Tepuk tangan para hadirin bergemuruh. Semua ikut bahagia melihat pasangan yang kini telah SAH menjadi suami-istri itu terlihat bahagia. Aura positif terpancar dari mereka. Namun dibalik itu, ada satu orang yang menatap dengan tajam ke arah pasangan itu...
"Apakah kamu senang Jake?". Tanya Rey menatap penuh cinta ke arah Jake yang berada di depannya.
"Tentu saja! Aku sangat bahagia bisa menikah denganmu!". Balas Jake penuh dengan kegembiraan.
Mereka disibukkan dengan tamu yang terus datang, hingga akhirnya tamu yang agak menjengkelkan telah tiba.
"Selamat". Ucap Karina sinis sambil menyalami tangan kakaknya.
"Terima kasih telah hadir". Balas Rey masih dengan senyuman.
"Cih, aku ga mau kesini kalo bukan mama yang nyuruh".-Karina.
"Jalang tak tahu malu ini selalu terlalu banyak bicara". Bisik Rey tepat ditelinga adiknya tersebut.
"Sialan!". Umpat Karin hendak menampar Rey, namcttun Rey dengan sigap langsung mencekal tangan Karin dengan kuat. Alhasil ia tak jadi mendapat tamparan.
Para tamu menatap Karin dengan berbagai pandangan. Ada yang menatapnya aneh, ada juga yang mentapnya heran, dan masih banyak lagi pandangan para tamu. Sedangkan Karin yang terlanjur malu lalu segera berlari kebelakang menyusul mamanya.
Pesta masih terus berlanjut, apalagi diacara tersebut di tontonkan sebuah pertunjukan yang membuat suasana semakin ramai.
Waktu berjalaln begitu cepat, hingga tak terasa hari sudah sore sehingga acarapun sudah selesai. Katena acara sudah selesai dan badan Rey dan Jake sudah pegal, maka Rey mengajak Jake untuk pulang ke rumah mereka berdua. Ya, Rey bahkan sudah menyiapkan rumah untuk mereka berdua.
Saat menuju ke mobil, Rey tak sengaja menubruk seorang pemuda dan membuat barang yang dibawa oleh pemuda tersebut jatuh..
Brukk
"Aduhh!". Keluh seorang pemuda yang tak sengaja di tubruk oleh Rey.
"Eh, lo gapapa?". Tanya Rey sembali berjongkok menyesuaikan tingginya dengan si pemuda, dan membantu mengambilkan buquet yang pemuda itu bawa.
"Iy-loh!? Rey! Wahh kebetulan banget. Aku baru aja mau dateng ke acara pernikahan kamu, tapi karna pesawatnya ada penundaan penerbangan jadi aku telat. Udah selesai ya acaranya? Maaf banget ya...". Ucap si pemuda tidak enak hati.
Rey yang sudah melihat wajah pemuda itu langsung terkejut...yang ia lihat adalah...
"Sunny? Ekhem..ini, gue balik dulu. Suami gue nungguin, thanks udah dateng". Ucap Rey menerima buquet yang diberikan oleh pemuda yang dipanggil sunny tersebut kemudian bergegas pergi meninggalkan pemuda itu dan menuju mobil. Karena Jake sendiri memilih menunggu Rey dimobil.
.
.
.
."Loh? Kak? Kenapa lari-lari?". Tanya Jake saat melihat Rey memasuki mobil dengan tergesa-gesa.
"Hmm...gapapa sayang. Tadi di luar keburu gerah, yok langsung pulang aja". Jawab Rey tersenyum lembut ke arah Jake.
"Oouu gitu...itu buquet dari siapa kak?". Tanya Jake lagi.
"Dari temen kecil kaka dulu". Jawab Rey sambil fokus memandang jalanan. Pikirannya entah kemana sekarang.
Jake pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya tanpa ada kecurigaan pada Rey sedikitpun.
***
"Wahhh...kita pindah kesini kak?". Tanya Jake takjub dengan rumah megah yang ada dihadapannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something About Love? (Femdom Lokal)
KurzgeschichtenBanyak typo dan ga jelas bgt🔞 "Jake". "Iya kak?". "Nih buat lo sama nenek lo". Rey mengulurkan bungkusan plastik berisi beberapa potong steak sapi. Dan tak lupa ia mengelus kepala Jake. "Makasih kak maaf hari ini banyak ngrepotin kakak". Ucap Jake...