09. pemikiran salah

51 40 3
                                    

Beberapa kali aku membalikkan badanku, aku tak bisa tidur dengan nyenyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa kali aku membalikkan badanku, aku tak bisa tidur dengan nyenyak. Oh astaga, aku tak mengerti mengapa aku tak bisa tidur malam ini. Aku mengkhawatirkan banyak hal, tentang Salonga, Griz atau bahkan Osha. Bahkan bagaimana aku akan memulai semuanya besok malam. Aku mengacak rambutku frustasi.

Beberapa kali aku mengecek airpods di telingaku, namun tetap saja, aku tak mendapatkan kabar apapun dari Osha maupun Griz. Bagaimana kabar mereka setelah pertunjukkan itu? Pertunjukkan Lexxa itu. Aku juga terkejut ketika mendengarnya.

Beberapa kali mencoba untuk tidur namun tak bisa membuatku bangun, mendengar bagaimana beberapa orang yang sedang tidur di ruangan ini mendengkur.

Aku memumbulkan kepalaku, melihat ke ranjang atas tempat Yega tertidur. Laki-laki itu tertidur dalam senyap, tidak akan ada yang tetap bangun malam-malam begini. Apalagi besok, aku, Atha, Yega dan Ayar akan pergi ke hutan terlarang untuk menjalankan misi mencari beberapa bahan obat-obatan di hutan Prysona. Tak ada yang seumuran denganku, mereka bertiga adalah pria dengan umur kepala dua.

Aku berdiri dan mungkin akan berkeliling di daerah sekitar sini, siapa tau angin malam yang berhembus membuatku mengantuk. Akan buruk jika malam ini aku tidak tidur, besok aku harus tepat waktu bangun jika tidak ingin tertinggal atau bahkan dihukum. Aku tak pernah melihat hukuman apa yang akan didapatkan, tapi sepertinya mengerikan.

Aku mulai berjalan melewati ranjang-ranjang tingkat ini. Sampai dimana suara Atha mengagetkanku.

"Mau ke mana kau malam-malam begini?" Aku menoleh, Atha telah duduk di atas ranjangnya dengan tatapannya yang sinis. Meskipun kami telah cukup berbaikan dengan Yega yang membujuk, tapi sepertinya orang seperti Atha tetap tak akan menerima kekalahan.

"Besok kita harus tepat waktu menuju hutan Prysona. Atau kau ingin terlambat dan dihukum?" Aku membalas tatapan Atha tak kalah sinis. Aku memutar bola mata malas untuk tatapan sinis dan seringai senyum Atha itu.

"Aku tak bisa tidur," jawabku singkat kemudian berjalan kembali keluar untuk berjalan-jalan. Atha berdiri dari duduknya yang di atas ranjang, entah apa yang akan dilakukan pria itu, aku menoleh untuk melihat apa yang akan dia lakukan.

"Aku seniormu, dan aku harus menemanimu jalan-jalan malam begini. Barang kali kau tidak hanya jalan-jalan?" Aku mendengus malas, bilang saja jika tak bisa tidur juga dan ingin berkeliling untuk membuat mata ngantuk. Tak usah berpikir buruk kepada orang lain seperti itu bisa bukan?

Aku keluar dari ruangan, Atha mengikuti dari belakang. Disepanjang jalan dia bersiul sambil melihat-lihat sekelilingnya, beberapa kali dia curi-curi pandang memperhatikan jalanku. Yang benar saja? Aku berkeliling seperti ini bukanya mengantuk malah tak nyaman, mengganggu sekali pria egois ini.

"Zaxt, aku berpikir jika kau terlalu muda untuk masuk ke dalam ini semua. Mengapa kau masuk? Kau tak takut?" Pertanyaan dari Atha yang tiba-tiba membuatku heran. Sepertinya pria itu sedikit ragu-ragu dari nada bicaranya. Tapi kenapa tiba-tiba?

KELASteam_pemburu Book 2 of pemburuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang