Suzy bangun dari tidur nya, hari ini jadwal nya kosong sampai dua hari kedepan. Semalam ia sedikit cekcok dengan Sunghan. Sungguh, Suzy merasa ini bukan dirinya sekali. Cemburu dengan lawan main sang kekasih? Itu sungguh bukan dirinya.
Tapi entah kenapa, Seorang Son Ji Eun membuat dirinya keluar dari Zona nya. Son Ji Eun adalah aktris yang cukup punya banyak skandal, tapi karena ia berada di agensi yang cukup besar, berita berita skandal itu bisa menghilang begitu saja.
Suzy memang tidak begitu mengurusi tentang cast nya, tapi ia tak menyangka bahwa Son Ji Eun lah yang mendapatkan pemeran utama wanita nya. Memang sosok Ji Eun cocok untuk memerankan nya, tapi kembali lagi, ia aktris yang cukup sensasiaonal. Mungkin ini adalah salah satu cara marketing Production House, mengingat seorang Son Ji Eun banyak dibicarakan, walaupun lebih banyak yang membicarakan skandalnya. Tapi hal itu cukup untuk membuat orang orang penasaran dengan drama ini. Maka dari itu Suzy hanya menuruti nya saja.
Suzy tak melihat keberadaan sang kekasih sejak ia bangun. Meskipun rasa kesal masih memenuhi dada nya, tapi tetap saja Suzy agak khawatir bagaimana kualitas tidur sang kekasih yang hanya tidur beralaskan sofa semalam.
Entahlah, Suzy hanya sering kali sensitif akhir akhir ini. Ia sungguh percaya pada Sunghan, tapi tidak pada Son Ji Eun.
Son Ji Eun banyak tertimpa skandal dengan lawan main nya. Dan itu yang Suzy takutkan.
Song Jia datang saat Suzy sedang sarapan. Ia memberi tahu alamat penginapan nya pada sang manager.
"Dimana Sunghan?" Tanya Jia, menghampiri Suzy di meja pantry.
"Aku tidak tahu dan tidak ingin tahu" Jawab Suzy dingin. Pasti sesuatu terjadi di antara mereka semalam, dan itu bukan hal baik. Dilihat dari tingkah Suzy yang pendiam dan acuh tak acuh. Jika sedang kesal Suzy hanya diam dan tidak mengekspresikan apapun. Begitulah tabiat nya.
"Apa yang terjadi di antara kalian?" Tanya Jia.
"Tidak ada" jawab Suzy cuek.
"Tidak mungkin, cepat katakan."
"Aku bilang tidak ada"
"Yaaa! Aku tahu, pasti ini tentang Son Ji Eun lagi kan? Suzy, aku tahu kau cemburu. Tapi Hei, ini Kim Sunghan! Tunangan mu yang sudah lebih dari 5 tahun mengejarmu. Dan kalian bersama sudah lebih dari 3 tahun! Kau terpengaruh pada seorang wanita seperti Son Ji Eun? Hah! Sulit di percaya!"
Suzy menoleh, menatap sang manager dengan sengit
"Eonni!-"
"Ingat, kau adalah BAE SUZY! kau yang tercantik di negeri ini! Son Ji Eun tidak ada apa apa nya dibandingkan dirimu! Jadi stop untuk menghkawatirkan hal yang tidak perlu seperti itu dan malah menghancurkan mood mu!"
"Tapi Eonni, dia menggoda Sunghan semalam! Dia menawari Sunghan untuk menunggu dikamarnya!"
"Apa Sunghan sialan itu menerima tawaran nya?"
"Tidak sih, dia-"
"Aku tahu, Kim Sunghan memang sialan! Tapi aku sudah mengenalnya sangat lama! Dia cinta mati padamu Bae Suzy! Dia bisa mati jika bukan kau yang menjadi jodohnya!"
Suzy menutup wajah nya dengan kedua tangan. Air mata nya merembes di ujung mata. Dia merasa bodoh. Sudah jelas Kim Sunghan begitu mencintai nya. Kenapa pula ia mengkhawatirkan hal seperti ini?
"Sudahlah jangan menangis, Sunghan bisa sangat bahagia jika tahu bahwa kau menangisi nya" Jia memeluk Suzy, dan menyandarkan kepala Suzy ke dada nya.
Setelah cukup menangis, Suzy mengangkat wajahnya. Menatap sang manager yang sudah seperti seorang kakak bagi nya.
"Haruskah kita berbelanja?" Usul Jia.
"Haruskah?" Suzy bertanya balik.
"Tentu saja. Kita perbaiki mood mu. Kau boleh beli beberapa barang yang kau suka. Dan kau boleh makan enak hari ini. This is cheating day!" Jia berseru heboh membuat tawa kecil dari bibir Suzy menguar.
"Baiklahhh. Kajjaaaaa" jawab Suzy tak kalah heboh
***
Sunghan masuk ke dalam kamar dengan wajah letih nya, sedangkan Suzy tetap diam di atas ranjang mereka. Mereka sudah kembali ke apartemen kemarij malam. Suasana sedikit canggung, maka dari itu Suzy memutuskan untuk beranjak dari tempat tidur, menghindari kontak mata dengan Sunghan.
Tapi terlambat, Sunghan terlebih dulu mencekal pergelangan tangan nya.
"Sayang..."
"Hmm" jawab Suzy tanpa menoleh sedikitpun.
"Aku lelah sekali hari ini"
"Cepat ganti baju dan istirahat lah" jawab Suzy, masih menghindari kontak mata dengan sang kekasih.
"Sayang, tolong peluk aku sebentar saja" rajuk Sunghan. Sungguh menggelikan jika membayangkan sosok seorang Kim Sunghan yang terkenal dingin di depan layar kaca dengan Kim Sunghan yang sedang merajuk di depan nya saat ini. Mereka berdua benar benar 100% orang yang berbeda!
"Mandi dulu, aku tidak mau memeluk orang yang sedari pagi dihinggapi 'lalat'"
Sunghan hanya melongo, memang nya dia sampah hingga bisa dihinggapi oleh lalat?
"Apakah aku bau sampah?" Tanya Sunghan polos. Lalat yang di maksud Suzy tentu saja bukan lalat itu. Tapi seorang lalat, Song Ji Eun.
"Tidak, aku hanya mencium parfum wanita"
Mata Sunghan langsung membola, apakah Parfum Ji Eun menempel di bajunya? Astaga! Alarm tanda bahaya berbunyi nyaring di atas kepalanya.
Seharian tadi memang dia banyak mengambil take dengan Son Ji Eun dan beberapa adegan memang mengharuskan ia berangkulan atau bahkan memeluk wanita itu.
Ah, kadang di saat seperti ini Sunghan akan menyesali keputusannya untuk menerima tawaran main drama ini. Tapi terkadang ia juga cukup berbangga diri karena memainkan peran di karya pertama sang tunangan.
"Oke, aku minta maaf. Seharian aku memang banyak mengambil take dengan Son-"
"Tolong jangan menyebut nama itu dihadapan ku." Potong Suzy sebelum Sunghan menyelesaikan ucapan nya. Sunghan menggerakan tangan nya seolah sedang mengunci mulutnya.
"Baik, aku akan mengunci mulutku"
"Lebih baik kau mandi sebelum aku-"
"Oke okeee aku mandi!"
Sunghan berlalu menuju kamar mandi sambil sedikit membanting pintu. Suzy hanya terkekeh kecil meandang kepergian sang kekasih.
Sunghan sangat mencintai nya. Sunghan sangat mencintai nya.
Itulah kata yang Suzy ucapkan dalam hati. Karena Suzy percaya bahwa Sunghan memang hanya mencintai nya.
***
Pagi pagi sekali Baek Yijin sudah menekan bel apartemen dengan tidak sabaran. Jadwal mendadak katanya. Jadi sejak pagi Sunghan sudah berangkat bekerja dan kini tinggal lah seorang Bae Suzy sendirian di apartemen.
Jatah libur nya masih tersisa satu hari lagi dan Suzy lumayan bosan jika hanya diam di apartemen tanpa melakukan apapun. Jadi akhirnya Suzy memutuskan untuk berbelanja bahan makanan, dan ia berencana memasak untuk makan malam kali ini.
Kedua lengan nya penuh menjinjing dua kantung plastik yang cukup berat. Dengan langkan pelan, Suzy akhirnya mampu mencapai pintu Lift. Sesaat sebelum pintu lift tertutup ada sebuah lengan yang menerobos masuk, membuat pintu lift kembali terbuka. Tentu Suzy sangat terkejut atas tindakan itu. Ia kira ia melihat tangan hantu di lift. Tapi ia lebih terkejut dengan sang pemilik tangan itu.
Gong Yoo!
Astaga! Kenapa dia bisa bertemu dengan seniornya disini?
"Oppa!" Pekik Suzy begitu Gong Yoo ikut memasuki lift
"Suzy-ya!"
"Apa yang Oppa lakukan disini?"
"Aku baru saja pindah di salah satu unit disini"
Mata Suzy membola, tentu ia sangat terkejut bahwa sang senior akan pindah kesini juga.
"Be- benarkah?"
"Tentu. Semalam barang barang ku sudah di kirim dan di tata."
"Yang mana unit mu Oppa?"
"Unit no.33 di block B"
"APA?"
Suzy sangat terkejut, tentu saja! Bagimana bisa Suzy tak mendengar apapun semalam? Unit nomor 33 adalah unit tepat di sebelah unit nya!
Oh tentu saja! Apartemen tempat tinggalnya tentu bukan apartemen murahan yang tidak di lapisi dengan dinding kedap suara!
"Kenapa kau terkejut begitu? Memangnya ada apa dengan unitu ku? Kau tahu sesuatu?" Tanya Gong Yoo menyelidik.
"Ti- tidak sihhh. Hanya saja itu tepat di sebelah unit ku"
"Benarkah?"
"Mangkannya aku terkejut, kenapa bisa kebetulan seperti itu ya? Hehe" Suzy tertawa canggung.
"Di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan" jawab Gong Yoo sambil di sertai senyum tipis. Jawaban yang cukup ambigu.