Bab Empat

1.7K 310 64
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it!! Typo bertebaran!

"Na, udah siap belum?" tanya Ari sembari memakai jam tangannya, ia sudah lebih dulu bersiap sementara Nata masih menggunakan bathrobe sembari mengacak-acak isi lemari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Na, udah siap belum?" tanya Ari sembari memakai jam tangannya, ia sudah lebih dulu bersiap sementara Nata masih menggunakan bathrobe sembari mengacak-acak isi lemari.

"Gak ada baju apa?" gumam Nata.

"Hm? Segitu banyaknya masa gak ada baju sih." ucap Ari, Nata berdecak kesal.

"Aku gak mau samaan sama kamu bajunya, malesin tau gak sih." Mas Ari terkekeh lalu melihat isi lemari yang sudah setengah isinya keluar.

"Kalau gitu pake yang warna coklat aja." Ari menunjukan baju batik warna coklat milik Nata.

"Gak!! Bosen monoton." Nata kembali mengacak-acak bajunya.

"Warna biru?"

"Ihh gelap gak suka."

"Merah?"

"Kan aku gak mau couplean sama kamu! Aku masih marah mas!!!" Ari terkekeh.

"Ini udah jam sembilan lho Na, kita harus cepet ke tempat nikah."

"Yang nikah Mbak Elbi sama suaminya bukan Mas sama Mbak Elbi! Lagian prasmanan juga masih banyak ya kali nikahan orang kaya prasmanan nya minimalis."

"Yaudah terserah kamu, mas tunggu di bawah mau manasin mobil dulu."

"Dari tadi kek, gak konsen nih." Ari keluar dari kamar sembari mendelikan bahunya.

Nata masuk ke dalam mobil di dalam sudah ada Ari yang duduk di kursi kemudi, Ari menoleh sebentar pada Nata yang menggunakan baju batik warna merah sama seperti dirinya, Ari hanya tersenyum kecil.

"Katanya gak mau couplean." sindir Ari.

"Gak ada baju, lagian gak masalah toh nanti orang nyangkanya kita emang pasangan." Ari hanya menganggukkan  kepalanya.

"Kita jalan nih?"

"Iya cepetan panas."

"Kita pake mobil lho." Nata menutup bibir Ari dengan jemarinya agar tidak banyak bicara, dengan posisi tangan seperti menyomot nasi.

"Berisik mas." Ari menyeringai, katanya kemarin di suruh banyak bicara giliran banyak bicara malah disuruh diam.

Mereka sampai di gedung tempat pernikahan Elbi dilaksanakan, Ari dan Nata turun bersamaan dari mobil beberapa pasang mata tertuju padanya.

"Eh, Nak Ari apa kabar nak?" Sapa perempuan paruh baya yang bisa di tebak adalah Ibu dari Elbi.

"Baik bu."

"Sama siapa kesini?"

"Ini sama suamiku bu." Nata bersalaman sembari tersenyum.

"Aduh cantik lho suami mu, ri." Nata sedikit malu di puji.

Di Bawah Langit Dago pakar : Marriage problem (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang