Nangis, kapal gua banjir momen. kirain yang full cintaku padamu, eh ternyata cintaku pada nomin.
Selamat membaca n maaf kalau ada typo.
______________________________________Nanti pagi atau bisa disebut besok hari, seorang kekasih Lee Jeno berulang tahun. Ingin merayakan nya Jeno mengendap endap agar tak ketahuan oleh Jaemin yang berada di kamar mereka.
23:56, dan beberapa menit lagi Jaemin akan bertambah usia. Tak memikirkan banyak tentang hal itu, Jeno memasangkan lilin di kado ulang tahun milik Jaemin.
Terlihat simple, itu memang pilihan Jeno. Ia membuka pintu kamar, menggeser sedikit ayunan gantung milik Jaemin yang masih bergoyang karena baru ia naiki sambil bermain ponsel tadi.
Jeno menghidupkan memasangkan lilin dan menghidupkan nya.
Membangunkan Jaemin dengan pelan dan berhati hati. Jaemin terbangun sambil menggosok matanya.
"Ada ap-"
"HAPPY BIRTHDAY SAYANGKU."
Jaemin tersenyum manja saat Jeno mengucapkan itu, ia melihat kue nya lalu memukul kepala Jeno dengan kuat.
Dug!
"Loh? Kenapa dipukul?"
Jaemin mencibir, padahal bukan ini kue yang ia idamkan. Yang ada dipikiran nya itu kue bertingkat atau kue berwarna manis.
"JELEK!"
"Siapaaaa??" Tanya Jeno sambil mengelus kepala nya. Jaemin menggulung diri nya di dalam selimut. Huh, lebih baik dia mendiamkan Jeno.
Jeno ikut naik ke atas tempat tidur, ia merangkak ke atas Jaemin. "Siapa yang jelek?" Tanya nya sekali lagi.
"Kue nya."
Jeno tertawa, hanya karena itu?
"Jangan ketawa, JELEK!"
"Kamu lucu."
Jeno berjalan mengambil kunci mobil, berjalan keluar kamar sambil memakai topi hitam nya.
"KEMANAAA?!!!" Teriak Jaemin.
"Beli kue baru, biar dimakan sama kamu.."
Jaemin sedikit merasa bersalah, ia menatap wajah Jeno yang tersenyum pada nya. Kemudian melihat jam yang menunjukkan jam 00:47. Hampir jam satu.
"Harus tengah malam, ya?" Tanya Jaemin sambil memainkan jarinya.
"Besok aku meeting, ada proyek yang harus aku dapat. Biar bisa gelar nikahan lebih cepat sama kamu."
Jaemin hanya mengangguk, ia memakai kaus kaki serta hoodie abu nya. Jeno juga menyuruh nya untuk memakai topi.
Mereka berdua berjalan menuju halaman apartemen mereka yang telah jelas itu sudah sangat sunyi dan sepi.
"kenapa?" tanya Jeno.
Jaemin menggeleng lalu memeluk lengan kekasihnya, "akuu.. takutt..." ia seperti berguman sendiri karena kecilnya suara itu.
Jeno merangkul pinggang Jaemin dengan erat. Ia mulai berjalan dengan kekasih nya.
Suara rintik serta rinai hujan sedikit membuat tidak sunyi, tapi suara itu membuat Jaemin meremang.
"Jen, gimana kalau ada zombbie???" tanya nya. Jeno terkekeh, mana ada zombie di zaman sekarang. Pikirnya.
"Jen, beli kue nya harus sekarang?" Jeno kemudian mengangguk.
"Kenapa??"
"Sayang, besok aku meeting. Aku kerja, pulang nya larut. Tahun ini ga bisa kasih kamu surprise, maafin aku.."
Jaemin mengangguk, ia naik ke punggung Jeno. Jeno yang mengerti menahan tubuh Jaemin. Ah, ternyata anak itu sedang ingin digendong. Apa karena ketakutan?
"Baiklah, kemari." ucap Jeno sambil tersenyum.
_____________________________________
" Mau yang mana, pilih gih" cicit Jeno sambil melihat Jaemin yang sedang memandang deretan kue kue yang tersusun.
"Aku mau yang-"
"Pelayan." potong Jeno.
Pelayan toko itu langsung menyiapkan kertas untuk mencatat keinginan Jaemin.
"Saya mau yang manis warna nya, kue nya ga usah yang terlalu besar. harus ada nama serta wajah saya."
Jeno ternganga, memang ada? pikirnya.
Pelayan itu mengangguk, Jaemin duduk di kursi sambil meletakkan kepalanya di bahu Jeno.
"Ngantuk." lirih Jaemin.
Jeno mengangguk, ia memeluk tubuh Jaemin dari samping.
"Terimakasih sudah menunggu, ini pesanan anda."
_____________________________________
"Sayang, kue nya mau dimakan sekarang?" tanya Jeno sambil menggantung kunci mobil di dinding.
Jaemin duduk pada tepi tempat tidur.
"Makan sekarang lah"
Jeno mengangguk, "Cukup 3 potong, selesai itu tidur."
vote, gua ngemis.
eh, ini double up enak ga sii?? setelah hilang beberapa bulan, gua langsung double up.
kalau iya ntar jam lima gua up lagii, gimana??
KAMU SEDANG MEMBACA
「 BOYFRIEND【NOMIN】」
RomanceTidak sad end, konflik tidak terlalu berat + shipper tambahan, - Jichen - Markhyuck/Renhyuck