제1장

1.7K 98 18
                                    


"It's not love at first sight, it's having the sight, to distinguish true love, from just mere beauty." – Anthony Liccione.


Happy Reading!


T-Thank You!✌️



******


💙💗


Hari ini, suasana kantor nampak tidak terlalu sibuk. Namun, para pekerja tidak henti-hentinya berlalu-lalang di sepanjang ruangan kantor dengan berkas di tangan mereka. Ada yang sibuk dengan komputer mereka, ada juga yang nampak acuh tak acuh dengan pekerjaan mereka dan memilih bermain ponsel ataupun mengobrol dengan teman semeja mereka, mendiamkan berkas yang menumpuk di atas meja.


Namun, tidak dengan Seungwan yang terlihat sangat serius di depan komputernya. Matanya tak lepas dari layar di depannya, tangannya dengan lihai bergerak di atas papan ketik dengan mulut yang terus membaca setiap paragraf yang telah ia ketik sebelumnya. Sudah hampir 3 jam lebih  wanita itu berkutat dengan pekerjaannya. Walaupun di sekelilingnya bisa dibilang sangat berisik dan tidak memungkinkan siapapun bisa berkonsentrasi saat bekerja, tetapi Seungwan tampak tidak perduli dan meneruskan pekerjaannya yang hampir terselesaikan itu.


"Wan. Psssttt!"


Sebuah suara membuyarkan konsentrasinya, ia menghela napas malas sebelum menengok ke samping mejanya. Ia bisa melihat sosok wanita dengan rambut panjang terurai dan mata bulatnya mengintip dari papan pembatas yang memisahkan tempat kerja mereka, "Apa, Gi?", tanyanya dengan malas.


"Ada gosip baru loh, Wan. Udah denger belum??"


Seungwan memicingkan matanya, "Serius kamu ganggu aku kerja cuma nanya hal yang gak jelas??", tanyanya sambil menatap tajam ke arah Seulgi yang kini tersenyum lebar di depannya dengan kepala menyembul ke atas. 


"Hehe. Tapi ini gosip yang patut kamu tau, Wan. Ini udah kesebar ke seluruh kantor loh. Sampe ke kantin dan satpam diluar sana juga." ucap Seulgi dengan antusias di dalam suaranya. 


Seungwan melepaskan kacamata yang ia pakai dan memijat pelipisnya, tidak terasa kepalanya mulai berdenyut karena terlalu lama melihat ke layar komputer, sepertinya ia memang harus beristirahat sejenak agar matanya tidak terkena radiasi yang berlebihan. Sebelumnya, Seungwan tidak menggunakan kacamata saat awal bekerja, namun setelah ia diterima bekerja disini dan mengharuskannya untuk terus menggunakan komputer setiap bekerja, matanya mulai kehilangan fokus dan membuatnya harus mengenakan kacamata ataupun lensa kontak. Tetapi, karena dirinya tidak ingin terlalu sering menggunakan lensa kontak dan membuat matanya semakin parah, ia memutuskan untuk memakai kacamata agar tetap membuat matanya tidak iritasi ataupun cedera akibat memakai lensa kontak setiap harinya.


Seungwan meregangkan tubuhnya dan mendesah pelan saat merasakan betapa pegalnya seluruh anggota tubuhnya. Ia sempat berpikir, apakah ini karena umur dia yang sudah hampir tua?


"Jadi gosip apa yang kamu denger itu?"


Seulgi yang melihat kini perhatian teman semejanya itu mulai beralih kepadanya dengan cepat ia menghampiri meja Seungwan, "Kita mau dapet CEO baru." kata Seulgi dengan wajah berbinar.


Perfect and Casual {SELESAI} ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang