Jangan lupa bagi vote-nya yaa !!!
Jangan lupa kasih tanggapan untuk part 2-nya 😉😉😉
Happy reading and enjoy 😘Ettan Diratama Paramayoga, lelaki yang selalu hadir jika teman-teman masa sekolahnya dulu mengajaknya berkumpul. Tak terkecuali malam ini, selain bisa berjumpa dan bernostalgia alasan lain Ettan datang adalah bisa bertemu Belva.
Lelaki yang kini memegang jabatan CEO di perusahaan kontraktor ayahnya itu tak memiliki nyali mengatakan pada Belva jika ingin bertemu. Selain karena fakta bahwa Belva memiliki kekasih, Ettan juga masih mengingat tentang masalalu mereka. Masa dimana Belva dengan berani mengatakan perasaannya tapi justru Ettan menolak, meskipun dengan cara yang halus agar Belva tak merasa kecewa.
Sejak Belva datang ingin sekali Ettan menyapa dan duduk bergabung bersama Belva. Tapi gara-gara Yolla mantan pacarnya dulu lelaki itu tak bisa ada bersama Belva. Mantan pacarnya itu sengaja menahan Ettan.
Wanita yang duduk sedikit jauh dari jangkauan Ettan itu masih sama cantiknya seperti saat terakhir kali mereka bertemu. Sudah hampir satu tahun lalu. Dan malam ini menemukan Belva ikut bergabung bersama teman-teman masa sekolahnya dulu membuat Ettan sedikit bahagia sebab bisa kembali berjumpa bersama dengan Belva.
Penolakannya dulu pada Belva nyatanya memang berpengaruh dengan interaksi mereka. Wanita itu sedikit menjauhi dirinya. Tak jarang Belva bahkan tak membalas pesan yang Ettan kirim padanya.
Ettan terlalu pengecut untuk mengakui perasaannya pada Belva. Terlebih dia hanya malu sebab dulu dia yang terlebih dahulu menolak perasaan Belva. Meskipun dulu wanita itu mengaku kalau dia baik-baik saja dan masih menganggap Ettan selayaknya teman.
Ettan yang sadar bahwa dia tak memiliki hak lebih pada Belva hanya bisa melihat Belva yang sejak tadi digoda teman-teman lelakinya. Termasuk Niko yang juga secara terang-terangan mendekati Belva malam ini. Sedikit banyak perkelahian mereka dulu masih melekat diingatan Ettan. Dulu Ettan merasa Niko kalah jauh dibawahnya saat dengan sadar Belva mengakui bahwa mereka tidak berpacaran. Tapi seiring berjalannya waktu masing-masing juga mulai melupakan kejadian dulu. Terlebih keluarga Niko jelas tak bisa menuntut Ettan waktu kejadian itu. Kekuasaan Bachtiar jelas tak bisa diganggu oleh orang seperti keluarga Niko.
Tak terasa sudah hampir pukul 11 malam dan Belva memutuskan untuk pamit pulang terlebih dahulu. Cafe tersebut biasanya tutup pada jam 1 malam. Dan biasanya teman-temannya masih bertahan hingga tengah malam.
Wanita itu mulai berkemas. Menumpuk ponsel dan dompet menjadi satu dan bersiap untuk berdiri.
"Gue balik duluan ya...!!!" Pamit Belva sembari menggenggam dompet dan ponsel di tangan kanan. Sedangkan tangan kirinya memegang kunci mobil.
"Kok buru-buru Bel." Rengek yang lain.
"Iya lah Belva enggak asik...!!!"
"Kapan-kapan deh gue join sampai selesai." Jawab Belva dengan posisi berdiri.
"Lo pulang sekarang...!??" Tanya Kiki.
"Iya, lo kalau masih mau disini ya enggak apa-apa Ki. Santai aja."
"Mau gue anter enggak Bel...??" Tanya Niko.
"Enggak perlu Nik, gue juga bawa mobil."
'Udah tahu Belva punya pacar, tapi masih aja pada nekat godain dia.' batin Ettan mengamati tingkah teman-temannya.
Meskipun Ettan juga sama, ingin mengantar Belva pulang dengan selamat.
"Kamu pulang nanti kan Tan...!??" Tanya Yolla yang duduk merapat dengan kursinya itu. Pertanyaan itu terlontar tatkala mendengar Belva yang berniat untuk pulang terlebih dahulu. Yolla hanya tak ingin Ettan seperti yang lain yang menawarkan diri mengantar Belva pulang.

KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, BELVA !
ChickLitKetika mimpi yang sudah dia gantung tinggi-tinggi harus secara paksa terjatuh. Semua yang seharusnya bisa mengalir layaknya air, nyatanya tak semulus kata pepatah. "Oke, kali ini Belva ikuti kemauan papi lagi." jawabnya lemah tak bisa membantah. Dil...