Extra Part Bagian 3 - Sensitif

288 15 1
                                    

" Bu, ini gucinya kalau aku pindahin ngga apa apa ya?"

Sudah sedari setengah jam Siwon mencoba berbicara dengan sang ibu perihal ia yang ingin menggeser guci kesayangan ibunya itu. Alasannya jelas, ia takut tubuh istrinya itu akan menyenggol guci tersebut dan malah menimbulkan masalah yang lain. Bukan tanpa alasan, entah mengapa, seluas apapun pintu atau jalan Kyuhyun sering sekali menyenggol pinggirannya seolah jalan yang ia lewati sebesar gang senggol. Beberapa hari yang lalu, Kyuhyun sudah hampir menyenggol guci itu ketika berjalan, bahkan adiknya --Yasmin-- juga hampir menyenggolnya. Jadi karena itulah, Siwon berusaha membujuk sang ibu untuk menggeser guci kesayangannya itu.

" Kamu tuh kenapa sih, Kak. Dari kamu kecil juga guci itu udah disitu. Engga pernah di pindah.."

" Banyak yang kesini, hampir nabrak guci ini bu kalau jalan.."

" Ya tapi engga apa apa juga disitu kan. Kenapa sih? "

" Bu, aku takut nanti Kyuhyun jalan malah nabrak ini. Beberapa kali aku lihat bahkan Yasmin hampir nabrak juga padahal baru sebulan dia ngga tinggal disini.. "

" Masa sih salah posisi. Udah lebih dari 30 tahun gucinya disitu, engga ada masalah kok, Kak.. "

" Digeser aja kok, Bu. Ngga dipindah yang jauh juga. Nanti takutnya kesenggol Kyuhyun malah terguling, pecah, kan sayang. Soalnya ini juga guci antik kesayangan Ibu.. "

" Kamu tuh kak, ada ada aja. Yang meleng istri kamu, yang salah guci Ibu. Terserah kamu aja, engga ibu bolehin juga kamu bakalan tetep ngeyel.. "

" Nanti kalau Siwon udah pindah ke rumah baru, Siwon pindahin sesuai keinginan ibu ya.. "

" Ngga usah. Terserah kamu aja.. "

****

" Kamu jam berapa nanti ke kafe sayang?"

Kyuhyun mengangsurkan tas kerja milik Siwon, saat lelaki itu hendak membuka pintu mobil.
" Belum tahu. Abis makan siang mungkin.."

" Ya udah. Kalau gitu nanti aku pulang aja ya pas makan siang. Makan bareng sama kamu.. "

" Boleh. Seneng banget aku.. "

" Baik baik di rumah ya.."

Kyuhyun mengangguk, sambil tersenyum manis. Teramat manis.

" Kamu jangan manis gitu dong senyumnya, Mas jadi berat mau berangkat.. "

" Loh suami mau berangkat kerja ya harus manis dong. Biar kamu tuh semangat.. "

" Makin berat yang ada, Kyu. Kamu gemesin banget begini.."

Kyuhyun terkekeh, mengecup ringan hidung suaminya.
" Udah ah sana berangkat. Udah siang.. "

Siwon masuk ke dalam setelah sebelumnya mengecup pelipis Kyuhyun lembut. Kyuhyun melambaikan tangannya pada Siwon sebelum masuk kembali ke dalam rumah.

.
.
.

" Eh, Kyu. Sini sini. Ini lho gorengan, langganan Ibu.."

Kyuhyun tersenyum tipis, dan duduk di sebelah ibu mertuanya sambil mengambil gorengan yang dibeli Ibunya itu.

" Kyu, Ibu mau tanya deh.."
" Tanya apa, Bu?"
" Kamu tuh emang suka nabrak nabrak ya?"
" Hah? "

" Ibu tuh sebel sama masmu itu, Kyu. Guci ngga kenapa kenapa dipindahin katanya menghalangi jalan. Takut kamu tabrak. Makanya ibu nanya, emang kamu suka nabrak nabrak sampe masmu mikir mau mindahin guci yang udah puluhan tahun disitu. Sebel Ibu tuh.. "

Kyuhyun tersenyum tipis, mengusap tangannya dengan tisu.
" Nanti biar Kyu yang bicara sama Mas Siwon ya bu. Kyuhyun bakalan lebih hati hati jalannya. Biar ga ada kejadian nabrak guci dan gucinya ngga perlu dipindah.. "

" Udah dipindahin sama masmu. Percuma.."

" Nanti Kyu geser ya bu, maafin Mas Siwon juga ya bu. Maaf gara gara Kyuhyun, Mas Siwon jadi aneh aneh di rumah.. "

" Tapi kamu kenapa? Kamu engga apa apa kan? Kamu tuh kalau sakit bilang aja, engga apa apa. Kalau matanya agak burem juga bilang, biar nanti langsung diperiksa. Tapi jangan mindahin sembarangan barang barang disini, ibu ngga suka kalau barang barang dipindah pindah gitu. Ibu suka sebel lihatnya.. "

Kyuhyun menahan dirinya untuk tidak menangis walaupun ujung tangisannya sudah ada di tenggorokan. Ia bisa berkali lipat lebih berhati hati. Tidak perlu menggeser guci kesayangan ibu.

Sebenarnya terselip perhatian di kalimat yang dilontarkan oleh sang ibu mertua kepadanya, namun karena Kyuhyun sudah terlanjur sakit hati, dan ibunya yang berbicara dengan menggututu, makanya kalimat perhatian itu lewat dari pendengarannya.

Selepas itu, Kyuhyun berdiri, hendak meninggalkan ruang tengah. Menuju kamarnya.

"Mau kemana, Kyu? Gorengannya belum habis.."

" Aku udah kenyang, Bu. Tadi ikut sarapan dengan Mas Siwon. Sebentar lagi Kyuhyun juga harus ke kafe karena ada beberapa barang yang sudah habis. Kyu permisi ke kamar ya, siap siap.."

Kyuhyun langsung masuk ke dalam kamarnya, dan menguncinya. Ia langsung menenggelamkan dirinya sendiri di bantal untuk meredam suara tangisannya.

Ia bahkan tidak melakukan apapun. Ia tidak tahu perkara guci. Tapi Ibu mertuanya seolah bilang kalau dia yang salah. Itu yang membuat Kyuhyun semakin kacau dibuatnya.

"Aku tidak melakukan apapun, tapi kenapa aku yang disalahkan?"

"Aku tidak melakukan apapun, tapi kenapa aku yang disalahkan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****

Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang