O1

1.9K 175 28
                                    

Park Jisung, adalah seorang pemuda pemilik toko bunga. Jisung sama sekali tidak memiliki sesuatu yang spesial kecuali wajahnya yang dapat menarik perhatian orang-orang.

Hal itu dikarenakan wajah Jisung itu sangat indah layaknya idol idol Korea.  Oleh karena itu juga tak jarang orang orang mengajak Jisung untuk terjun kedalam dunia entertainment.

Namun, sayangnya hal itu di tolak mentah-mentah oleh Jisung. Pemuda itu hanya menginginkan hidup yang tenang, jika dia menjadi seorang aktor ataupun idol maka dia harus mengorbankan ketenangan hidupnya. Belum lagi jika dia melakukan sedikit kesalahan maka dia akan menerima ribuan komentar kebencian. Jisung tidak menginginkan itu semua. 

Jisung dikenal dengan kepribadian yang baik dan sopan. Oleh karena itu banyak pelanggan yang setia membeli bunga di tokonya. Tapi tak sedikit juga yang membeli bunga hanya untuk melihat visual dari seorang Park Jisung, atau sengaja membeli bunga untuk mendekati Jisung.

Namun, sayangnya Jisung adalah pemuda pemalu yang artinya sulit untuk mendekati Jisung. Hal itu jugalah yang menghambat Jisung untuk mencari seorang kekasih.

°°°°

Hari ini cukup melelahkan untuk Jisung, dirinya tadi memiliki cukup banyak pelanggan. Sepertinya Jisung harus mencari pekerja yang bisa membantu nya di toko.

Jisung berjalan menuju apartemen miliknya, dirinya hanya membutuhkan waktu dua puluh menit dari toko menuju apartemen miliknya.

Jisung berjalan dengan cukup santai. Dirinya melihat jam yang menunjukkan pukul 8 malam.

"Sepertinya berjalan jalan sebentar tidak buruk" gumam Jisung.

Jisung mengarahkan langkah kakinya menuju ke sebuah minimarket, dirinya membeli beberapa camilan. Kemudian berjalan menuju taman yang tidak jauh dari apartemen miliknya.

Jisung mendudukkan dirinya di bangku taman, kemudian memakan camilan yang sudah dia beli.

Drrrttt drrrttt

Ponsel Jisung bergetar menandakan ada sebuah telepon masuk. Jisung mengambil ponselnya dan melihat bahwa nomor tak di kenal sedang menelepon dirinya.

Selain telepon Jisung juga mendapatkan pesan dari nomor tak dikenal itu.

Segera pulang, hari ini cuaca dingin nanti kau sakit.

Jisung merasa aneh, karena dia rasa tak ada orang lain selain dirinya disini. Nomor itu kembali menelepon, Jisung dengan ragu-ragu menjawab telepon tersebut.

"Halo?"

"Segera pulang!"

Kemudian telepon itu dimatikan, Jisung merasa takut. Dirinya langsung menatap ke sekitar dan memastikan tidak ada yang mengikuti dirinya.

Jisung kembali mendengar dering telepon miliknya. Namun, kali ini dia tidak mengangkatnya. Jisung menolak panggilan tersebut. Dan kini terdengar suara panggilan tak terjawab. Hal itu membuat Jisung yakin bahwa ada seseorang yang mengikuti dirinya.

Jisung tanpa basa basi langsung berlari menuju apartemen miliknya. Badannya gemetar ketakutan, bibirnya dia gigit guna menahan teriakan.

Apartemen Jisung berada di lantai tiga, dengan buru buru dia masuk lift. Ketika pintu lift menutup ada seseorang yang menahannya. Orang itu memakai topi dan masker serta Hoodie berwarna hitam.

Penampilan pemuda itu terlalu mencurigakan, kemudian terdengar suara dering telepon lagi.

Jisung memperhatikan bahwa telepon orang itu sedang memanggil sebuah nomor dan nomor yang di telepon adalah miliknya.

Jisung menangis, dirinya menggigit bibirnya untuk menahan isak tangisnya. Bahunya bergetar hebat kakinya juga ikut bergetar karena ketakutan.

Orang itu berbalik, melihat Jisung yang ketakutan, "Kamu takut ya?"

°°°°

Bersambung...


Stalker : JaemSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang