WARNING
MATURE CONTENT
Sebelum benar-benar pergi ke luar kota untuk urusan bisnis, Jungkook tidak ingin membuang kesempatan untuk berjalan-jalan dengan istrinya.
Ia membelikan tas mewah, gaun mewah juga perhiasaan yang sudah Lisa katakan bahwa ia tidak perlu memilikinya.
Lagi pula ia akan ke mana dengan gaun dan barang-barang mewah tersebut, tanpa izin dari Jungkook ia tidak akan bisa keluar dari rumah. Dalam sebulan, Lisa bahkan hanya keluar rumah karena harus menjemput Jeongsan dan Harin.
"Oppa akan lama di sana?" Lisa bertanya sembari menatap Jungkook yang tengah menyetir. Satu tangan wanita itu tidak berhenti mendapat kecupan.
"Paling lama 3 hari, ingin ikut?"
Ikut dengan Jungkook berarti ia akan lebih terkekang di luar sana.
Ia menggeleng, menarik perhatian Jungkook yang segera meliriknya lurus.
"Kenapa?"
"Jeongsan dan Harin akan kesepian di rumah. Apalagi Jeongsan, dia selalu membutuhkanku untuk melakukan apa pun."
Jungkook kembali menatap lurus jalanan di depan. "Kau suka aku pergi?"
Lisa menggeleng keras, meski mungkin tidak bisa menampik bahwa kepergian Jungkook akan memberinya waktu untuk bersenang-senang.
In a good way of course.
Selang beberapa menit, mereka sampai di sekolah Jeongsan-yang di mana adalah sekolah Harin juga.
Jeongsan dan Harin terlihat sudah menunggu-ditemani seorang guru yang menjaga mereka.
Ketika melihat Jungkook menurunkan kaca mobil, Jeongsan sedikit menyipit.
"Ayo, Jeongsan." Harin segera menarik tangannya, membawanya masuk ke dalam mobil.
"Hai, Sayang." Dari jok depan, Lisa menyapa keduanya dengan senyum ceria. "Bagaimana sekolah hari ini."
"Good as always. Kami akan mengadakan ujian sekolah minggu depan," jawab Harin antusias.
"Bagaimana dengan Jeongsan?" tanya Lisa seraya menatap putranya yang bergeming.
Mengurus Jeongsan hampir sama seperti mengurus Jungkook. Mungkin karena memiliki gen yang sama, Jeongsan juga suka merajuk & tidak suka berbagi hal yang menurutnya adalah miliknya.
"Hmm, menyenangkan."
"Sudah minta maaf pada teman yang kemarin bertengkar dengan Jeongsan?"
Jeongsan memalingkan wajah ke kaca mobil, dan Lisa tahu bahwa putranya tersebut tidak akan meminta maaf jika merasa hal yang ia lakukan adalah benar.
Sama seperti Jungkook.
Kendaraan roda empat tersebut kembali melaju, Jungkook menyuruh Lisa untuk duduk dengan posisi yang benar, sementara pria itu kembali meraih tangannya dan mengelus lembut jemari istrinya itu.
"Mommy." Harin memanggil. "Mommy punya waktu mengajari Harin malam ini?"
"Tentu, Sayang."
"Setelah Daddy berangkat ke luar kota," celetuk Jungkook.
"Daddy akan pergi ke luar kota?"
"Ya, Sayang. Hanya ke Busan, ingin menitipkan sesuatu? Akan Daddy belikan."
Harin terkekeh. "Apa saja. Harin suka apa saja."
Jeongsan di sisinya tidak menyahut, hanya melihat tangan ibunya yang kini diangkat ayahnya untuk dikecupi lembut.
