Lalisa terbangun karena merasa sesak, tubuhnya seolah ditimpa beban besar hingga ia kesulitan bernapas. Belum lagi rasa basah yang hinggap di leher hingga tulang selangka yang membuatnya melenguh merinding.
Apa yang telah terjadi? Ia sedang tidur di rungan ini—di kamar lamanya sebelum menikah.
Apa seorang pencuri diam-diam masuk dan—ya Tuhan apa ia sedang akan diperkosa?
Dikeremangan malam, ketika ia membuka mata lebar-lebar, ia dapat melihat Jungkook tersenyum dengan tatapan tergelap yang pernah dilihatnya.
“Sayanggg.”
Ia baru tersadar bahwa sepasang tangannya terikat di atas kepala sementara pria itu kini mulai mencumbu bibirnya dan memagut rakus.
Tatapan Lalisa membola—apa yang telah dilakukan pria ini! Di tengah malam seperti ini apa pria ini mengendap-endap masuk?
Lalisa menoleh ke samping guna menghindari ciuman, dan ketika ia berhasil melakukannya, ia memberi tatapan tertajam yang pernah ia lakukan. “Apa yang Oppa lakukan?!”
Ia bergidik tatkala Jungkook menyeringai. “Aku menemuimu, Sayang.”
“Lepas ini, aku mohon lepas!” jeritnya sambil menyentak-nyentak tangannya yang terikat.
Jungkook memasang wajah murung dan mengerucutkan bibir. “Kalau aku lepaskan kau akan menyuruhku pergi dari sini.” Ia meraih tubuh Lalisa untuk duduk dan memeluknya lembut. “Aku tidak bisa tidur tanpamu, Lisa.”
Lalisa memejamkan mata. “Lepaskan aku, Oppa.”
Jungkook menggeleng, mengusakkan kepalanya ke rambut panjang Lalisa.
“Aku mohon,” pinta Lalisa dengan nada bergetar. “Sampai kapan Oppa akan bersikap seperti ini?” isaknya. “Sampai kapan Oppa akan bersikap posesif seperti ini, sampai kapan?”
Jungkook mengurai pelukan dengan wajah cemas, ia meminta maaf pada wanita itu telah membuatnya menangis lantas menyeka air mata Lalisa dengan lembut.
“Aku minta maaf, Sayang. Aku hanya ingin kau kembali bersamaku.”
Lalisa menggeleng sambil terisak. “Aku ingin Oppa berubah, hanya dengan begitu semuanya akan baik-baik saja. Tolong hormati keputusanku.”
“Tidak mau, aku tidak mau, Lisa.”
“Kalau begitu Oppa ingin berpisah selamanya saja?”
Jungkook menjambak rambut. “Akhh! Aku tidak mau!!!!!”
Lalisa bergerak mundur membuat Jungkook sadar bahwa teriakannya menakuti wanita itu. Ia menggegam tangan Lalisa, menatapnya sendu. “Aku tidak bisa tidur, aku bersungguh-sungguh,” ucapnya dengan mata berkaca. “Hanya malam ini saja, tolong izinkan aku memelukmu sampai tidur. Aku berjanji tidak akan menemuimu lagi.”
Lalisa tergugu, ia mengangguk menyanggupi permintaan pria itu. Selanjutnya Jungkook melepas ikatan di tangan istrinya, ia membawa tubuh mereka rebah di atas kasur kemudian memeluk wanita itu erat-erat.
Entah bagaimana harinya akan berlanjut tanpa wanita ini.
***
Ketika bangun Lalisa mendesah karena Jungkook benar-benar pergi meninggalkannya di pagi hari. Ia ingat bagaimana pria itu memeluknya sangat kuat dan menggumam bahwa ia tidak ingin ditinggalkan.
Tapi Lalisa perlu melakukannya, ia ingin menghukum pria itu karena kasar dan suka menghakimi orang lain tanpa alasan.
Ini adalah yang terbaik, ia hanya membuat jarak dengan pria itu beberapa kilo meter. Ia yakin setelah ini pun Jungkook tetap akan memantaunya dari jauh, hanya tidak bisa bersentuhan saja. Tapi Lalisa yakin itu saja sudah menyiksa perasaan pria itu.
