eps 07. disclosed | END

38 6 2
                                    

Kegelapan berkelindan dengan panas tanpa sumber—bersama memenuhi koridor dengan kengerian tersendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kegelapan berkelindan dengan panas tanpa sumber—bersama memenuhi koridor dengan kengerian tersendiri. Laki-laki berambut hitam itu menyeringai penuh kemenangan sebelum kembali membuka mulutnya.

“Oh, Sieera, sudah lama aku mencurigaimu sejak kau terus memintaku mencuri batu itu untuk alasan yang tidak pernah kau sebutkan. Aku memang mengambilnya untukmu tapi hanya untuk mencari bukti tentang kegunaan sebenarnya benda itu setelah aku sadar ada yang tidak beres denganmu!” seru James, matanya berkilat tajam.

“Nigel yang malang, dia tidak tahu benda apa yang sedang dibawanya ke akademi.”

James tidak berniat untuk diam. Ia ingin terus membeberkan kejahatan Sieera hingga wajah cantik gadis itu berubah mengerikan.

“Apakah kau tidak menyadari bahwa aku hanya berpura-pura tidak mengetahui tentang benda itu ketika kau menunjukkannya padaku sebagai bukti yang tertinggal di lokasi pembunuhan? Ya, kau tidak akan menyadarinya karena kau terlalu sibuk mencari-cari alasan untuk menuduh Nigel.

Tahukah kau, bukti yang kau tunjukkan padaku justru menguatkan dugaanku bahwa kau yang membunuh saudara kembarku karena kau sendiri yang mengatakan jika hanya aku dan dirimu yang tahu siapa pemilik batu hitam itu. Nigel adalah seorang Holga, dia tidak akan bisa menggunakan sihir Poorka untuk membunuh Aidan. Ketakutan membuatmu melakukan kekeliruan yang fatal dengan menuduh Nigel, Sieera.”

Gadis itu tidak membalas, ia menunggu James melanjutkan kalimatnya.

“Apakah kau tidak menyadarinya? Bukan aku yang bertemu dan menemanimu semalam, itu Aidan! Aku sudah lama tahu dia suka padamu, jadi dia akan senang sekali jika bisa berduaan denganmu meski kau berpikir dia adalah aku. Bodohnya, saudara kembarku membawa batu itu bersamanya dan kau dengan mudahnya menjadikan dia bayaran atas perbuatan kejimu!”

“Bukankah kau ketakutan, Sieera, karena kekuatan Holga itu tidak kunjung berpindah padamu? Kau tahu betul bahwa rencanamu mencuri kekuatan gagal karena Nigel yang merupakan keturunan Holga sekaligus pemilik batu hitam melihatmu membunuh Aidan. Itu sebabnya kau memberinya mantra hilang ingatan yang membuat tatapan matanya tampak hampa, bukan? Sayangnya mantra itu hanya bisa bertahan satu hari sehingga kau memutuskan untuk memberi ramuan kematian padanya. Aku tahu botol yang kau berikan padaku di kantin bukan berisi ramuan pengakuan karena warna birunya sedikit lebih gelap. Kau hanya terus membuat alibi, Sieera!”

Kali ini, Sieera hendak membuka mulutnya tetapi James sudah lebih dulu menyela.

“Ya! Kau tidak bisa menghabisi Nigel dengan tanganmu sendiri karena dia telah dilindungi sihir yang bisa membongkar identitas Poorka milikmu jika kau mencoba membunuhnya dan semua orang akan mengejarmu, maka kau mengirimku untuk memberi ramuan kematian itu padanya. Oh, Sieera, tetapi aku lebih pintar. Aku menukar ramuan itu dengan ramuan henti jantung sementara yang untungnya diajarkan oleh Professor Derena dalam pelajaran ramuan sebelum aku menemuimu di kantin.”

“Kini jelas sudah, kau penjahatnya dan kau tidak bisa mengelak, tidak dengan tanda Poorka muncul di pergelangan tanganmu saat ini.”

Sieera tidak bisa berkutik. Hukum kuno magis Elonoir sedang ditegakkan. Jika seseorang berhasil mengungkap kejahatan Poorka dengan sangat benar, maka ia tidak memiliki pilihan lain selain tunduk. 

THE END

See you in another story, hihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you in another story, hihi.

Witchcraft in Death | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang