A & B ' 4

29 24 4
                                    

Silahkan klik bintang disudut kiri sebagai dukungan. Terimakasih♡

"Kamu bahkan anak yang tidak diinginkan oleh orang tuamu!" -Carlise

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu bahkan anak yang tidak diinginkan oleh orang tuamu!" -Carlise

{ A N G K A S A & B U L A N }


P

agi telah berlalu tergantikan oleh siang, terik matahari telah menjulang tinggi diiringi dengan siulan burung yang menyajikan keindahan danau yang berada di pinggiran kota.

Seorang gadis duduk dengan tenang disalah satu bangku yang berada dibawah pohon rindang ditepian danau. Dengan earphone yang selalu terpasang ditelinga, gadis itu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi seraya memejamkan mata menikmati lantunan musik dan hembusan angin yang membelainya lembut.

Bulan terlihat tenang, seolah-olah tidak memikirkan banyak hal. Namun, nyatanya tidak demikian. Pikirannya terus menerus berkecamuk menampilkan bayangan bayangan menyakitkan yang ia lalui selama ini.

Tap ....

Bulan tersentak dari lamunannya saat merasakan sebuah benda dingin dan basah menempel di pipi kirinya tangganya terulur menjauhkan benda dingin itu dari pipinya.

"Siapa kamu?" Tanya Bulan dengan menatap penuh tanya saat matanya terbuka dan menangkap sosok laki-laki yang tengah duduk disampingnya.

"Aku? Aku Angkasa." Ucap laki-laki itu memperkenalkan diri, lalu menyodorkan minuman dingin itu kembali tepat kehadapan wajah Bulan.

Bulan mengernyit heran menatap minuman itu dan Angkasa secara bergantian, lalu melepaskan earphone yang sedari tadi tersemat ditelingnya "Apa?"

Angkasa menggidikkan bahunya acuh, lalu tersenyum kecil. "Seperti yang terlihat, aku menawarkan minum."

"Tidak perlu, aku tidak butuh." Tolak Bulan tanpa basa basi.

"Ayolah, aku membeli terlalu banyak."
Angkasa menggoyangkan minuman yang berada dihadapan wajah Bulan, seraya menganggukkan kepalanya.

Bulan menghembuskan nafasnya jengah, tangannya terulur meraih minuman yang berada di genggaman Angkasa. "Puas?"

Angkasa tertawa kecil, lalu menatap danau yang berada di hadapannya. "Apa yang kamu lakukan di danau pinggiran kota seperti ini? Sangat jarang ada gadis yang berani duduk seorang diri di sini." Lanjutnya.

"Aku tidak berfikir, jika ini urusanmu." Ucap Bulan dan mengikuti arah pandang Angkasa.

Angkasa menghembuskan nafasnya saat mendengar jawaban Bulan."Kamu terlihat familiar, tapi aku tidak dapat mengingatnya."

"Kamu salah mengenali orang."

"Hm, ntahlh. Aku memang terbiasa tidak mengingat hal yang tak penting."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angkasa & Bulan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang