Areum berjalan sambil menghentak-hentak kakinya ke lantai namun masih bergerak mendaki jalan berbukit itu.
Areum baru sahaja balik dari kedai runcit . Puan Bae yang suruh dia belikan barang dapur .
" benci la pakai pembalut ni , tak selesa langsung!! " Areum merengus geram kerana langkahnya lambat .
Dia tundukkan kepala lalu menyepak batu-batu kecil yang berada di tepi jalan itu . Wajahnya sudah masam mencuka sambil memuncungkan bibir ke depan .
" arkh! " Tiba-tiba ada sebiji bola mainan menhentam tubuh Areum dengan kuat . Areum tertunduk lalu mengerang sakit . Barang-barang yang dia beli tadi habis jatuh berterabur di tepi jalan itu .
Budak lelaki itu menuju ke arah Areum dan memerhatikan lutut,betis dan buku lali Areum yang berbalut . Areum terkaku dengan budak lelaki yang berani mendekatinya itu.
" noona sakit ke?! s-saya minta maaf saya tak sengaja! " Kata budak lelaki itu lalu mengambil semula bola mainannya .
" kenapa kau main kat sini hah budak?! Kau tahu tak kaki aku masih sakit !! " Marah Areum pada budak lelaki itu . Areum cuba bengkokkan lututnya untuk mencangkung dan kutip barang-barang yang terjatuh tadi .
Tapi disebabkan kulitnya baru nak bercantum semula jadi terlebih sakit bila Areum duduk dalam posisi begitu . Rasa pedih yang mencucuk-cucuk.
Budak lelaki itu tercegat sambil memegang bola mainannya , mata pula berkaca-kaca selepas ditengking Areum tadi .
Tak sempat nak keluarkan air mata seorang lelaki menghampiri Areum dan budak lelaki itu .
" Hann! Penat hyung cari , kamu buat apa kat sini?? "
Lelaki dewasa itu mengerling ke arah Areum yang baru bangkit . Areum menyapu debu yang melekat dipakaiannya dek kerana bola mainan budak itu .
" Cik tak apa-apa ke? maaflah adik saya ni memang tak dengar kata . Tadi saya suruh dia main sekitar taman je tapi sampai sini pula dia pergi . " Budak lelaki itu di jeling geram lalu ditepuk-tepuk bahunya perlahan seperti memberi amaran.
" Adik encik ni yang dah melambatkan saya tahu ? Tolong pesan kat dia jangan main area tepi jalan . Bahaya tahu tak?! " Areum menyusun rambut tebalnya ke telinga dengan geram sambil memarahi dua orang itu .
Seperti tersedar sesuatu , lelaki dewasa itu memusingkan badan Areum menghadapnya . Kedua tangannya memegang bahu Areum lalu iris mata mereka bertembung.
Kedua-dua manusia itu tekaku .
.
.
.
Areum dan Seonghwa duduk di bangku berdekatan taman sambil berborak-borak . Hann pula sedang bermain gelongsor tak jauh dari mereka .
Seonghwa meneliti pembalut yang berada di lutut dan betis Areum . Disebabkan nak senang cuci luka tu nanti ,Areum kerap pakai seluar pendek paras lutut.
Mata Seonghwa memanas , siapa yang berani mencederakan adik kesayangannya ini?
" siapa buat? " Tanya Seonghwa tegas .
" Areum jatuh longkang-
" sudah-sudah la tipu oppa , beritahu je hal sebenar. Suka betul salahkan longkang ." Seonghwa memusingkan bola mata ke atas . Sudah muak dengar penipuan Areum .
" yela..semalam, Areum kena kejar dengan pembuli . Areum nak tolong budak-budak tu tapi tak sangka pula terjatuh teruk masa berlari " Jujur Areum . Seonghwa hanya mampu menggeleng kepala .
" ya tuhan, kenapa tak bagitahu oppa! Areum report dekat guru disiplin tak? Kalau dia tak ambil tindakan , oppa boleh saman dia dengan pembuli tu sekali " Balas Seonghwa berani . Geram dia bila pembuli terlepas dari denda .
YOU ARE READING
[𝙎𝙐] 𝐒𝐔𝐑𝐑𝐄𝐍𝐃𝐄𝐑:𝐘𝐔𝐍𝐇𝐎
Fanfiction" It's unfair that we laughed together but you cried alone." start: 13/5/21 status: slow update / tbh idek what am doing