Rainberry - 6

46 7 5
                                    

Pagi hari, matahari belum begitu terik dan Suzy menyudahi jogging pagi nya di sekitaran apartemen. Sunghan masih tidur, semalam ia pulang pukul 2 dini hari. Maka dari itu Suzy tidak tega jika harus membangunkan nya. Karena pukul 9 nanti Sunghan harus kembali syuting. Projek drama nya sudah menyelesaikan sekitar 50% take.
 
Suzy juga ada jadwal hari ini, ia hanya punya 1 jadwal photoshoot dengan merk pakaian olahraga.
 
"WAHHHHH BAE SUZY!"
 
Suzy berjengkit kaget mendengar nama nya diteriakkan oleh seorang anak kecil yang kira kira berumur 7 tahun.
 
"Rapunzel! Kau tidak boleh meneriakkan nama orang seperti itu, tidak sopan" Gong Yoo mengekor dibalik tubuh gadis mungil yang di panggil Rapunzel itu.
 
Suzy mengeryit heran, Apa seniornya itu sudah menikah? Dan kini ia mempunyai seorang anak gadis?
 
"Suzy-ya, maafkan keponakanku" Gong Yoo membungkuk meminta maaf.
 
"Ahhh ti-tidak apa apa Oppa. Tidak masalah. Jadi dia adalah keponakan mu ya?" Tanya Suzy
 
"Iyaa, aku keponakan paman Ji Chul" jawab gadis kecil itu. Suzy terkekeh kecil mendengar gadis itu berbicara. Paman Ji Chul katanya haha. Gong Ji Chul memang nama asli sang senior. Tapi Suzy jarang mendengar nama itu, dan gadis kecil di hadapan nya itu mengucapkan nama sang paman dengan sangat Lucu.
 
"Aigo, lucu sekali keponakan nya paman Ji Chul ini" ujar Suzy sambil mencubit gemas pipi gadis kecil itu.
 
"Paman, jadi aku adalah tetangga nya Bae Suzy? Asikkkkk"
 
"Rapunzel, panggil dia Eonni"
 
"Baiklah paman."
 
"Maaf Suzy-ya. Keponakan ku tinggal lama di Canada, jadi dia belum terbiasa dengan culture di Korea"
 
"Tidak apa apa Oppa, aku mengerti" ujar Suzy sambil tersenyum maklum.
 
"Rapunzel adalah fans mu"
 
"Benarkah?" Tanya Suzy terkejut.
 
"Aku ingin punya wajah seperti mu Suzy Eonni. Kau yang terbaik di dunia" ujar Rapunzel sambil mengacungkan dua jempol nya ke arah Suzy. Suzy tertawa, keponakan sang senior begitu lucu.
 
"Terimakasih Rapunzel. Nama mu juga yang terbaik! Princess Rapunzel!" Balas Suzy.
 
"Kan, aku bilang apa? Mengganti nama dengan Rapunzel adalah pilihan yang tepat"
 
"Yaaa terserah apa katamu saja" balas Gong Yoo.
 
"Kau masuk dulu, nanti ibumu akan menyusul" Gong Yoo mendorong lemah Rapunzel agar masuk me unit nya.
 
"Maaf mengganggu waktu mu Suzy-ya"
 
"Oppa ini, mengganggu apanya? Tidak sama sekali. Rapunzel sangat menggemaskan"
 
"Terimakasih, aku masuk duluan ya. Ada beberapa hal yang harus ku urus dan semoga hari mu menyenangkan" ujar Gong Yoo. Suzy mengangguk sambil balas tersenyum.
 
"Semoga harimu juga Oppa"
 
***
 
"Menjadi lawan main di drama baru, kedekatan Son Ji Eun dengan Kim Sunghan membuat netter heboh"

 
Kim Sunghan dan Son Ji Eun terlihat serasi di syuting drama terbaru mereka, ini bukti kedekatan mereka

 
Headline berita pagi itu cukup panas, kedekatan Son Ji Eun dan Kim Sunghan di lokasi syuting diabadikan oleh beberapa kamera tersembunyi.
 
Son Jie Eun diam diam tersenyum dalam hati. Manajemen nya memang selalu menjadi yang terbaik dalam hal menarik perhatian khalayak. Tapi baru kali ini ia suka dengan skandal yang di buat manajemen nya.
 
Memikirkan bagaimana pendapat para netter tentang hubungan nya dengan Kim Sunghan membuat degup jantung Ji Eun begitu keras. Wajahnya bersemu ketika kembali mengingat wajah Kim Sunghan.
 
Ahhhh, apakah ini saat yang tepat untuk memikirkan masa depan nya? Ji Eun tidak bisa membayangkan akan sebahagia apa jika ia dan Kim Sunghan bersatu dimasa depan. Membayangkan nya saja sudah membuat hatinya begitu berbunga bunga.
 
Benar benar baru kali ini seorang Song Ji Eun terbawa perasaan oleh lawan main nya. Baiklah, hatinya sudah bertekad bahwa ia akan menarik perhatian Kim Sunghan bagaimanapun cara nya!.
 
***
 
Suzy mematung begitu membaca headline berita berita panas siang itu. Cuaca yang cukup terik membuat suasana semakin mendukung.
 
Jia yang melihat Suzy terdiam begitu saja saat sedang membahas konsep pemotretan langsung merebut ponsel Suzy, tidak ada perlawanan apapun dari sang pemilik handphone.
 
Sudah ia duga, Suzy pasti melihat yang tidak tidak. Berita kedekatan Kim Sunggan dan Son Ji Eun ada dimana mana. Jia sebelumnya sudah mengantisipasi supaya Suzy tidak melihat berita itu. Ia sengaja membuat Suzy sibuk seharian ini dengan membahas konsep konsep pemotretan, penulisan naskah dan lain hal. Tapi sialnya Jia tetap kecolongan. Jika sudah begini, pasti sangat sulit untuk membuat mood Suzy kembali bagus.
 
"Ahhhh kegiatan hari ini sangat padat, bagaimana jika kita cuci mata sebentar? Baju baju di toko itu sepertinya sedang melambai ke arah ku minta di bawa pulang" Jia menaik turunkan kedua halis nya, mencoba menggoda Suzy.
 
Senyum kecil serta dengusan akhirnya keluar dari bibir menawan milik Suzy.
 
"Kajjaaaaa, bawa semua bayi bayi lucu itu ke dalam rumah ku!"
 
Ia tahu, Suzy sangat berusaha untuk tidak terpancing berita settingan itu. Dan untung nya sepertinya Suzy bisa menghandle itu.
 
***
 
"Suzy-ya hari ini kami pulang telat. Ada sedikit acar sepulang syuting" Baek Yijin sedang berdiri agak jauh dari kerumunan para staff untuk memberikan kabar kepada nyonya besar.
 
"Acara apa?" Tanya Suzy di sebrang telefon.
 
"Hanya makan makan biasa, kau tenang saja lagipula acaranya tidak akan lama"
 
"Apakah semua pemain dan staff juga ikut?"
 
"Ya  semua pemain dan staff ikut, tenang saja Suzy-ya aku tidak akan meninggalkan Sunghan seorang diri. Aku akan menjaganya dari para wanita genit"
 
"Yasudah kalau begitu. Aku akan tidur lebih dulu"
 
Sambungan telfon terputus, dan Yijin kembali ke kerumunan. Ia menghampiri Sunghan.
 
"Aku sudah memberi tahu bahwa kita akan pulang telat" ujar Yijin pada Sunghan.
 
"Apa dia marah?"
 
"Hmm tidak juga, tapi dia kan tidak akan perduli kau mau dekat dengan siapapun"
 
"Kali ini beda, beberapa kali bunny ku terlihat cemburu" ujar Sunghan dengan kekehan kecil.
 
"Cih, sebahagia itu kau ketika dia cemburu?"
 
"Tentu saja, itu tandanya dia sangat mencintai ku"
 
"Bermimpi saja Kim Sungahan! Ayo, para staff dan yang lain sudah menunggu di restoran" Yijin berjalan terlebih dahulu, dan Sunghan mengekori di belakang. Tapi dari arah belakang tiba tiba seseorang mencekal  tangan nya. Sunghan terkejut lalu menghempas tangan itu dengan keras.
 
"Awww" pekikan seorang Song Ji Eun membuat Sunghan dan Yijin menoleh.
 
"Astaga Ji Eun, kau tidak apa apa? Maaf, aku terkejut" ujar Sunghan menghampiri Son Ji Eung.
 
"Astaga Oppa, tenagamu kuat sekali"
 
"Maaf  aku tidak tahu itu kau. Apa itu sakit? Coba ku lihat" Ji Eun tersenyum begitu melihat kekhawatiran dari raut wajah Sunghan.
 
"Tidak apa apa Oppa, salah ku juga yang mengejutkan mu. Oya Oppa, apa  aku boleh menumpang ke restoran? Manajerku sedang mengurus sesuatu. Jadi dia akan menyusul"
 
"Baiklah ayo kau boleh ikut menumpang" itu bukan suara Sunghan, tapi seorang Baek Yijin. Sunghan ingin menolak tapi ia tak tahu bagaimana caranya. Ah, dasar Yijin sialan.
 
***
 
Sunghan sudah terlihat rapi ketika Suzy bangun.
 
"Aku sudah memasak sarapan lezat pagi ini untuk Bunny ku" Sambut Sunghan ketika Suzy melangkah ke arah dapur. Paket sarapan lengkap benar benar sudah tertata rapi di atas meja pantry.
 
"Aku ada pemotretan siang nanti"
 
"Tidak apa apa, kau akan tetap terlihat sexy seberapa banyak pun kau makan"
 
Suzy mendelik mendengar jawaban Sunghan. Jia pasti akan mengoceh jika dia makan terlalu banyak.
 
"Aku makan sayur saja, tanpa nasi" lanjut Suzy.
 
"Baiklah, sesuai perintah mu princess" Sunghan menarik kursi dan mengarahkan Suzy untuk duduk.
 
"Apa kau membuat kesalahan?" Tanya Suzy, pasalnya Sunghan begitu baik memperlakukan nya pagi ini. Sunghan memang selalu memperlakukan nya dengan baik. Tapi Suzy yakin, kali ini sikapnya berbeda.
 
"Ahh? Tidak kok. Memang nya kenapa?"
 
"Kau berbeda."
 
"Tidak ada yang berbeda sayang, ayo cepat makan. Aku harus segera berangkat ke lokasi"
 
Suzy menurut, memakan sarapan nya dengan tenang. Tapi di dalam fikiran nya berkecambuk, apa Sunghan tidak sadar bahwa ia sudah melihat rumor tentang nya dan Son Ji Eun?
 
Memang Sunghan bukan tipe orang yang menonton acara gosip, tapi tetap saja masa orang orang di sekeliling nya atau pun Yijin tidak memberi tahu rumor tentang nya?
 
Kecupan kilat pada pipi nya membuat Suzy tersadar dari lamunan. Sunghan berdiri di belakang nya sambil mengalungkan tangan nya.
 
"Aku harus berangkat sekarang, maaf tidak bisa menemani mu sampai selesai. Aku akan merindukan mu, sampai jumpa nanti sore" di kecup nya seluruh wajah Suzy, membuat sang pemilik wajah cemberut.
 
"Lusa aku mau jalan jalan" rajuk Suzy.
 
"Baiklah sayang, Lusa kupastikan jadwal ku kosong"
 
"Yasudah, hati hati di jalan"
 
"Aku mencintai mu"
 
"Ya Aku tahu!"
 
***
 
"Oppa, ini ku bawakan makan siang" Ji Eun menghampiri Sunghan yang sedang beristirahat di ruangan nya. Di tatapnya kotak bekal berwarna hijau di tangan si gadis. Dengan ragu Sunghan menerima kotak itu.
 
"Buka lah, aku yang memasak"
 
Sunghan mengintip sedikit isi dari kotak bekal, makanan yang di buat Ji Eun sungguh terlihat menggiurkan. Tapi ia masih ragu untuk menerima nya.
 
"Cobalah, ini kali pertama ku mamasak."
 
"Baiklah, seharusnya kau tidak perlu repot repot begini Ji Eun"
 
"Tidak apa apa Oppa. Aku senang bisa memasakkan makanan untuk mu" senyum lebar tak henti nya tercetak di wajah Son Ji Eun. Sunghan mulai mencicipi makanan yang dibuat nya.  Sejak tadi jantung nya tak berhenti berdebar membayangkan Sunghan memakan masakan buatan nya.
 
"Bagaimana rasanya?" Tanya Ji Eun, menumpukan dagu di kedua tangan nya, tak lepas tersenyum.
 
"Rasanya cukup enak. Aku tidak yakin ini pertama kali nya kau memasak?"
 
Mata Son Ji Eun berbinar mendengar perkataan Sunghan. "Bnarkah?" Tanya nya.

"Aku memang bener benar baru belajar memasak Oppa."
 
Sunghan mengangguk. Ia tidak berbohong saat mengatakan nya. Makanan yang di buat Son Ji Eun memang enak, dia mengakui nya. Tidak kalah enak dengan masakan Suzy.
 
"Kalau begitu aku akan memasak untuk mu lagi nanti. Hitung hitung ajang untuk meningkatkan kemampuan memasak ku"
 
"Eh? Tidak perlu seperti itu. Itu terlalu merepotkan"
 
Ji Eun tersenyum manis. "Tidak merepotkan Oppa, malah aku senang bisa memasak untuk Oppa" Kali ini Ji Eun beranjak dari kursinya. Berinisiatif membawakan minum.
 
Sunghan menghela nafas kecil. Ia menyadari perlakuan Ji Eun padanya sudah lebih dari batas wajar. Tidak ada lawan main yang seniat ini memasak makanan untuk nya. Selama ini, hubungan nya dengan lawan main tidak pernah sejauh ini. Maka, mendapatkan perlakuan berbeda dari Son Ji Eun membuat Sunghan harus berfikir dengan keras. Bagaimana ia bisa keluar dari hal menyulitkan ini?

****

SUNGHANNNN CAUTION!

Tar pas pulang tau tau pintu nya diganti password loh sama Suzy🙏🤣

RainberryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang