"Gue gak yakin Chan.."
"Ya gak yakin kenapa lagi sih, pacaran udah tunangan udah. Tinggal nikah!"
Jaemin mencibir, bagaimana ia bisa fokus dengan masa depan nya jika mimpi(?) nya pada malam itu masih terngiang ngiang di kepala nya.
"Tinggal tiga hari lagi, gue takut malam pertama Chan."
Haechan berfikir sejenak, ia mengeluarkan ponsel nya lalu menekan aplikasi telegram dan menekan link channel yang di kirim oleh teman kampus nya.
"Gini nih, coba liat."
Jaemin fokus ke vidio porno itu, namun pekikan Haechan membuatnya hilang ingatan tentang apa yang di lihat nya tadi.
"LO KAN UDAH DI BOBOL, KOK MASIH BINGUNG!"
"YAH BARU INGATTT!!"
*dringg.. dring...
Jaemin membuka ponsel nya, ia melihat nama Jeno disana. menekan tombol hijau ke atas lalu meletakkan ponsel nya di telinga.
"Paan?"
-----------
"Rumah Renjun."
----------------------
"Gue nya main sama Haechan, bukan sama Renjun."
---------------------------------------------------------
"Oh jemput aja, hati hati.""Kata Jeno apa?" Haechan menoleh kan matanya ke layar ponsel Jaemin yang berisi chatan nya dengan Jeno.
"Ya gak penting banget sih, gue mau milih baju."
"Buat kawin nanti?"
"Nikah."
Mata Jaemin melihat Haechan sinis, sedangkan yang ditatap menyengir lebar. Jaemin dan Haechan refleks menoleh pada pintu utama yang terbuka lebar.
Menampilkan wanita seorang diri sedang membawa bekal dan buah-buahan, Haechan sontak langsung beranjak dari duduk nya dan langsung membantu wanita itu.
"Momi kesini nyari anak momi ya?"
Wanita itu tersenyum, ia mengelus kepala Haechan. "Kamu juga anak momi." ucap nya manis. Dan langsung diangguki dengan Haechan.
Haechan membawa bekal dan buah itu kedapur, di ikuti oleh beberapa kucing peliharaan Renjun.
"Kamu teman Haechan ya?"
Jaemin mengangguk, membiarkan wanita cantik itu duduk di sofa depan hadapan nya.
"Saya ibu kandung Renjun, calon momi nya Haechan."
Jaemin kembali mengangguk-angguk, "Oh, Jadi Haechan calon menantu tante ya?" Jaemin kini bertanya.
Sekarang berganti mami Renjun yang mengangguk, "Iya dong, masa menantu semanis Haechan di tolak" ucap nya sambil tertawa ringan.
Jaemin ikut tertawa, Haechan datang dengan kue buatan nya. Ia menata kue itu di atas piring dan meletakkan nya di atas meja dengan Jaemin dan Calon mertua nya.
"Buatan kamu Chan?"
Haechan mengangguk, duduk di samping Jaemin dan kembali berdiri saat Renjun datang sambil melonggarkan dasi kerja nya.
Haechan mendekat dan Renjun langsung memegang pinggang Haechan dan mengecup kening nya lama. Setelah beberapa Renjun kembali menatap masa depan nya.
"Mau aku siapin air hangat?"
"Jangan, masih sore jadi air biasa aja. Biar seger"
Haechan mengangguk, membawa tas kerja Renjun dan berlari ke lantai atas. Renjun duduk di samping mami nya dan bersalam sopan,
"Na, tadi katanya Jeno mau kesini."
"Lo meeting bareng Jeno, lagi?"
"Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
「 BOYFRIEND【NOMIN】」
RomansaTidak sad end, konflik tidak terlalu berat + shipper tambahan, - Jichen - Markhyuck/Renhyuck