Bab sebelas

1.3K 125 10
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya gambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!!

Malam itu Nata dan Yuda berduaan di ruang keluarga melepas rindu kakak beradik yang sudah lama berpisah sementara Ari sibuk di kamar sedang ada pekerjaan katanya, Nata memakan keripik kentang nya di temani Yuda yang sedang mengutak atik film yang ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu Nata dan Yuda berduaan di ruang keluarga melepas rindu kakak beradik yang sudah lama berpisah sementara Ari sibuk di kamar sedang ada pekerjaan katanya, Nata memakan keripik kentang nya di temani Yuda yang sedang mengutak atik film yang hendak mereka tonton.

"Bang, drakor ini aja aku belum tuntas nontonnya seru tau!" ucap Nata sembari menunjuk poster drakor di netflix.

"Gak ah, masa nonton drakor gak macho dong."

"Alah, gue tau bang lo diem-diem suka nonton drakor terakhir drakor yang lo tonton penthouse kan?"

"Ya udah deh terserah lo aja." Nata tersenyum menang ia bisa lanjut nonton drakor kesukaanya.

Drama korea itu mulai terputar keduanya fokus menonton sembari di temani kripik kentang yang sudah habis setengah untung Nata membawa stoknya jadi tidak perlu repot-repot ambil ke dapur.

"Bang." panggil Nata.

"Hm?" Yuda menoleh sebentar.

"Lo belum cerita apa-apa dari pertama datang, gak ada yang menarik kah selama lo tugas di kalimantan?" Yuda menarik nafasnya lalu menghembuskan nya pelan.

"Ya gak ada sih dek, semua berjalan normal, gak ada kendala ya ada sih dikit tapi bukan masalah besar lagian kerjaan juga ya begitu-begitu aja." nata menganggukkan kepalanya.

"Lo gak main cewek kan bang?" Nata memincingkan matanya yuda terkekeh mendengarnya.

"Banyak yang kejar-kejar abang tapi abang gak mau, banyak juga yang jodoh-jodohin abang tapi ya gimana abang gak tertarik."

"Pasti di jodohin sama perawat kayak sejenisnya kan?" Yuda menaikan sebelah alisnya.

"Kok tau?"

"Tau lah, rata-rata gitu kan? Udah gak aneh bang."

"Yang penting kan Abang setianya cuma sama Wira."

"Emang harus setia bang, kak wira tuh baik banget udah aku anggap kakak sendiri tau tapi sayang harus kerja di luar kota juga." Nata menghembuskan nafasnya sebal.

"Tapi kata dia mau pulang bulan depan ke bandung." Nata merinyitkan keningnya.

"Kok gak bilang ke gue? Bisanya bilang duluan ke gue?" Nata sibuk mencari ponselnya lalu mencari nomor calon kakak iparnya.

"Gue salah ngomong kayaknya." Yuds menyeruput colanya dengan anggunly dan tak bersalah.

"Salah ngomong apaan?" nata menatap sinis kakaknya.

"Mulai keluar nih aura garongnya." yuda masih sibuk mengalihkan pandangannya dengan makan kripik kentang.

"Salah ngomong apa bang!"

Di Bawah Langit Dago pakar : Marriage problem (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang