"Falling In love was never in my plan. Until one day, I just realized that I love this person too much."
—Unknown
Happy Reading!
T-Thank You!✌️
******
💙💗
Joohyun meregangkan kedua tangannya setelah ia selesai menandatangani semua berkas yang menumpuk di atas meja kerjanya. Lalu, tak berselang lama, ia merasakan perutnya berbunyi.
Wajar saja, Joohyun sudah hampir lima jam menyelesaikan berkas-berkasnya di dalam ruangan kerja yang terletak di rumahnya. Suatu kebiasaan yang Joohyun lakukan adalah membawa sebagian pekerjaannya ke rumah. Karena menurutnya, ia akan bisa tenang saat berada di rumahnya sendiri ketika menyelesaikan semua berkas-berkas itu. Memang ruangan kerjanya yang berada di SK Group jauh dari orang-orang banyak dan suara bising, namun Joohyun merasa tidak nyaman dengan luasnya ruang kerja disana. Joohyun menyukai ruang kerjanya yang tidak terlalu besar tetapi nyaman untuknya.
Suara ketukan membangunkan lamunan Joohyun, ia mempersilahkan orang tersebut untuk masuk ke dalam. Joohyun mengerutkan keningnya ketika melihat Ayahnya-lah yang mengetuk pintu. Jarang sekali Ayahnya mengunjungi Joohyun ketika sedang bekerja, biasanya sang Ayah dan Bundanya sedang menghabiskan waktu bersama dengan menonton acara TV favorit mereka.
"Ayah?", tanya Joohyun ketika melihat sang Ayah melihat-lihat isi ruangan kerjanya. Joohyun terheran dengan sikap Ayahnya itu yang terlihat seperti... ini adalah pertama kali bagi sang Ayah masuk ke ruangan kerja miliknya.
Ayahnya tersenyum setelah matanya bertemu pandang dengan sang anak, "Maaf Ayah ganggu kerja kamu. Lagi sibuk ya?", tanyanya sembari berjalan ke sofa yang berada di ruang kerja milik Joohyun sebelum dirinya duduk dengan nyaman.
Kerutan di dahi Joohyun semakin dalam ketika mendengar perkataan Ayahnya. Sang Ayah tidak pernah sekalipun bertanya seperti itu ketika masuk ke dalam ruang kerjanya. Pasti ada sesuatu yang mengganggu pikiran Ayahnya jika harus bersikap bertele-tele seperti ini.
"What do you really want to say, Yah? Stop fooling around." ucap Joohyun dengan menatap lekat ke arah sang Ayah yang kini sedang menyentuh sebuah buku yang berada di atas meja.
Sang Ayah meletakkan kembali buku ke atas meja sebelum ia menghela napas pelan, matanya kini menoleh ke arah Joohyun yang masih duduk di belakang meja kerjanya, "Ayah cuma kangen sama kamu, Joohyun. Bunda juga kangen sama kamu, kenapa kamu gak makan malem bareng tadi, hm? Bunda kamu khawatir kamu jatuh sakit kalo telat makan, apalagi sampe gak makan." jelas sang Ayah sembari menatap lembut kepada anak semata wayangnya.
Joohyun menghela napas ketika mendengar perkataan Ayahnya. Mungkin dirinya terlalu berpikiran yang tidak-tidak, salahkan semua berkas yang terus menumpuk di mejanya. Belum lagi kemarin ia tidak bertemu dan pergi kencan dengan Seungwan karena harus menghadiri rapat di Busan. Sehari tidak bertemu dengan Seungwan, membuat Joohyun stres dan tidak sedang dalam mood yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect and Casual {SELESAI} ✔️
Fanfiction💙💗 Shon Seungwan, sosok wanita muda berusia 25 tahun yang terkenal akan kebaikan serta ketekunannya dalam bekerja di sebuah perusahaan besar di Korea Selatan yaitu SK Group. Seungwan memiliki tinggi badan yang tidak begitu tinggi ataupun pendek, m...