[FASE 2; SCHOOL - DARK ROMANCE]
Kisah mereka belum benar-benar usai.
Setelah memasulkan kematiannya, Akselio Kastara Nalendra semakin memiliki obsesi kuat untuk memiliki Brianna. Permasalahan yang diciptakan, membuat dirinya harus lebih keras untuk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hola! Sesuai janji, malam minggu Ala update kembali. Siapa yang senenggg?
Jangan lupa untuk menekan tanda vote dan komentar sebanyak mungkin. Terima kasih untuk support kalian. ♥♥
Happy reading semuanya! Semoga bagian ini berkesan. ♥♥
____________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
47. PENGENDALI SEBENARNYA
"Kamu bener-bener ya gigitnya kekerasan loh ini, kalau sariawan gimana coba," gerutu Brianna sambil mencabikkan bibirnya yang terluka pada cermin ditangannya.
Dua manusia itu, tak lain Aksel dan Brianna tengah berjalan di lorong menuju apartment gadis itu. Aksel berjalan di depan mengabaikan perempuan yang sejak di mobil sibuk mencerocos tak dirinya tanggapi. Lelaki itu kemudian menempelkan sidik jarinya dan masuk ke dalam apartment, begitu juga dengan Brianna.
"Perih banget lagi. Sshhh...," ringis Brianna kembali, sambil menatap luka di cermin.
Dug!
"Aw!" Dahi Brianna tiba-tiba menabrak punggung keras di depannya. Ia pun memilih memasukkan cerminnya ke saku celana sambil mengusap dahi, lumayan sakit sebenarnya. "Kok berhenti sih?" tanya Brianna heran.
Tak ada jawaban sama sekali. Lelaki di depannya hanya diam mematung membelakangi dirinya. Brianna hanya diam sembari meneguk ludahnya kasar.
"Kamu beneran marah?"
Sebenarnya Brianna sadar sejak di sekolah dan perjalanan pulang, Aksel sama sekali tidak berbicara apapun padanya. Terlebih saat peristiwa di ruangan pada jam istirahat, Aksel langsung meninggalkannya begitu saja. Mulut lelaki itu terkunci rapat. Padahal Brianna sibuk mengajak Aksel untuk mengobrol tapi pertahanan lelaki itu sangat kuat.
Lelaki itu kini sedang membuka kancing kemejanya satu persatu lalu melemparnya pada tempat cucian di samping toilet. Seolah Aksel memang sudah mengetahui tiap sudut apartment Brianna. Lelaki itu kemudian berjalan ke dalam kamar Brianna, saat keluar ditangannya sudah membawa kaus hitam.