07 || The true

20 1 0
                                    

"Eric Sohn!"

"Kau pengkhianat! Kau pembohong!"

Dokter Richard menepuk-nepuk bahu remaja laki-laki yang duduk di sampingnya. Cowok itu menangis. Ratapannya tersengar menyesakkan. Seperti kehilangan seseorang yang berharga di hidupnya. Hujan deras turun sejak beberapa menit lalu. Tapi cowok itu tak ingin beranjak. Dokter Richard memutuskan untuk menemani cowok yang tengah terguncang itu.

"Felix, ayo kembali! Kau bisa jatuh sakit,"

Dokter Richard membujuk cowok bersurai pirang itu sekali lagi.

"Dokter, aku menyesal," suara Felix bergetar.

"Aku bukan teman yang baik," Cowok itu mengusap tanah di hadapannya. Tak peduli jika tubuhnya mulai menggigil.

"Eric tidak akan menyukainya, Felix. Ayo pulang!"

Dokter Richard akhirnya menarik tangan Felix. Kali ini dengan sedikit memaksa. Meski Felix memberontak, Dokter Richard tidak akan kalah. Apalagi keadaan Felix yang seperti itu.

Felix sungguh menyesal. Ia membiarkan Eric pergi dengan kebencian di hatinya. Padahal Felix tidak sungguh-sungguh membenci Eric. Terlebih setelah mengetahui kenyataannya.

Malam itu, Felix tidak benar-benar mati. Felix selamat meski sempat kritis. Demi mengetahui kebenarannya, Felix memutuskan untuk diam. Dia bahkan yang meyakinkan Dokter Richard untuk menolong Eric. Ia sungguh tak tega melihat segala penderitaan teman baiknya itu. Temannya yang pendiam, dan menyimpan semuanya sendirian.

Cowok itu melepas Eric dalam bungkam. Dalam persembunyian. Tenggelam dalam penyesalan.

"Eric, I am so sorry,"

"Eric, forgive me, please..."

"Eric, thanks for valuable time,"

"I am leaving, friend. Good bye,"

***

rest in peace...

the real Eric Sohn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

the real Eric Sohn


***

20.11.22

sehzade yildirim

Another Me : Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang