Bab Lima, EXPLICIT CONTENT! 🔞

2K 270 39
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it!! Typo bertebaran!

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it!! Typo bertebaran!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nata baru saja selesai mandi ia mengusak rambutnya dengan handuk lalu duduk di meja riasnya untuk pakai skincare malam.

"Iya, siap.. siap.. Saya usahakan datang ya." Suara Ari sontak membuat Nata menoleh dan melihat Ari sedang duduk di meja kerjanya yang memang ada di dalam kamar.

"Iya, nanti saya ajak suami juga kok." Nata sibuk memakai skincare nya tapi terus menajamkan indra pendengarannya sembari sesekali melirik Ari di kaca cermin.

"Oke, nanti kabari aja ya, see u." Ari menutup laptopnya lalu merentangkan tangannya.

"Video call sama siapa?" tanya Nata.

"Sama temen angkatan di kampus, katanya mau ada reuni akbar kamu dapet undangannya gak?"

"Dapet." jawab Nata ketus, Ari bangkit dari duduknya lalu mendekati Nata lalu menangkup wajah Nata.

"Mas!! Aku baru selesai skincare an nanti serumnya nempel di tangan kamu." ucap Nata dengan bibir monyong karena pipinya di tangkup Ari.

"Kamu tanpa skincare an aja cantik, dek." Nata berdecak kesal lalu menyingkirkan tangan Ari.

"Berisik."

"Nanti kita bareng aja ke acara reuninya, masih lama sih ya mendekati aku pulang ke Rig kayaknya." mendengar kata Rig Nata hanya bisa menghembuskan nafasnya artinya mereka harus LDR lagi selama lima bulan.

Perlu di ingat bawa pekerjaan Ari adalah insinyur Reservior atau drilling di salah satu tambang minyak lepas pantai atau Offshore, pekerjaan yang mengharuskan Ari untuk pergi dan tinggal berbulan-bulan di tengah laut untuk mengontrol pertambangan minyak di lepas pantai, bukan di daerah Indonesia melainkan di luar negri tempatnya.

"Dek." panggil Ari, Nata tersadar dari lamunannya, lalu menatap mas Ari.

"Bisa gak sih mas ganti kerjaan aja?" Ari langsung menaikan sebelah alisnya lalu duduk di kasur sebelah meja rias Nata.

"Sini sini, cerita kenapa?" Ari menyuruh Nata untuk duduk di sebelah Ari, Nata menghembuskan nafasnya.

"Bisa gak sih mas ganti kerjaan aja yang bisa stay sama aku disini? Setengah tahun di luar jarang ngabarin kalau ada kabar juga paling cuma pas ada sinyal." Ari mengembuskan nafasnya lalu mengusap punggung Nata.

"Ini udah kerjaan Mas, resiko yang harus mas tanggung buat kebutuhan kita, kamu bisa belanja banyak habisin uang mas karena dapetnya dari kerjaan yang di sana, mas seneng sama kerjaan ini walau waktu yang mas habisin di tempat kerja cukup lama, tapi mas gak lupa sama kamu. Kamu prioritas mas apapun mas lakukan buat kebahagiaan kamu."

"Tapi kan aku dah bilang, kalau bahagia ku bukan cuma materi mas."

"Bohong kalau jaman sekarang bahagia gak pakai uang, dek. Kita bisa makan enak yang buat bahagia pasti butuh uang, kita bahagia punya baju baru tapi harus pakai uang. Kalau cuma cinta, ya emang cinta bisa di semur?"

Di Bawah Langit Dago pakar : Marriage problem (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang