Hari ini disambut dengan kicauan burung yang terdengar merdu. Matahari pun tak senggan untuk memperlihatkan cahaya hangatnya. Langit cerah seolah mengatakan bahwa ini adalah hari yang baik.
"Enghh..silau". Ucap Jake mengigau.
"Good morning dear". Sambut Rey sambil mengelus kepala Jake.
"Pagi juga kakak. Kakak udah bangun dari tadi?". Balas Jake tersenyum. Ia merasa bahagia karena pagi ini ia bisa melihat wajah tampan Rey, karena biasanya jam segini Rey sudah berada di kantor.
"Engga juga, pergilah mandi. Kita akan mengantarkan kakek ke bandara. Mari menikmati hari ini". Titah Rey sambil tersenyum.
Tak membalas perkataan Rey, Jake segera menuju ke kamar mandi. Ia merasa detak jantung nya tidak normal, ia merasa maluu mendapat senyuman dari Rey. Ugh, seperti baru jatuh cinta saja.
Sementara Jake sedang mandi, Rey masih sibuk mengotak atik benda pipih di tangannya. Walaupun ini hari libur, masih banyak hal yang harus Rey kerjakan. Ternyata inilah rasanya menjadi seorang CEO sebuah perusahaan besar.
Merasa pekerjaannya sudah selesai, Rey bergegas mengganti bajunya dengan baju santai.
Tok tok tok..
"Apakah kau dan cucuku sudah siap?". Tanya kakek kepada Rey.
"Jake sedang mandi. Ngomong-ngomong pagi sekali kakek kesini, masih satu jam lagi jadwal perjalananmu". Kata Rey sambil mengambil segelas soda di kulkas.
"Lebih cepat, lebih baik". Balas Kakek sembari mencari posisi nyaman di sofa apartemen Rey.
Rey menyusul kakek di sofa sambil membawakan sepiring sandwich buah.
"Makanlah kakek. Jake sempat membuatnya sebelum ia bersiap tadi". Ucap Rey mempersilahkan.
"Hm, jagalah cucuku dengan baik. Jangan lukai dia, awas saja sampai kakek mendengar Jake menangis karnamu. Ngomong-ngomong sandwichnya enak". Pesan kakek sambil melahap sandwich tersebut kedalam mulutnya.
"Tentu saja, aku akan menjaganya dengan baik. Sepertinya sekarang Jake telah menjadi cucumu, dan aku hanyalah orang asing yang menunpang hidup". Canda Rey.
"Nah, itu sudah tau ahahahahhaha". Tawa Kakek, ia senang mengusili cucunya. Sudah sejak lama ia tidak bercanda seperti ini dengan Rey.
"Ah, kalian. Hey kakek, apakah Rey sudah memberimu sandwich buah yang ku buat?". Tanya Jake keluar dari kamar setelah selesai bersiap-siap.
"Iya, sandwich buatanmu akan menjadi makanan favoritku Jake hahahahha". Puji kakek.
"Hahah tidak perlu berlebihan kakek, itu hanya sandwich biasa". Tolak Jake.
"Baiklah kalau begitu, mari berangkat". Ajak Rey.
***
Siang ini, jalanan kota tidak terlalu macet. Tidak seperti biasanya. Mereka bertiga menikmati perjalanan, bahkan kakek sempat tertidur. Hingga 30 menit kemudian, mereka telah sampai di bandara.
"Baiklah, kita telah sampai. Dan sekarang kakek harus pergi. Kalian, baik-baiklah, jangan sering bertengkar. Dan Rey, mengalahlah dengan Jake. Dan untukmu Jake, menurutlah pada Rey, kakek hanya bisa menemani kalian selama satu bulan saja. Kakek akan kembali berkunjung setelah enam bulan berlalu, oke?". Pesan Kakek, lalu memeluk Rey dan Jake. Mengelus sayang mereka berdua.
"Tentu kakek, aku akan menjaga Jake dengan baik. Berhati-hatilah dalam perjalananmu". Ingat Rey juga.
Tak lama kemudian, pesawat yang kakek tumpangi telah lepas landas. Kini hanya menyisakan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something About Love? (Femdom Lokal)
Короткий рассказBanyak typo dan ga jelas bgt🔞 "Jake". "Iya kak?". "Nih buat lo sama nenek lo". Rey mengulurkan bungkusan plastik berisi beberapa potong steak sapi. Dan tak lupa ia mengelus kepala Jake. "Makasih kak maaf hari ini banyak ngrepotin kakak". Ucap Jake...