Hyyy guyssss
Aku buat cerita baru lagi, dan semoga kalian bakal suka*Pov Reyyana
Gue gadis SMA Bumi Agung 1, gue suka main basket,futsal dan olahraga lainnya. Gue orangnya ga suka sama yang namanya keramaian. Gue juga ga suka sama orang yang cerewet. Oh iya, gue sekarang udah masuk kelas XII IPA yang artinya, bakal ada murid baru yang masuk.
Kali ini gue bertugas menyambut murid-murid baru SMA Bumi Agung 1, itu semua gue lakuin karena gue osis. Kalo bukan karena gue osis, mending tidur di rumah.
"Woi Reyyana! Udah di sini bae". Teriak Amanda. Ya, gue juga punya satu sahabat, namanya Amanda Anastasya Hilga. Hilga itu marga keluarganya dan Pratama dalam nama gue juga marga keluarga gue.
"Iya, jangan triak-triak". Jawabku singkat, ya... karna memang begitu adanya.
"Iya-iya". Balasnya santai.
"Eh btw, yang itu ganteng, ehhh itu juga. Tapi gantengan yang itu. Ih ada adkel cewe, ga jelas banget sih tu anak". Heboh Amanda ketika melihat murid baru yang mulai berdatangan.
Sedangkan aku? Aku hanya fokus mengabsen daftar hadir murid baru, karena bagiku mereka semua tidak ada yang menarik.
Sudah sekitar satu jam kami menunggu di gerbang, dan acara penyambutan siswa baru akan segera di mulai. Karena merasa sudah hadir semua, Aku pun berniat menutup gerbang sekolah. Namun...
"Eh kak-kak tunggu! Jangan tutup dulu gerbangnya!". Teriak seorang pemuda yang tengah berlari ke arahku.
'Manis' batinku.
"Aishhh, apa yang kupikirkan". Aku memarahi otakku karena telah berfikiran seperti itu.
"Maaf kan aku kak karena terlambat. Bukankah acaranya belum dimulai?". Tanya pemuda itu.
"Oh, tentu saja belum. Mau ku antar adek manis?". Kali ini bukan aku yang menjawab, melainkan Amanda.
"Tent---".
"Tidak! Amanda, ingat. Kau di tugaskan untuk tetap disini". Jawabku tegas. "Aku yang akan mengantarmu". Lanjutku mengambil instruksi.
"Baiklah, tarimakasih kakak!". Ucap pemuda itu girang.
Lalu kami pun berjalan bersama dengan posisi aku yang memimpin jalan di depan.
"HEYY TUNGGU!! SIAPA NAMAMU ADEK MANISS!!!". Teriak Amanda dari kejauhan.
"Namaku Jake Wilson!!". Balas anak manis itu tak kalah lantang.
"Jadi Jake, mengapa kau terlambat?". Tanyaku membuat keheningan di antara kami buyar.
"Ah itu, aku harus mengurus nenek ku sebelum aku berangkat". Jawabnya lalu tiba-tiba berhenti. Aku yang melihat reaksinya pun akhirnya ikut berhenti. "Aku hanya tinggal bersama nenekku dan orang tuaku...sudah lama tiada". Lanjutnya dengan senyuman yang menurutku menyakitkan.
"Maaf telah menanyakan in-".
Tanpa aba-aba, air mata pun jatuh dari pipi mulusnya dan semakin lama, semakin deras.
Aku pun tak tau harus berbuat apa, pada akhirnya aku memutuskan untuk langsung memelukanya dan memberikan kehangatan padanya. Canggung, tapi aku merasa nyaman dengan posisi ini. Aku juga mengusap rambutnya yang halus.
"Sudahlah, jangan menangis. Aku ada disini untukmu. Jika kau berada dalam masalah, panggil saja aku. Oke!?". Hiburku dikala derasnya air mata yang di jatuhkan Jake.
"Terimakasih kak...?".
"Ah iya, aku belum memperkenalkan diri. Namaku Reyyana Pratama. Tapi kamu bisa panggil aku kak Rey". Terangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something About Love? (Femdom Lokal)
Short StoryBanyak typo dan ga jelas bgt🔞 "Jake". "Iya kak?". "Nih buat lo sama nenek lo". Rey mengulurkan bungkusan plastik berisi beberapa potong steak sapi. Dan tak lupa ia mengelus kepala Jake. "Makasih kak maaf hari ini banyak ngrepotin kakak". Ucap Jake...