-6-

564 89 10
                                    

Hari demi hari berlalu dan Jane semakin akrab sama Rose. Awalnya Rose bingung namun dia tetap saja senang karena bisa menghabiskan waktu berduaan bersama Jane.

Tanpa Rose ketahui, Jane mendekatinya hanyalah karena Jane ingin mencari tahu soal Lisa.

Hah~

Kira kira gimana ya perasaan Rose setelah tahu kalau Jane hanya menggunakannya?

Yang pasti dia akan terluka dan mungkin saja hatinya akan benar benar hancur.

"Cie, akhir akhir ini lo akrab banget ya sama Jane" ujar Lisa merangkul pundak Rose.

"Gue senang banget Lis! Sepertinya dia juga menyimpan perasaan buat gue deh" ujar Rose percaya diri.

Lisa terkekeh "Semoga saja deh. Gue doakan semoga dia memang jodoh elo"

"Makasih Lis" ujar Rose terharu

Lisa menepuk pundak Rose "Gue keruangan Bu Suzy duluan ya. Tadi gue dipanggil untuk kesana"

"Ah, iya" sahut Rose dan akhirnya Lisa berlalu pergi dari sana.
















"Jadi kamu setuju?" Tanya Bu Suzy

Lisa mengangguk "Setuju Bu" sahutnya

Bu Suzy bernafas lega. Akhirnya Lisa setuju untuk menyertai team basket cewek di sekolah itu.

Dulu Lisa adalah kapten basket disekolah lamanya makanya sekarang Bu Suzy ingin Lisa kembali menjadi kapten basket.

"Kamu bisa ikut latihan bareng team basket cowok ya. Nanti Jane akan mengajar kamu" ujar Bu Suzy.

"Baiklah Bu" sahut Lisa "Aku permisi" dia membungkuk dan berjalan keluar dari ruangan Bu Suzy.

Baru saja dia ingin berjalan kekelas, dia malah berpapasan sama Jane "Lis"

"Ouh Oppa" sahut Lisa.

"Apa kamu setuju untuk menjadi kepten basket cewek?" Tanya Jane.

Lisa mengangguk "Iya"

Jane tersenyum "Ini untuk kamu" dia memberikan susu coklat untuk Lisa.

"Untuk aku?" Bingung Lisa.

"A-ah, ini juga ada untuk Rose. Kamu berikan saja kepada dia ya"

Lisa sontak tersenyum "Ouhh, jadi ternyata Oppa ingin memberikan susu coklat ini untuk Rose" godanya.

Jane hanya tersenyum kaku "Aku duluan ya" dia bergegas pergi dari sana.

Lisa menatap kepergian Jane dengan terkekeh kecil "Menggemaskan" gumamnya menatap susu coklat yang ada ditangannya itu.
















"Nih buat elo"

Rose mengernyit bingung ketika Lisa memberikannya susu coklat "Tumben?"

"Tadi gue ketemu sama Jane Oppa dan dia meminta gue untuk memberikan susu coklat itu buat elo si. Gue juga dapat kok" jelas Lisa.

Pipi Rose sontak merona merah "Aaaaaa sepertinya gue makin jatuh cinta deh!!" Teriaknya kesenangan.

Lisa terkekeh kecil "Nanti pas kalian jadian, jangan lupa traktir gue ya"

"Pasti! Gue akan mentraktir elo makan di restaurant karena elo sudah mendukung gue memperjuangkan cinta gue ini" sahut Rose.

"Bagus!" Ujar Lisa tersenyum puas "By the way, nanti lo pulang bareng siapa?"

"Bareng Oppa gue lah. Kenapa?"

"Gue pulang bareng kalian ya" pinta Lisa.

"Boleh saja si. Nanti gue bilang sama Jisoo Oppa"

"Sip!"















Waktu pulsek tiba dan sekarang Rose bersama Lisa sudah berada di parkiran untuk menunggu kedatangan Jisoo.

Tidak butuh waktu yang lama, sosok yang ditunggu oleh mereka itu tiba diikuti oleh Jane dibelakangnya.

"Oppa, Lisa minta pulang bareng kita" ujar Rose.

"Apa boleh?" Tanya Lisa.

"Boleh banget malah" sahut Jisoo kesenangan. Hurmm, mencurigakan👀

"Ji" panggil Jane.

"Kenapa?" Sahut Jisoo.

"Kalau elo pulang bareng Lisa, biar gue pulang bareng Rose ya" ujar Jane.

Jisoo menaikkan salah satu alisnya "Loh, kenapa?" Tanya nya

"Ya tidak apa apa lah. Gue punya urusan sama Rose" sahut Jane.

"Sepertinya dia ingin menembak elo deh" bisik Lisa

"Ah, semoga saja deh" sahut Rose ikutan berbisik.

"Rose, kamu ingin pulang bareng Jane?" Tanya Jisoo.

"Apa boleh?" Tanya Rose

Jisoo mengangguk "Pulang saja" ujarnya beralih menepuk pundak Jane "Hantarin adek gue pulang dengan selamat. Awas saja kalau dia lecet!" Ancamnya.

"Iya Ji, tenang saja" sahut Jane "Ayo Rose" dia membukakan pintu mobilnya untuk Rose.

Dengan pipi yang bersemu merah, Rose berganjak memasuki mobil Jane. Tidak butuh waktu yang lama, mobil itu berganjak pergi meninggalkan perkarangan sekolah.

"By the way, apa tidak apa apa Rose pulang bareng Jane Oppa? Apa Om tidak akan marah?" Tanya Lisa yang sudah memasuki mobil Jisoo.

"Papa tidak ada dimansion si. Dia lagi diluar kota" sahut Jisoo yang fokus menyetir "Apa kamu mau langsung pulang?"

"Memangnya Oppa ingin membawa aku kemana?" Tanya Lisa.

"Jalan jalan saja si. Kita cari street food yuk"

"Wahh boleh tuh!" Sahut Lisa antuasis.

Jisoo tersenyum senang dan langsung melajukan mobilnya.















Didalam mobil Jane, suasana benar benar hening. Rose gugup namun dia juga merasa senang.

"Kamu sudah lama temanan sama Lisa?" Tanya Jane memulakan bicara.

"Sudah lama si" sahut Rose "Dia satu satunya sahabat aku"

Jane mengangguk paham "Jadi kamu pasti tahu soal dia bukan?"

"Soal apa?" Bingung Rose.

"Apa ada sesuatu yang dia suka?"

Rose mengernyit. Kenapa Jane menanyakan soal Lisa?

"Kamu jangan salah paham. Aku hanya ingin tahu soal teman teman kamu saja kok" ujar Jane canggung.

Rose yang memang bucin sama Jane itu akhirnya mengangguk percaya "Sama seperti cewek yang lainnya, Lisa suka coklat sama bunga si"

"Bunga?"

"Iya. Bunga Lily. Lily itu juga nama panggilan aku untuk dia"

Jane mengangguk paham dan suasana akhirnya kembali hening.













  Tekan
    👇

Sincérité de l'amour ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang