Bulan, gadis pendiam yang selalu menenggelamkan diri pada waktu yang terus bergerak tanpa bisa ia cegah.
Di dunia tidak banyak yang dapat dipercaya dengan senang hati, terlebih jika seseorang telah mengalami apa itu ditinggalkan, bagaimana rasanya d...
Silahkan klik bintang disudut kiri dan curahkan komentar kalian, sebagai dukungan. Terimakasih♡
Salam hangat Zora♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
{ A N G K A S A & B U L A N }
Dentingan bell istirahat telah berbunyi nyaring di SMA rajawali 5 menit yang lalu, kelas yang tadinya ramai sekarang telah hampir kosong, hanya tersisa beberapa orang saja termasuk Bulan.
Bulan beranjak dari tempat duduknya, melangkah menjauh dari kelas yang hampir kosong itu, kaki jenjangnya terus melangkah menuntun nya menuju rooftop.
Ia berdiri disamping pagar pembatas yang terdapat di rooftop, dengan telinga yang tersumbat dengan earphone, matanya terpejam menikmati hembusan angin yang menerpa lembut tubuh mungil itu.
Ketenangan inilah yang selalu ia cari. Setelah beberapa saat Bulan membuka matanya perlahan, wajahnya menengadah kebawah menatap kerumunan murid SMA rajawali yang melintas melewati lapangan.
Ia tidak merasa terganggu dengan keramaian itu, selama ia tidak ada diantaranya. Waktu terus berjalan menit ke menit telah berlalu tanpa terasa sudah cukup lama Bulan berdiam diri di sana.
Ia menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangannya sekilas, lalu berbalik meninggalkan rooftop. Ia melewati koridor demi koridor yang sedikit padat, dan tidak jarang Bulan terdorong oleh orang lain.
Bulan tidak memperdulikan sekitarnya, ia terus melangkah menuju kelas yang sebelumnya ia tempati, dan benar saja belum lama sesampainya Bulan dikelas, guru yang mengajar masuk kedalam ruangan.
Dan memulai kegiatan belajar mengajar.
...
Hari telah hampir gelap, bukannya segera pulang kerumah, Bulan malah melangkahkan kakinya menuju sebuah toko swalayan yang berada ditengah kota.
Tring...
Bulan melangkah memasuki toko tersebut, dan disambut oleh seorang gadis seusianya. Giselle, seorang gadis pekerja paruh waktu, sama halnya seperti Bulan.
"Bukankah masih ada setengah jam untuk jam tugasmu?" Tanya Giselle.
Bulan menganggukkan kepala. "Tidak masalah, kau bisa pulang sekarang."
"Baiklah, setelah aku selesai menyusun makanan itu ke rak yang kosong, aku akan segera pulang."
"Kalau begitu, aku akan mengganti pakaian terlebih dulu."
Bulan menjauh dari hadapan Giselle. Giselle tersenyum kecil melihat punggung Bulan yang perlahan hilang dibalik pintu, "Selalu seperti itu."
