Pagi tiba dan Rose akhirnya sadar dari tidurnya. Dahinya sontak mengernyit ketika dia merasa pusing "Gue dimana si" gumamnya menatap sekeliling.
Deg
Dia membeku ketika memori tadi malam muncul dibenaknya. Astaga! Dia mabuk dan sesuatu yang tidak seharusnya terjadi malah terjadi! Tapi dimana cowok itu?!
Sial! Sepertinya cowok itu sudah kabur! Tapi siapa cowok itu? Rose bingung. Dia memang samar samar mengingati apa yang terjadi namun dia tidak mengingati wajah sang cowok.
Sekarang dibenaknya hanya terlintas nama Jaehyun! Iya, Jaehyun! Dia harus segera mencari cowok itu dan meminta tanggungjawab dari cowok itu.
"Hiks apa yang sudah gue lakukan" isaknya memeluk kedua lututnya.
Drtt drttt
Dengan ragunya Rose mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan dari sang Oppa.
"Rose! Syukurlah kamu mengangkat panggilan dari Oppa. Oppa sudah menghubungi kamu dari tadi malam tahu!" Ujar Jisoo
"Hiks Oppa" isak Rose
"Rose?! Kamu kenapa?! Kamu dimana?!" Panik Jisoo.
"Hiks aku di club"
Mata Jisoo sontak melotot "Kirim lokasinya! Oppa kesana sekarang"
Setelah panggilan dimatikan, Rose langsung mengirimkan lokasinya kepada sang Oppa.
Jisoo memasuki kamar dengan wajah paniknya. Dia langsung berlari menghampiri sang adek "Rose"
"Oppa" Rose sontak memeluk Oppanya dengan erat "Hiks maafin aku" isaknya.
Jisoo mengelus kepala sang adek. Dia harus menenangkan sang adek duluan sebelum meminta penjelasan dari adeknya itu.
Beberapa menit berlalu, Rose akhirnya menghentikan tangisannya namun dia masih sesenggukan.
Tanpa ragu dia mula menjelaskan semua yang terjadi termasuklah soal Jane yang melamar Lisa itu.
"Maaf. Oppa pasti kecewa sama aku" lirih Rose.
Jisoo mengusap wajahnya dengan kasar. Dia benar benar merasa tidak berguna saat ini. Dia gagal menjaga dan melindungi adeknya itu "Seharusnya kamu menelfon Oppa saja tadi malam" ujarnya.
"Maaf" hanya ini yang mampu Rose lontarkan saat ini.
"Oppa akan mencari si Jaehyun itu dan meminta dia untuk bertanggungjawab" ujar Jisoo.
Rose menggeleng "Awalnya aku memang ingin dia bertanggungjawab tapi sekarang aku sudah tidak mau. Aku ingin melupakan kejadian ini. Aku mohon sama Oppa, tolong jangan ngomong soal ini sama siapa siapa. Mama sama Papa juga tidak boleh tahu. Aku takut sama Papa" lirihnya.
"Baiklah. Ini hanya rahsia antara kita berdua. Tapi kamu harus janji sama Oppa kalau kamu tidak akan ke club lagi" ujar Jisoo.
Rose mengangguk "Aku janji!" Sahutnya tegas.
Jisoo sontak merangkul sang adek "Lupakan saja soal Jane. Mungkin dia memang ditakdirkan untuk bersama Lisa"
"A-aku akan coba" sahut Rose sedikit ragu.
Setibanya dirumah, Rose langsung diberi pertanyaan oleh sang Papa. Rose beralasan kalau dia menginap dirumah Lisa dan untung saja kedua orang tuanya itu mempercayainya. Itu juga gara gara Jisoo yang berusaha menyakinkan sang Papa.
"Istirahat saja. Lupakan soal apa yang terjadi tadi malam. Oppa akan ngomong sama donsen kamu kalau kamu libur" ujar Jisoo mengelus kepala Rose.
"Oppa ingin kekampus?" Tanya Rose.
Jisoo mengangguk "Oppa akan kekampus sebentar si. Terus Oppa akan ke rumah Irene Nuna. Setelah Oppa memikirkannya, Irene Nuna harus tahu soal ini"
Rose menggigit bibir bawahnya "Apa Irene Eonnie akan marah?"
"Tenang saja. Oppa akan berusaha memberi pengertian buat dia. Sekarang kamu istirahat ya" ujar Jisoo mengelus kepala Rose.
Rose mengangguk "Terima kasih Oppa"
Jisoo tersenyum tipis "Sudah menjadi tugas Oppa" sahutnya berganjak pergi dari sana.
Jisoo tiba dikampus untuk bertemu donsen adeknya itu. Dia akan memberitahu sang donsen kalau adeknya itu mengambil izin libur dan untung saja sang donsen memberinya izin.
"Jadi Jane sudah pacaran sama Lisa huh?" Gumam Jisoo setelah melihat Jane yang tiba dikampus bersama Lisa. Hatinya sedikit sakit si. Sejujurnya sudah lama Jisoo menyimpan perasaan untuk Lisa namun ternyata sahabatnya itu juga mencintai Lisa.
Huft! Tidak apa apa deh. Dia akan berusaha mengikhlaskan Lisa untuk Jane. Semoga saja Jane bisa menjaga Lisa.
"Jis" Jane bersama Lisa berjalan menghampiri Jisoo "Lo dari mana? Bukannya hari ini lo tidak ada kelas?" Tanya Jane.
"Gue ketemu sama donsen Rose si" sahut Jisoo.
"Rose kemana Oppa?" Tanya Lisa.
Jisoo melirik Jane sekilas "Rose sakit. Dia lagi Istirahat dirumah"
"Sakit?! Bukannya tadi malam dia baik baik saja?" Tanya Lisa.
"Apa mungkin dia jatuh sakit gara gara Jane melamar gue?" Batin Lisa.
"Tadi malam Oppa keluar jalan jalan bareng dia si. Mungkin gara gara angin malam, dia demam" bohong Jisoo dan untungnya Lisa mempercayainya.
"Gimana kalau nanti aku sama Lisa kerumah kalian? Kita ingin melihat kondisi Rose" timpal Jane.
Jisoo menepuk pundak Jane "Tidak perlu. Rose baik baik saja kok. Besok juga dia pasti sudah masuk kekampus. Kita ketemu besok saja okay? Gue duluan ya" dia menatap Lisa sekilas sebelum berganjak pergi dari sana.
Bukan tanpa alasan Jisoo tidak ingin Jane datang kerumahnya. Dia hanya tidak ingin Rose semakin sedih ketika melihat Jane yang datang bersama Lisa itu. Kalau Jane tidak bisa menjaga hati Rose, biarkanlah Jisoo sendiri yang menjaga hati adeknya itu.
Mencari Oppa seperti Jisoo🥺❤️
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincérité de l'amour ✅
FanfictionMencintai tanpa harus memiliki dan membiarkan orang yang dicintai bahagia bersama kebahagiaannya. Apa itu yang dinamakan sebagai cinta sejati? Chaennie📌 Jensé📌 Jentop📌 Fanfiction📌