Setelah pertarungan tadi, akhirnya mereka dalam perjalanan ke villa milik Andrew. Ya, pertarungan ini dimenangkan lagi oleh Andrew. Tidak ada yang terluka serius, hanya luka-luka kecil.
Dimobil, tak ada yang berani membuka suara untuk sekedar basa basi. Mereka berkecamuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Tidak terasa akhirnya mobil yang dibawa Andrew pun berhenti. Mereka pun keluar dari mobil, mengagumi sejenak villa milik Andrew. Sejuk, teduh, sederhana, menenangkan, seperti itulah kesan pertama dari villa itu.
Banyak kenangan yang tersimpan disini,mulai dari awalnya perjalanan Andrew bersama teman-temannya di lintas internasional demi menjalankan tugas dan misi hingga kisah cintanya.
"Ah, suasananya masih sana." gumam Andrew sambil memejamkan mata. Ia yang memimpin untuk masuk ke dalam villa. Setelah terbukanya pintu utama, ketujuh anak muda itu berdecak kagum, nuansa klasik serba hitam dan banyak foto-foto besar terpajang rapih.
"Mereka siapa aja om? ", tanya Bias penasaran menunjuk ke salah satu foto. Dalam fotonya mungkin terdapat 15 orang pria muda dengan pakaian serba hitam. "Keren banget om,kalungnya juga." , sahut Skyles antusias.
"Oh, of course", jawab Andrew percaya diri. "Sombong", timpal Gabie dan Geral bersamaan.
"Mereka adalah partner kerja saya selama di New York. Bukan sekedar partner, mereka juga sahabat dan keluarga saya" , jawab Andrew akhirnya. Andrew mengamati lamat foto tersebut, bernostalgia apa saja yang pernah terjadi kala itu.
"Mereka juga anggota saya", tambah Andrew lagi.
"Anggota?", beo Bias.
Andrew mengangguk. " Duduk", titah Andrew memerintah. Mereka pun serentak duduk di sofa ruang tv yang luas. Wajah mereka nampak serius, menunggu Andrew bercerita.
"BlackAvio", ucap Andrew dengan suara pelan. Ketujuhnya sudah tidak asing dengan nama tersebut, karena mereka juga sering memakai nama itu untuk persahabatan mereka dan mereka tahu bahwa itu adalah nama kumpulan dari Andrew. Namun mereka tidak pernah tahu anggota asli BlackAvio.
"BlackAvio awalnya hanya berenam, namun berangsur menjadi lima belas orang, seperti yang di foto itu. Dan sempat anggota kami bertambah menjadi 30 orang. Tanpa diminta mereka datang begitu saja dan sukarela menjalankan misi terorisme diperbatasan kala itu."
"Saat pergi tugas, kami tak sengaja melihat kumpulan orang memakai kalung yang sama, ternyata itu adalah ciri khas mereka. Kami pun membuat kalung untuk menjadi ciri khas, dan semua anggota harus memakai kalung ini. " , Andrew mengeluarkan kalungnya dibalik baju.
"Kami sangat menjaga kalung ini, seperti kami menjaga nyawa kami satu sama lain saat bertugas"
"Mereka gugur satu persatu saat tugas, mulai dari pencegahan jual beli senjata illegal sampai narkotika. Dan kalung-kalung mereka yang telah gugur, digantung di jett pribadi kami yang digunakan untuk bertugas", Andrew menahan sesak didadanya, karena disanalah awal kebahagiaan dan awal kesulitan dihidupnya.
"Sekarang BlackAvio angkatan om masih suka bertugas? ", tanya Skyles memberanikan diri.
"Ya, terakhir 3bulan yang lalu di Los Angeles" jawab Andrew singkat.
"Om, yang tadi ngejar kita siapa?", tanya Arthur serius. Andrew menyenderkan punggungnya ke sofa, memijat pelipisnya. Mungkin sudah saatnya mereka tahu siapa musuh besar yang akan dihadapi nanti.
"StromeBank", jawabnya.
"Mereka adalah musuh besar BlackAvio selama di New York, mereka adalah pengedar narkotika kelas dunia, jual senjata ilegal, perdagangan manusia dan masih banyak lagi." jawab Andrew dengan suara berat.
"Bahkan sekelas FBI kesulitan menangkapnya dan meminta bantuan kepada kami. Kami dengan senang hati menerimanya, karena dia adalah musuh kami. Mereka juga yang menghabisi 5 anggota kami. Apalagi ketua dari mereka, I'm really hate him." , ujar Andrew dengan kobaran kebenciannya.
"Dan kalian harus terus waspada, mereka bisa saja ada disekitaran kita." ujar Andrew lagi.
Ketujuhnya hanya mengangguk, tidak berani lagi bertanya, takut ada hal yang menyinggung perasaan Andrew.
Dia yang merampas kebahagiaan dari seorang Andrew Michael , sang ketua dari StromeBank, Zero Chris .
Orang yang paling Andrew cintai harus mati ditangan seorang bajingan, Saskya Ariulla, istrinya sekaligus ibu dari sang anak. Ariull Lavendra Michelle.
***
-
-
-
-
-
-
-
-
--Dukung terus dong aku-nyaaa, vote dan komen yaa. Fllw akun ini trus dm biar cepet di fb. Love U-!!!!
Next?!
KAMU SEDANG MEMBACA
The BlackAvio
RandomMinta dukungannya dengan cara vote dan follow my account. Awal dari sebuah perjalanan persahabatan yang berujung menjadi partner. Awal dari sebuah perjalanan tentang jahatnya dunia ini. Bukan tentang geng berandalan yang meresahkan, melainkan kum...