Tujuhh.

5.9K 80 2
                                    

"APA APAAN LO CEWEK MURAHAN!!!!" Hina Keyla kembali seraya membalas serangan Obby.

"DIAM KALIAN SEMUA!!!" Teriak seorang pria gagah dengan 3 orang prajuritnya.

"Om Randdo!!!" Teriak Obby terkejut akan keberadaan Randdo.

"Kalian. Bawa mereka" Perintah Randdo kepada tiga anak buahnya.

"Lepasin!! Lepasiinn ihhhh!!"

"Kamu gapapa sayang?" Tanya Randdo seraya mengelus kepala Obby dengan lembut.

Obby menduduk, pipinya memerah "Nggak apa apa kok om"

Randdo tersenyum dan mengulurkan tangan untuk mengambil alih gendongan dari obby "Sini sama Daddy dulu nak. Kasian mama kamu capek" Ucapnya.

"Nyaaaa......nya na....duarrr..." Curhat Baby Yana

"Iya sayang..." Ucap lembut Randdo.

••••~••••

Terlihat sebuah ruang tamu bernuansa putih abu abu itu kini menjadi tempat singgah seorang suami istri. Mereka tengah fokus dengan pekerjaan masing masing. Obby yang sibuk dengan kartunnya begitupun Randdo yang sibuk dengan berkas berkas di laptopnya.

"Hufhhhhh..."

"Kamu kenal anak anak tadi baby??" Tanya Randdo yang tengah sibuk dengan laptopnya itu.

Obby berpikir keras antara harus jujur atau tidak. "Eunggg.... nggak kenal kok. Cuma tadi ga sengaja ketㅡ

Randdo memotong ucapan Obby dan menatapnya lekat. "Berani bohong kamu?? Mau hukuman apa?"

Obby terkejut atas pertanyaan Randdo. Begitupun Randdo yang sudah menaruh laptopnya di meja juga membuka kedua kancing kemeja yang ia kenakan saat ini.

Obby yang tidak mood untuk menjalani anuan pun segera pergi meninggalkan Randdo. "AAAA GA MAUUU!!!" Teriak Obby lalu kabur dari ruang tamu itu.

Sedangkan Randdo hanya terkekeh geli dengan kelakuan istri mudanya itu. Sungguh apakah dia telah menikahi anak umur 5 tahun?? Obby begitu menggemaskan di mata Randdo.

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎


"Hallo tuan"

"......."

"Saya akan menghancurkan bisnis Randdo kali ini dengan baik"

"......."

"Iya siap tuan. Terimakasih"

TITTTTT

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Terlihat sedikit pecahan cahaya matahari menembus sela sela gorden kamar Randdo. Hal itu membuat tidurnya terganggu. Matanya terbuka sehingga langsung menampakkan peri cantik yang tengah tidur nyenyak di pelukannya. Dengan jail Randdo menoel pipi Obby.

"Sayangg bangun" Ucap serak Randdo.

"Eunggg" erang Obby.

Cup

"Bangun baby"

"Enghhhh apaan siii" kesal Obby.

"Udah pagi ini sayang"

Obby membuka mata dan menatap Randdo dengan penuh permohonan. "10 menit lagii yaaa" ujarnya seraya mengeratkan pelukannya.

"Hha baiklah putri cantik"

Ting

Ting

Ting

Handpone Randdo berbunyi terus menerus. Hal itu mengalihkan perhatian Randdo yang tengah sibuk membelai istrinya itu.

Beberapa pesan dari 'Menejer Ghani'.

"Apa!!"













Dikit bet ya??? Gapapa lah ya ikhlasin. Soalnya sapo ini tengah sangat amat tertekan ygy. Sapo butuh dukungan kalian deh keknya. Butuh vote sama follow akun sapo. Kalo ga ada yang follow bisa lemes. Maaf jarang uppp😥

 S U G A R▪︎B A B YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang