O1

660 95 12
                                    

Di sebuah rumah sakit terlihat seorang dokter dengan jas putih sedang membereskan beberapa dokumen kemudian bersiap untuk pulang, jam kerjanya sudah selesai. Dokter itu bernama Park Jisung.

Pagi tadi teman-temannya mengajak Jisung untuk berlibur. Jisung yang memang membutuhkan hiburan akhirnya menyetujui perkataan teman-temannya itu. Dan sekarang dia akan menemui teman-temannya tentunya setelah membersihkan diri.

Jisung meninggalkan jas putih kebanggaan nya di ruangannya. Jisung segera pergi menuju cafe tempat teman-temannya menunggu dirinya.

°°°°

"Hai Jisung!" Panggil seseorang begitu melihat Jisung memasuki cafe.

Jisung langsung saja menuju kearah teman-temannya yang telah berkumpul. Mata Jisung menyipit ketika melihat sosok yang tidak dia kenal.

"Apa kabar Jisung? Sepertinya belakangan ini kau sangat sibuk" tanya Chenle basa basi.

Jisung mengangguk, "Iya belakangan ini tugasku di rumah sakit sangat banyak sehingga aku merasa lelah"

Teman-teman Jisung mengangguk paham, "Kalau begitu tunggulah disini aku akan memesankan mu makanan serta minuman" seru Renjun.

Jisung mengacungkan jempol kepada Renjun tanda dia setuju. Kemudian manik hamster miliknya menatap orang baru yang ada di antara teman-temannya.

"Siapa dia?" Tanya Jisung.

"Ah dia, Na Jaemin rekan ku" jawab Jeno yang merupakan pemandu wisata.

Jisung mengangguk paham kemudian mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan sosok di depannya itu, "Hai perkenalkan aku Park Jisung"

Sosok itu mengangguk, kemudian membalas tangan Jisung. "Hai aku Na Jaemin"

Jisung tersentak saat merasakan ada hal aneh dari Jaemin, namun dia tidak mengatakan apapun selain buru-buru menarik tangannya itu.

Tak lama kemudian datanglah Renjun dengan segala pesanan. Ngomong-ngomong Renjun adalah pemilik cafe ini.

"Jadi kemana kita akan pergi?" Tanya Mark.

"Bagaimana jika kita ke pantai?" Saran Renjun.

"Itu sudah terlalu biasa, bagaimana jika kita berkemah saja?" Tawar Haechan.

"Aku setuju sih, bagaimana dengan kalian?" Chenle meminta pendapat.

"Boleh boleh saja, tapi kita akan berkemah dimana?" Tanya Jisung.

"Bagaimana jika kita pergi berkemah ke hutan hitam?" Tawar Haechan lagi.

"Hutan hitam?" Tanya Jisung, dirinya baru pertama kali mendengar tentang hutan tersebut.

"Ah itu tempat wisata baru, daun di hutan itu rata-rata berwarna hitam oleh karena itu hutan itu disebut hutan hitam" jelas Jaemin.

Jisung mengangguk, "Baiklah aku tidak masalah"

Pada akhirnya mereka semua setuju untuk pergi menuju hutan hitam.

°°°°

Bersambung...

Black Forest Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang