Dua hari berlalu dan merupakan dua hari terpanjang yang di lalui Jennie. Gadis itu bisa mati karena bosan dan sunyi.
Taehyung ada di rumah menemaninya, tapi yang dilakukan Taehyung hanya bermain game dan juga membuat proposal untuk acara-acara sekolah yang akan di selenggarakan bulan depan. Maklum saja, walaupun libur tapi Taehyung tetap mengurus organisasinya.
Pagi ini Jennie sudah siap dengan seragam musim seminya. Ia memperhatikan Taehyung yang sedang kesusahan memakai dasi. Walau sudah berumur 17 tahun, Taehyung tetap tidak bisa memasang dasinya dengan benar. Biasanya dia akan di bantu Hani, namun kali ini Jennie mengulurkan tangan untuk membantu lelaki itu.
Taehyung menatap jennie yang sedang serius menyimpulkan dasi di kerah kemejanya, diam-diam ia menatap wajah cantik Jennie sambil memperhatikan bibirnya yang merah alami. Bibir yang pernah di ciumnya dua kali saat Jennie sadar, sisanya.... Yah, Jennie tidak pernah mengetahui kalau Taehyung pernah menciumnya saat tidur.
"Nah, sudah selesai" Jennie masih memandangi dasi yang di buatnya tadi. Ia tersenyum dan merasa puas karena hasilnya yang rapih.
"Gomawo" ucap Taehyung singkat.
Jennie mengangguk canggung, ia kemudian beranjak ke ruang makan untuk mengambil kotak bekal yang dibuatnya. Tadi pagi, Jennie sudah menyiapkan bekal untuknya dan juga Taehyung.
"Oppa- ini, makanlah nanti saat istirahat siang" Jennie menyodorkan kotak bekal itu pada Taehyung. Taehyung hanya mengangguk dan menyimpan kotak bekal di tasnya. Ia menyandang tasnya di bahu kiri lalu berjalan ke garasi untuk menyalakan motornya.
Jennie mengekori kakak-nya. Ia berjalan sambil meloncat-loncat kecil dengan riang. Beberapa hari ini Jennie memang tidur dengan nyenyak tanpa mimpi buruk, itu membuat mood nya pun membaik. Apalagi dia tidak bertemu dengan Chungha CS kemarin saat libur sekolah.
Hari ini rasanya tenaga dan pikiran Jennie pulih kembali.
***
Jennie berjalan menuju kelas Jihyo. Pasalnya, ia belum melihat batang hidung Jihyo dari pagi. Sekarang sudah jam makan siang, biasanya mereka makan siang bersama di taman belakang sekolah.
"Hey, Jennie Kim. Berani juga kau menampakan wajah mu di sini"
Chungha memergoki Jennie yang sedang celingukan, membuat gadis itu tersenyum simpul.
"Apa ada masalah?" Jennie menatap Chungha datar. Tentu saja Chungha emosi di respon seperti itu. Sementara itu Doyeon dan Yoojung yang ada di sebelahnya juga ikutan emosi.
"Ya! Kamu berani berbicara begitu kepada uri Chungha?" Pekik Yoojung dengan galak, sementara Doyeon menatap Jennie hingga matanya nyaris keluar. Jennie merasakan aura perang dari ketiga gadis ini.
"Selama aku tidak merugikan siapa-siapa, aku tidak akan takut pada siapapun" ujar Jennie. Gadis itu pun pergi dari hadapan Chungha dengan tergesa-gesa.
Genderang perang sudah di bunyikan oleh Chungha dan teman-temannya.
"Ugh, liat itu. Dia sangat menyebalkan! Ayo kita lihat saja nanti, Jennie Kim" Chungha menghentakan kakinya dengan kesal lalu berjalan masuk ke dalam kelas, diikuti dengan Yoojung dan Doyeon.
Jennie telah sampai di taman belakang sekolah. Gadis itu menghela napasnya pelan. "Aissh- kemana pula Jihyo. Dari pagi pesanku tidak di balas olehnya" gumam Jennie sambil mengecek ponselnya.
Tak berapa lama kemudian, ponselnya berbunyi. Rupanya Jihyo sedang sakit dan dia tidak bisa masuk sekolah karena flu. Gadis itu mengirim pesan suara pada Jennie karena dia tidak kuat mengetik, katanya.
"Heol- Park Jihyo si gadis perkasa bisa sakit juga. Baiklah, nanti aku akan menjenguk-mu pulang sekolah" Jennie sedang merekam suaranya di ponsel untuk Jihyo namun ada suara yang ikut terekam juga "TIDAK BOLEH-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oppa, Please Stay with Me! (Jennie x Taehyung)
FanficKecelakaan mobil menimpa keluarga Jennie saat gadis itu masih berusia empat tahun. Ayah dan Ibunya meninggal, menyisakan dirinya sendiri di dunia ini. Beruntung seorang kolega dari Ayahnya mengangkat Jennie sebagai putrinya. Kini Jennie tinggal bers...