Part 3 | Haruto

5.3K 642 146
                                    

Saat Lalisa menyiram tanaman di depan rumah bersama para pelayan, pasutri yang sepertinya tetangga baru mereka berkunjung sambil membawa kue beras.

"Halo, kami baru pindah kemarin," sapa mereka ramah.

Lalisa datang menghampiri. "Selamat datang dan selamat bergabung di wilayah ini. Aku Lalisa."

Mereka saling bertukar salam sebelum seorang pelayan tergopoh-gopoh membawakan ponsel Lalisa dan mengabarkan bahwa Jeon Jungkook menelepon.

"Ayo masuk ke dalam, kami akan membuatkan teh," tawar Lalisa seraya menerima ponsel yang masih berbunyi di tangannya.

"Apa tidak merepotkan?"

"Tentu saja tidak. Mari."

Lalisa tersenyum, memberi mereka jalan untuk masuk ke dalam rumah.

Sadar Jungkook masih menelepon. Lalisa menerima panggilan video tersebut.

"Oppa."

Wajah pria itu terlihat mengencang, dasi yang mengikat lehernya dilepaskan.

"Aku sudah bilang kalau aku akan selalu meneleponmu, Sayang. Kenapa lama sekali mengangkatnya?"

Jika Jungkook berada di sisinya, akan lebih mudah bagi Lalisa untuk menenangkan pria itu. Ia bisa membelai pelipisnya dan kegelisahan pria itu akan berangsur-angsur hilang.

Tapi jarak sedang memisahkan mereka sekarang. Lalisa hanya bisa melihat Jungkook yang menatapnya tajam.

"Tadi ada tetangga baru, aku mengajak mereka bicara sebentar."

"Mereka lebih penting dariku?"

"B-bukan seperti itu, Oppa."

Di layar, Jungkook memijit pelipisnya dan melepas kacamata yang sebelumnya bertengger di tulang hidung.

"Sudah aku katakan harusnya kau ikut denganku."

"Kita sudah membicarakannya, Oppa."

Lalisa tidak tahu harus menenangkan Jungkook bagaimana, apa harus mencium layar sekarang? Atau ia harus ke kamar dan menggoda pria itu?

"Wahh, ternyata ada pohon besar di sini."

Jungkook menegakkan kepalanya. "Suara siapa itu?"

Lalisa menggigit bibir saat suami dari tetangga barunya tersebut menceletuk dan melihat-lihat tanaman di depan rumah.

"Suara siapa, Lisa?"

"Itu tetangga baru yang aku maksud, mereka-mereka pasangan suami istri. Mereka ada di rumah karena aku menyuruh mereka untuk mampir sebentar."

Jungkook mengacak rambut hitamnya.

"Aku tidak mau ada laki-laki asing yang tidak kukenal ada di rumah."

"Oppa, mereka hanya tetangga."

"Kau mendengarku, Lisa?"

"Aku tidak akan menyuruh mereka pergi."

"Lisa," geram Jungkook mengepalkan tangan. "Baiklah, aku akan menyuruh Erick dan Rico untuk menyeret mereka pergi."

"Oppa sudah keterlaluan."

"Kau yang memulainya, Lisa."

Panggilan terputus, Lalisa bisa melihat Erick menerima telepon dan pria itu mengangguk begitu menerima perintah.

Saat kedua bodyguardnya benar-benar akan melakukan hal yang diminta oleh Jungkook, Lalisa mencegat.

"Kalian tidak akan berani melakukannya."

MPB|SEASON 3✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang