BAB 5 Move

285 12 6
                                    

Note: Semua Tokoh disini bukan milik saya, mereka milik Tuhan. Saya hanya meminjam nama karena cerita ini adalah sebuah Fanfiction. Ide cerita disini adalah murni milik saya, bila ada kesamaan alur, tema dan lainnya itu hanya kebetulan yang tidak disengaja. Mohon untuk apresiasinya dengan terus memberikan dukungan berupa vote pada setiap bab cerita. Kritik dan saran yang membangun diterima dengan sangat terbuka.

Enjoy..

****

Pagi itu kediaman utama keluarga Lee terlihat ramai dengan beberapa orang. Yoona tidak menyangka jika Donghae sudah menyiapkan kepindahan mereka sehari setelah pria itu bertengkar dengan ibunya.

"Unnie.."

Yoona memandang Nana dengan ekspresi sendu, dia tersenyum walau sedikit dipaksakan. "Aku menyayangi mu Nana. Kau akan baik-baik saja dengan mereka. Jangan pindah sebelum kau benar-benar sembuh. Aku akan selalu mengunjungi mu." Ujar Yoona pelan terhadap adik satu-satunya.

Nana mengangguk kecil, sebelum Yoona benar-benar pergi Nana dengan cepat memeluknya, dia mengatakan terima kasih dan akan selalu menunggunya berkunjung yang di respon anggukan oleh Yoona.

Setelah pelukan itu terurai, Yoona dapat melihat sedikit jejak air mata di wajah cantik Nana. Pelan Yoona mengusapnya "Aku tidak akan pergi jauh, jadi tidak perlu khawatir." Ujar wanita itu sambil tersenyum.

"Ku harap kau Bahagia Unnie." Balas Nana yang membuat Yoona tertegun untuk beberapa saat. Wanita itu mengacak sekilas rambut Nana sebelum dia mengalihkan pandangan kearah Donghae. Pria yang sejak tadi memandangnya dengan bosan mulai mengisyaratkan untuk 'cepat selesaikan urusan mu' pada Yoona.

Menghela nafas, Yoona segera menyelsaikan acara pemitannya pada Nana dan beberapa anggota keluarga Lee.

"Kalau begitu kami pamit, Eomonnim, Abonnim, Unnie, saya titip Nana untuk sementara."

"Baiklah, hati-hati di jalan Dear. Jangan lupa kabari aku jika kalian sudah sampai dirumah." Balas Young Ae yang di jawab "Nde." Secara singkat oleh Yoona.

Setelah kepergian mereka dari rumah keluarga Lee, baik Yoona maupun Donghae tidak ada yang berniat membuka suara untuk memecahkan keheningan di dalam mobil.

Waktu berlalu 1 jam kemudian. Menghabiskan perjalanan dengan keheningan membuat Yoona tanpa sadar memejamkan matanya dan tertidur pulas. Donghae yang sudah memarkirkan mobil miliknya terdiam untuk beberapa saat. Pria itu menjadi bimbang, dia sudah sangat ingin keluar dari dalam mobil menuju ranjang nyamannya yang dia rindukan. Tapi melihat Yoona yang tertidur begitu pulas dengan wajah damai membuat rasa simpati Donghae pada wanita itu seketika mengurungkan niat awalnya.

Dia menyenderkan punggungnya, melipat kedua tangannya dan memejamkan mata untuk sejenak.

Satu detik, satu menit, satu jam berlalu, Donghae ikut bergabung kedalam dunia mimpi. Namun Yoona yang sepertinya sudah puas menjelajah disana mulai membuka sepasang mata kecilnya. Dia mengerjab beberapa kali. Melihat dan mengenali ulang keadaan sekitar lalu mulai menyadari. Wanita itu menoleh, menemukan Donghae yang tengah tertidur disampingnya.

"Apakah dia menunggu ku hingga tertidur?" gumam Yoona pada keheningan.

"Tapi kenapa?" sambungnya.

Baru beberapa detik Yoona menyelesaikan dialog pada dirinya sendiri, dia dikejutkan dengan Gerakan ringan dari arah Donghae. Wanita itu mengalihkan pandangan dan kontak mata yang tidak bisa dihindari pun terjadi. Donghae terbangun dari tidurnya, tapi Yoona tidak menyangka jika mereka akan dihadapkan dengan situasi seperti ini. Entah kenapa wajah Yoona jadi memerah dan dia merasa malu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 24, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

EraseWhere stories live. Discover now