Part 4 | Sorry

4.9K 646 130
                                    

Jungkook memijit pelipisnya tatkala Susan memberitahukan bahwa klien mereka membatalkan janji meeting pada siang ini.

"Kita akan memperbaharui jadwal meeting atau bagaimana, Direktur?"

"Coret mereka dari list klien, kita akan memutus kerja sama."

Seokjin yang sedari tadi duduk santai sambil mengunyah apel, mengerutkan keningnya dalam.

"Bukankah mereka klien yang berpengaruh besar pada perusahaan kita?" timpalnya.

"Aku tidak pernah menolerir orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka menjadwalkan meeting siang ini dan aku sudah mempersiapkan diri."

"Baik, Direktur. Untuk makan siang Anda ingin tetap makan di luar?"

"Aku makan di sini siang ini."

"Baik, Direktur. Sudah saya pesankan dari restoran dengan menu terlezat di sekitar sini."

Jungkook mengangguk pelan, sementara Susan membalikkan badan untuk beranjak pergi. Seperginya sekretarisnya tersebut, Jungkook menelepon Lisa.

Tidak diangkat walau berdetik-detik telah berlalu.

Seokjin yang tetap santai di dekatnya mulai memutar bola mata-sudah tahu siapa yang sedang ditelepon pria itu kali ini.

"Dia pasti sedang menjemput Jeongsan, ini jam pulang sekolah, kan?" ucap Seokjin.

Jungkook tidak menggubris, mulai beralih menelepon Rico-bodyguard istrinya.

"Di mana istriku?"

"Nyonya sedang ada di cafe Jisoo, Tuan."

"Kenapa dia tidak memberitahuku? Kenapa kalian tidak memberitahuku?!"

Seokjin meletakkan apel pelan-pelan tatkala Jungkook meninju meja dengan wajah menegang.

"Itu-kami juga tidak tau kalau Nyonya berencana ke tempat lain hari ini, tapi Nyonya__"

"Diam, diam, diam! Videokan apa pun kegiatannya sekarang. Kirim padaku sceepatnya."

"Baik, Tuan."

Takut kalau-kalau Jungkook mengamuk, Seokjin memilih bergeming dan tidak mengajak pria itu bicara. Tapi ia mendadak terperanjat Ketika Jungkook membanting ponsel, mengumpat setelah melihat sesuatu dari layar smartphone tersebut.

"Jungkook,," panggilnya pelan.

Jungkook tidak acuh, kembali menelepon Rico yang mungkin sedang ketar-ketir di sana.

"Siapa laki-laki itu?" desisnya.

"S-saya juga tidak tau, Tuan. Dia dan Nyonya-"

"Gunakan otakmu Rico, cari tau dia kalau aku bertanya padamu siapa laki-laki itu!"

"Saya minta maaf, Tuan."

"Cari tau dia siapa sialannnnnnnnnnn!!!!!"

"Saya akan bertanya pada Nyonya setelah mereka pulang Tuan."

Karena khawatir urat-urat di kepala pria itu akan terputus,, Seokjin mencoba menenangkan. "Lisa tidak mungkin selingkuh, Jungkook."

"Aku tidak mengajakmu bicara!!"

Seokjin memutar bola mata, persetan saja, ia juga tidak ingin peduli pada pria pecemburu itu.


***


Pukul 3 sore, Lalisa masih bertahan di cafe Jisoo karena Haruto datang dan mengajak bertemu. Pria itu membawa koleksi majalah yang covernya diisi dengan wajah Lalisa.

MPB|SEASON 3✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang