" Yaahahahhaah Lu yang jaga " Teriak Haga.
" Ahhh, anjing lah " Umpatku dengan pasrah. Aku menunggu ke dua temanku yang menyusun sandal. Yang salah satu sandalnya adalah hasil curian jum'at kemarin. Bukan aku yang mencuri tapi Arya.
" Siap-siap lu semua " Teriakku. Hampir satu jam kami berlari kesana kemari. Namun belum menemukan lelah.
" Bas udahlah capek, " Keluh Haga. Ia duduk dan mengajak Arya dan aku, Baskara.
" Tuku mimik yok! " Ajak Arya. Aku dan Haga mengangguk dan pergi menuju warung. (Beli minuman yok)
" Buk tumbas es kopi, " Pintaku. Aku menengok, " Kowe opo? ". (Buk, beli es kopi. Kamu apa?)
" Aku es teh gula batu aja " Kata Haga. ( aku es teh gula batu aja)
" Aku... Aku opo yo, " Arya bingung memilih salah satu dari rentengan bungkus minuman serbuk. ( aku.. Aku apa ya)
" Bingung yoo, " Goda mbok sun, pemilik warung.
" Anu nopo niku es coklat, " Pinta Arya. ( anu apa itu es coklat).
" Weh opo wi loo apik-apik warna pink pink " Celetuk Arya. Haga mendekat ke arah kandang yang berisi ayam-ayam kecil. ( weh apa itu loo bagus bagus warna pink pink).
" Eh gue dulu kalo melihara nih ayam cuman sampek beberapa jam doang, " Kata Haga.
" Iyalah, orang diinjak, ". Haga menyenggol Arya. Sedangkan Baskara hanya tertawa.
" Eh esnya dah jadi, " Seru Baskara. Haga yang mendapati pesanan sudah jadi itupun kembali ke jendela rumah yang menjadi tempat transaksi jual beli.
Dering telpon yang berasal dari HP Baskara membuat Haga dan Arya menoleh ke arahnya. Haga mengangkat dagunya. Baskara memperlihatkan layar yang menunjukkan panggilan dari ayahnya.
Hanya sekedar bertanya posisi Baskara sekarang. Sesekali Arya menggoda Baskara.
" Baskara Arya Dwipangga pulangnya jangan kemalaman "
🎸🐻🍜Baskara, sang pemberi cahaya terang.
Arya, mulia atau ditinggikan.
Dwipangga, pemimpin, bebas, pekerja keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOGJA ||Haechan
Fanfic"Kata orang,Tuhan menciptakan Bandung saat tersenyum dan menciptakan Jogja saat jatuh cinta"-Haidar.