuluh  ribu ya mang yang bayar abang ini okey"

Elang mendelik kesal saat lengannya di tarik paksa oleh putri

Nasib kalau jalan bawa adek perempuan ya gini batin elang menangis , untungnya dia selalu bawa dompet saat keluar

"Kok abang ?, kan kamu yang beli kenapa ngga pake uangmu aja "

"Kasian ya neng pacarnya pelit banget "

Elang menatap garang ke arah penjual cilok dan putri yang sedang terkikik geli

"Iya mang pelit banget , sangking pelitnya udah kaya medit "

Mendengar itu telingga elang menjadi panas seketika , dengan cepat dia mengeluarkan uang dari dompetnya dan langsung membayar kepada tukang cilok tadi dan tanpa babibu langsung menarik lengan putri agar segera pergi dari sana

"Putri siapa yang ngajarin kamu kaya gitu ?"

"Ngga ada abang "

"Lain kali jangan kaya gitu sama orang lain ngga ada yang tau perasaan manusia okey "

"Emhhh" balas putri sambil memakan ciloknya dengan lahap

Elang yang merasa di acuhkan pun menatap putri gemas mengacak rambut hitam adiknya  dengan pelan

"Minggu depan abang ada reuni bareng temen abang ,minta tolong ya buat temenin "
Ujar elang sambil menatap penuh harap ke arah putri

"Reuni apa?"

"Pokoknya kaya kumpul biasa ,cuman abang agak sanksi kalau pergi sendiri "

"Ajak yang lain aja lah ,putri juga males kalau acara begituan "

"Yang lainya ya kamu dek "

"Selain aku kan banyak "

"Padahal disana banyak om bujang lho "

"Ngga tertarik "

"Ada pertunjukan genderang lokananta juga "

"Bisa nonton lewat yobob "

" ada raihan juga "

Putri membatu mendengar ucapan abangnya , nama itu

Nama yang sering di ucapkan oleh kakaknya dan kedua orang tuanya untuk di jodohkan ketika ia lulus nanti

"Ih apaan sih bang aku ngga mau"

"Please dek ya nanti abang beliin laptop baru deh "

Putri sedikit tergoda karena memang dirinya membutuhkan benda itu untuk menulis ya putri mengikuti jejak kakak pertamanya ingin menjadi penulis

"Gimana dek ?"

"Oke janji ya "

"Nah gitu dong , ini baru adek abang"

"Nyenyenye"

Elang mencubit gemas pipi adiknya itu

"Emang acaranya kapan ?"

"Lusa , jam 3 sore kayanya "

Putri hanya mengangguk menangapi kata abangnya

Sebenarnya dia juga agak malas di rumah jadi tak apalah sekalian refreshing

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RADEN & PUTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang