Kenapa harus sesakit ini untuk mempertahankan kebahagian?
Chapter 31~Home
Gadis dengan rambut cokelat muda yang baru saja mematikan mesin motornya itu mengalihkan tatapannya ke atas, mengamati bangunan tinggi di depannya dengan perasaan bimbang.Tidak ada yang dapat mengartikan arti tatapan matanya saat ini. Manik hijau jernih miliknya terjerat suatu emosi yang cukup membingungkan dan dalam hal ini tidak ada yang dapat membantunya selain dirinya sendiri. Gadis itu melepaskan helmnya, bergegas turun untuk naik ke lantai atas.
Sejujurnya, Velove masih belum memiliki keberanian untuk memperjelas segalanya. Hanya saja dia merasa perlu mempertimbangkan posisi Dave sebagaimana lelaki itu menghargai perasaannya selama ini. Velove merasa dia tidak harus lagi memaksakan kehendak diri sendiri dan mempermainkan kepercayaan orang-orang terhadapnya. Namun, setiap kali ia dihadapkan dengan sosok Axelle di depannya, Velove akan benar-benar lupa tujuannya. Jadi, kali ini dia benar-benar harus membuat keputusan. Atau yang sebenarnya terjadi dia memang tidak mampu untuk melakukannya?
Velove mengangkat tangan, ragu-ragu untuk mengetuk pintu di depannya dan menghela napas berat begitu selesai menghitung mundur.
“Vee...,” Axelle cukup terkejut mendapati Velove berdiri di depan pintu apartemennya. Ia melirik jam dinding di belakangnya sekilas sebelum kembali memusatkan atensi pada gadis di depannya. “Kenapa kau di sini?”
“Kau tidak berharap aku datang?”
Tanpa memberinya tanggapan, Axelle mempersilakan Velove masuk. Lelaki itu diam-diam mengamatinya dari belakang ketika Velove memilih melemparkan dirinya ke sofa. Axelle bukan terkejut karena Velove tiba-tiba datang, tetapi lelaki itu terkejut dengan sikap Velove yang kembali seperti dulu. Ketika Velove bosan ataupun lelah, dia akan datang padanya, bercerita sepanjang hari lalu merecokinya dengan hal-hal remeh seperti seorang gadis kebanyakan—hal yang sering dia lakukan sebagai penghiburan diri. Dan mengambil contoh dirinya sebagai pelampiasan rasa jengkel.
“Kau tidak punya makanan?”
Alis tegas Axelle mengerut, menatap Velove tidak senang. “Kau belum makan?”
“Berhenti membalas dengan pertanyaan. Aku lapar, pesankan aku makanan.” Pintanya tanpa tahu malu setelah memaksa masuk ke apartemen seorang pria di waktu yang sudah hampir tengah malam.
Velove, yang berstatus tunangan pria lain datang menemui mantan kekasih di tengah malam. Drake akan bangga begitu dia tahu.
Huft, abaikan orang tua itu, Vee. Ayo tenangkan dirimu dan mari bersenang-senang sebentar di sini. Gumam dewi batinnya.
“Kau tidak lihat jam berapa sekarang? Aku punya mie instan, kau mau?”
“Terserah. Beri aku apa saja.”
KAMU SEDANG MEMBACA
The DARK SWEET [Girls Knight #4]
Roman d'amour°The love triangle of a love story between the mafia, secret agents and the FBI° VELOVE AGNIESZKA GOVYADINOV. Anggota secret agent yang terkenal badas dan tidak terkalahkan. Perempuan dingin dengan segala kelebihan; Taekwondo • Karate • Judo • Boxi...