Mature content / seks sceneRen keluar dari dalam kamarnya ketika ia hendak turun ke bawah ia tidak sengaja berpapasan dengan Jonath kebetulan pria itu pun akan turun ke bawah.
" Selamat pagi uncle." Ucapnya ceria. Jonath mengangguk dan langsung turun menuruni anak tangga di susul Ren yang mengikutinya dari belakang seperti anak dan induk itik
" Apa kau tidak mandi?, dari semalam kau menggunakan baju itu." Jonath menatap Ren dengan penuh selidik dari atas sampai bawah
" Ren mandi kok. kan Ren tidak punya baju lagi hanya baju ini yang tersisa."
Benar juga Jonath tidak memberikan Ren pakaian ganti. bahkan sekedar meminjamkannya pakaiannya saja tidak. perlukan Jonath berbelanja dan menyiapkan segala kebutuhan Ren?!.
" Semalam Ren tidur tidak memakai baju."
Uhuk.
Jonath tersedak kopi yang baru saja ia teguk kendalam mulut, naas Jonath harus kehilangan momen pagi yang cerah di temani secangkir kopi. Ulah gadis kecil yang semalam tidak sengaja di temuin nya
" Kau tidak apa?. memakai baju, bagaimana kau tidur dalam keadaan telanjang?."
" Ren tidur menggunakan selimut. bajunya Ren gantung." Jonath mengangguk. dalam keadaan lumayan genting seperti ini gadis itu cukup pintar dalam menggunakan otaknya
Hening baik Jonath maupun Ren tidak lagi membuka percakapan mereka terlalu larut dalam kegiatan masing-masing yaitu menikmati sarapan, Ren sesekali melirik Jonath yang tengah memakan roti nya dan fokus pada tablet
" Uncle, selama Ren tinggal di sini Ren harus apa?."
" Terserah, jika kau bisa mengerjakan tugas asisten rumah tangga maka kerjakanlah." Jawabnya tanpa menoleh sedikitpun dari layar tabletnya
Membuat Ren mendengus terang-terangan di hadapan Jonath.
🖇️🦊😼🖇️
______________________________Memikirkan apa yang tengah gadis itu lakukan di rumah nya membuat Jonath sedikit penasaran sukur-sukur rumahnya tidak di buat seperti kapal pecah
Membuat nya sedikit tidak berkonsentrasi selama Meeting berjalan jika ditanya soal bagaimana pendapat Jonath akan sedikit loading. Membuat para karyawan nya kebingungan dengan tingkah bos nya pagi ini.
Dan Jonath dengan tiba-tiba harus menunda meeting pentingnya pagi iniDengan langkah pasti Jonath keluar dari ruangan rapat menuju ruangan nya dan mengambil kunci mobilnya setelahnya keluar lagi dan menuju basement tempat mobilnya di parkirkan
Tanpa menunggu lama ia langsung menancap gas menuju rumahnyaEntahlah Jonath sendiri tidak tau apa yang tengah terjadi kepadanya.
Ketika sudah sampai di halaman rumahnya Jonath langsung memarkirkan mobilnya asal dan bergegas masuk ke dalam rumah. ketika sudah masuk ke dalam rumah dan melihat sekeliling dan menyerukan nama Ren tapi gadis itu tidak kunjung terlihat
" Di mana gadis itu." Gumamnya
Tungkai nya ia bawa ke area dapur untuk mengecek mungkin saja gadis kecil itu sedang di dapur
Dan benar saja rupanya gadis itu berada di dapur mata Jonath memicing melihat penampilan Ren, oh bukankah itu kemejanya dari mana gadis itu mendapatkan kemejanya. Lihat penampakannya seperti di lahap habis oleh kemeja kebesaran itu.
Perlahan Jonath mulai melangkah mendekati Ren. menelisik tubuh Ren dari atas sampai bawah di mulai dari pinggul kemudian paha sial, betapa mulus dan bersihnya paha mungil itu tanpa sadar Jonath menelan ludahnya kasar semakin mendekat kepada Ren" Sedang mencari apa?." Suara rendah Jonath membuat Ren memekik kecil, gadis itu menoleh ke belakang betapa terkejutnya ketika wajah Jonath terpampang di depan wajahnya membuat hidung keduanya nyari bersentuhan
Bukan hanya Ren. Tapi Jonath pun merasakan hal yang sama dalam jarak yang dekat seperti ini membuat Jonath sempat menahan nafas beberapa saat. Menikmati betapa cantiknya gadis yang berada di hadapannya ini
" U-unle," Jonath tidak bereaksi bahkan untuk mengedip pun pria itu tidak sanggup terlanjur terpesona oleh kecantikan alami Ren. Ya, Jonath akui Ren memang gadis kecil yang cantik Jonath berani menjamin tanpa menggunakan alat kecantikan pun Ren sudah terlihat cantik Ren memiliki aura dan kecantikan yang jarang di miliki wanita atau gadis lain Ren special
Jonath beruntung karena bertemu dengan Ren." Uncle Jo?." Ren mulai risih dengan cara pria itu memandang nya,
" Uncle."
" Ish uncle Jo dengar Ren tidak sih." Dengan sedikit kesal gadis itu menepuk wajah Jonath membuat Jonath langsung tersadar dan memundurkan wajahnya mengambil jarak dari Ren.
Apa yang kau pikirkan bodoh. Mencium bibir kecil yang terus bergerak itu?. jangan gila.
Demi menghilangkan atmosfer yang membuat canggung Jonath berdehem kecil untuk mengusir rasa canggung nya karena demi Tuhan. Jonath baru kali ini merasakan perasaan canggung selama 34 tahun ia menghirup udara dan sialnya lagi.
Gadis ini lah yang membuatku merasa canggung seperti ini.
" Apa yang kau cari?!." Ujarnya kemudian menatap Ren dengan pandangan meminta penjelasan sebab Ren sudah berani menggunakan pakaiannya tanpa seijin darinya.
Ren mengerti tatapan Jonath ia menjawab pertanyaan Jonath dengan cengiran kecil.
" Hehe. Ren ingin mengambil toples manisan itu." Jawabnya, " Tapi tangan Ren tidak sampai." Sambungnya bibirnya melengkung ke bawah
Double sial. Ren terlihat sangat menggemaskan
.
.
Jonath mengajak Ren ke salah satu pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa barang dan keperluan untuk Ren. seperti pakain bermerek, tas. sepatu alat kecantikan bahkan sampai pakaian dalam Sudah seperti Sugar Daddy saja dia kalau di pikir-pikir
" Uncle Ren lapar."
Tanpa banyak bicara Jonath menggiring Ren ke luar setelah membayar semua barang belanjaan tujuannya saat ini adalah ke restoran untuk memberi makan Ren bocah ini sedikit cerewet dan menyebalkan jika sedang merasa lapar.
✧ to be continued ✧
Maaf kalo ada Typo