5

777 153 7
                                    

Mulai saat ini, detik ini, Jennie punya pacar! Pacarnya cowok idaman para siswi di SMA. Seorang ketua OSIS yang cuek juga pendiam.

Vroomm~~!! Broom!!!!

Gas motor di tancap agar semua orang yang lewat sedikit memberi jalan untuk kendaraan. Semua orang memperhatikan. Mereka kaget untuk kedua kalinya, melihat Rosie mengantarkan Jennie ke sekolah karena kabar skorsing itu sudah semua siswa tau di SMA ini.

Tapi Rosie datang bukan untuk sekolah. Dia hanya mengantar Jennie.

" Belajar yang rajin." Kata Rosie saat dia melepas helm Jennie lalu merapikan rambutnya.

" Aku jemput nanti cepat."

" Kakak kapan masuk sekolah lagi?"

" Senin depan aku masuk."

Jennie mengangguk. Ada Kai disana yang baru sampai dengan mobilnya. Dia keluar, jalan ingin ke gedung sekolah namun mata memperhatikan keberadaan Rosie di depan Jennie yang sedang bicara.

" Eh gendut!!"

Rosie berhenti bicara. Dia serentak menoleh ke samping, lihatin Kai tersenyum cemooh.

" Best couple! Angka 10 nya kelihatan banget!" Ejeknya.

Jennie langsung nunduk saat Rosie menatap.

" Enak ya...masuk sekolah jalur tikus." Ucap Rosie.

Kai ngerut kening.

" Kasihan.....nggak diterima di sekolah lain. Terpaksa lewat orang tua masuk sekolah elit ini." Lanjut Rosie buat Kai jalan mendekat karena nggak terima.

" Maksud lo apa!?"

" Kamu pikir aku nggak tau?, Nilaimu merah semua. Bisa-bisanya SMA ini nerima siswa bodoh."

Jennie kaget. Dia langsung menyuruh Rosie untuk pulang segera tapi cowoknya masih diam di tempat.

" Cari gara-gara lo!? Mau di tambah skorsing nya!?"

" Udah Kai."

" Omongin geh cowok lo nih! Jangan songong ya! Gua bisa aja nyuruh kepala sekolah keluarin dia!!"

" Iyaya Kai. Maaf."

" Chk!" Decak Kai yang jalan mundur, nunjuk-nunjuk Rosie sebagai targetnya yang paling rival.

Rosie diam aja. Dia ngerut dalam keningnya ke arah Jennie.

" Kenapa minta maaf?"

" Yang penting nggak berantem lagi."

" Aku nggak suka." Potong Rosie langsung.

" Dia tetap salah. Aku nggak suka, kamu di bilang gitu."

" Nggak papa. Emang udah biasa Kai ngomong gitu."

" Aku nggak biasa."

Jennie membungkam bibirnya. Rosie mengangkat tangan kanan, mengelus rambut Jennie sekilas.

" Telpon aku kalau kamu dideketin dia lagi. Dengar ya sayang?"

Jennie mendelalak. Sayang?

" Iyaa~" Dengan jawaban nada pelan, hati Jennie lagi berbunga-bunga. Bahkan sebelum naik motor, Rosie tersenyum manis padanya cuman buat ngomong sampai jumpa nanti pas jam sekolah.

----

" Lo kenapa Jen?"

" Nggak~"

Jennie geleng-geleng malu. Jisoo sampai nyenggol badan dia buat nih cewek tersenyum kekeh.

Taulah Jisoo kenapa Jennie gitu. Siapa lagi kalau bukan ketos kan~~!

" Ntar minta jemput Jen?"

" Iya. Dia mau jemput gue."

" Ohh. Baguslah, nggak pulang sendiri lagi."

Jennie ngangguk. Dia membuka layar hpnya, melihat chat Rosie terakhir yang ngomong, tunggu aku di lobby aja ya kalau aku belum jemput.

Tapi itu cuman omongan doang kok. Buktinya, Rosie always setengah jam nungguin bel sekolah bunyi. Dia bukan lagi tepat waktu, tapi kecepatan!!!

" Lama?"

" Nggak. Baru sampai aku."

Bohongnya dia depan Rosie. Padahal Jisoo tadi ngomong ke Jennie kalau Rosie udah di parkiran sekolah. Itupun nggak sengaja karena Jisoo izin ke WC terus ngeliat dari jendela lantai 2 ada Rosie lagi sibuk leha-leha di sudut parkiran motor sambil main game mobile.

" Kakak nggak papa lama jemput nya." Kata Jennie selama di jalan.

" Kenapa?"

" Kan Jennie bisa nunggu." Kata Kim saat Rosie memelankan laju motor karena lampu merah.

" Nggak papa. Aku ngosong soalnya." Jawab Rosie sambil membuka kaca helm.

" Kan lama nunggunya."

" Aku sambil main game." Jawabnya lagi. Genggam-genggam tangan Jennie yang melingkar di pinggangnya.

Orang ngeliatin kok. Cuman cuek ajalah. Kadang mata orang tuh sukanya julit aja. Nggak tau kebahagiaan orang tuh beda-beda.

Sesampainya di rumah Jennie, Rosie langsung pamit. Nyuruh Jennie buat istirahat. Kalau perlu apa-apa tinggal chat ataupun bisa telpon. Rosie bakal langsung angkat.

" Hati-hati yaa~"

" Mhh." Dehem Rosie. Memberi lambaian pada Jennie yang ikut membalas penuh senyum saat dia berlalu pergi menjauh.

Ada Mama nya yang ngintip. Senyum ngeliat anaknya punya pacar pengertian. Ganteng lagi! Dan attitude nya perlu di acungi jempol.

----

Tiap malam, pasti telponan. Ntah siapa yang bucin. Cuman Rosie selalu duluan menelpon ketimbang Jennie.

" Ngantuk?"

" Iya~"

" Tidurlah. Aku matikan yaa.."

" Heemm~!!"

" Kenapa?"

Jennie memberi gelengan. Mata udah tertutup, hp sengaja di sandar di boneka supaya tegak selama video call dengan Rosie.

Cowok ini menyandarkan badan di kursi dekat kolam. Dia memperhatikan Jennie yang tidurnya nggak butuh waktu lama. Bener-bener ngantuk dia. Senyuman Rosie perlahan merekah sambil dia screenshot video call ini cuman buat simpan wajah imut Kim.

" Ciee!!"

Rosie noleh ke belakang. Kaget karena ada Kak Alice godain dia sambil ngintip.

" So sweet banget dehh! Sampe di tungguin tidurnyaaa..." Goda sang Kakak.

" Haha...nggak papa. Dia kecapekan."

" Ohh yang sok manly..."

" Kak!!"














TBC
70⭐

Jove 13 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang