13

255 35 11
                                    

akhirnya yoongi menyelesaikan urusannya dijepang dan disinilah mereka dibandara narita tokyo. Mereka akan pulang dengan menggunakan private jet yang sama dengan saat mereka datang, dari pertama sampai tangan yoongi tidak pernah lepas dari pinggang jieun memeluknya dengan sangat posesif seakan pria itu mau mengatakan kepada semua orang bahwa wanita disampingnya itu Miliknya dan tidak ada 1 priapun boleh memandang apalagi menyentuhnya. Yoongi berjalan dengan jieun disampingnya juga kali ini namjoon ikut bersama serta beberapa bodyguard dibelakang membuat mereka menjadi pusat perhatian. Mereka berjalan dengan santai tanpa perlu repot-repot mengantri dan melakukan berbagai pengecekan terlebih mereka dipandu pegawai disana menuju jalur khusus untuk keprivate jet milik pria itu. Jieun tentu saja masih merasa risih dengan perlakuan khusus seperti ini tapi sekali lagi jieun tidak bisa berbuat apa-apa dia tidak mungkin juga pulang sendiri kekorea.

Memasuki private jet dan langsung mendapatkan sambutan dari kru yang bertugas, jieun sedikit menyunggingkan senyumannya. Yoongi langsung berdecak kuat dan mendesis marah saat melihat jieun tersenyum kearah kru yang beberapa dari mereka adalah seorang pria.

"Sial. Jangan tersenyum pada siapapun selain aku jieun. Aku sungguh akan memukul siapapun jika kau tersenyum pada mereka apalagi jika itu seorang pria.!!" Ucap yoongi tajam sedangkan jieun hanya memutarkan bola matanya malas mendapatkan sikap yang sangat posesif dari pria itu.

"Aku masih ada yang harus dibicarakan dengan namjoon. Kau istirahatlah dulu dikamar." Ucap yoongi memandang jieun yang masih disampingnya, mendengar itu jieun hanya menganggukan kepala kemudian berjalan kearah kamar yang sempat dia tempati.

Setelah memastikan jieun masuk kekamar, yoongi mengisyaratkan  pada namjoon untuk mengikutinya. Yoongi duduk disalah satu kursi mewah dalam jet tersebut kemudian diikuti namjoon yang ikut duduk didepannya.

"Perusahaan yang terakhir kali sudah menghubungiku dan setuju dengan kerjasama kita serta mereka menerima kontrak yang kau ajukan." Ucap namjoon memberikan informasi.

"Cih. Tidak usah menerima kerjasama itu lagi. Tidak berguna.!!"

"Bukankah terakhir kali kau masih menawarkan mereka dengan kontrak yang kau berikan yoon.?"

"Aku hanya ingin memberikan perusahaan itu sedikit pelajaran dengan memberikan mereka harapan kemudian menolaknya." Ucap yoongi santai.

Namjoon yang mendengarnya hanya menganggukan kepala. Pria itu sudah tau betul bagaimana watak yoongi jika sudah berbisnis.
"Tiba dikorea nanti kau akan melakukan meeting santai diclubmu untuk membahas proyek besar kalian nanti."

"Bersama Mr. JJ.?"

Lagi namjoon menganggukan kepalanya. "Iya. Pukul 10 malam." Jawab namjoon dan kali ini yoongi yang menganggukan kepalanya kemudian pria itu berdiri dari duduknya.

"Istirahatlah joon." Ucapnya sembari menepuk pundak namjoon lalu melangkah pergi menuju ketempat jieun berada.

Yoongi melihat jieun tengah berbaring menyamping dengan kedua mata terpejam. Semakin mendekat yoongi menaiki ranjang kemudian membaringkan tubuhnya disamping wanita itu meringsuk mendekat lalu memeluk erat pinggang wanita itu.

"Kau tidur.?" Tanya yoongi berbisik ditelinga jieun.

"Ck. Jangan menggangguku.!"

"Berbaliklah aku hanya ingin memelukmu."

"Astagaaa bukankah kau sudah memelukku yoongi." Desis jieun kesal.

"Berbaliklah lee jieun.!!"
Berdecak kuat jieun mulai membalikkan tubuhnya lalu dengan cepat yoongi langsung mendekap tubuh mungil wanita itu yang kini sudah menjadi kekasihnya.
"Kenapa kau harus membuatku marah terlebih dahulu." Ucap yoongi yang semakin mengeratkan pelukannya.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang