BAB 4 Wedding Night

300 27 5
                                    


Note: Semua tokoh disini bukan milik saya, mereka milik Tuhan kedua orang tua masing-masing. Ide cerita ini adalah murni dari saya. Bila ada kesamaan alur, tema dan lainnya itu hanya kebetulan semata yang tak di sengaja. Mohon untuk apresiasinya agar terus mendukung, vote dan kritik saran membangun di terima dengan sangat terbuka.

****


Im Yoona memandang kearah Donghae dengan tatapan penuh kesal ketika pria itu melengos begitu saja ke kamar mandi dengan hanya memakai celana pendek yang melekat pada tubuhnya. Helaan nafas terdengar, ketika sosok tampan pria itu menghilang dibalik pintu kamar mandi, Yoona mengalihkan pandangannya untuk melihat keadaan kamar. Rapih dan sangat indah, jika pernikahan ini terjadi karena mereka saling mencintai Yoona pasti akan dengan senang hati menerima suasana malam ini.

Perlahan pandangannya menerawang. Waktu memang mengerikan, cepat sekali dia melangkah, malam ini Im Yoona sudah resmi menyandang status sebagai istri sah dari seorang Lee Donghae. Dia tersenyum kecut, membatin 'Tolong kuatkan aku.' Pada kedua sosok ayah dan ibunya yang sudah lebih dulu meninggalkan dunia. Yoona tau mengambil jalan ini bukanlah hal yang mudah untuk wanita itu. Lee Donghae yang notabennya adalah seorang Guy tidak akan mungkin bersikap baik padanya. Kecuali, jika ada sebuah keajaiban yang terjadi diantara mereka. Seperti halnya cinta.

Cinta hu? Mendengarnya saja sudah membuat Yoona tertawa hambar. Itu tidak mungkin.

"Apa yang sedang kau fikirkan?" Yoona terkejut, tubuhnya sedikit berjengit, tanpa menoleh keasal suara pun Yoona tau siapa yang bertanya seperti itu saat ini. Siapa lagi jika bukan orang yang sedari tadi dia fikirkan?

"Kau memikirkan ku?" sepasang kening idah itu mengerut. Apakah Donghae bisa membaca fikiran?

"Ah jangan bilang kau sedang memikirkan kita?" kerutan dikening indah itu semakin terlihat jelas. Hal ini tentu tidak lepas dari tatapan Donghae yang meremehkannya. "Apa? Jadi benar kau sedang memikirkan ku? Memikirkan kita? Apa jangan-jangan kau sedang memikirkan malam pertama?"

Perkataan panjang Donghae seketika membuat seperempat siku-siku muncul di kening indah milik Yoona. "Maaf tuan Lee, tapi aku tidak pernah mengidam-idamkan malam pertama bersama mu." Ada beberapa jeda sebelum Yoona kembali melanjutkan perkataanya "Dan aku tidak sedang memikirkannya." Setelah mengatakan hal tersebut, Yoona melengos pergi begitu saja kedalam kamar mandi, meninggalkan Donghae yang hanya bisa mendengus geli atas respon yang dirinya terima dari wanita kurus itu.

Beberapa menit terlewatkan, setelah Yoona keluar dari kamar mandi, wanita itu sudah tidak lagi melihat sosok Donghae berada di dalam kamar. Sepasang mata Yoona seketika menatap pada sebuah jam didinding di atas televisi tepat didepan sana. Jam menunjukan pukul 19.30 yang berarti waktu makan malam keluarga Lee baru saja berlangsung. Sebelum wanita itu memutuskan untuk melangkah keluar dari kamar, sebuah helaan nafas kembali terdengar. Walaupun dia sudah sah menjadi menatu keluarga Lee tapi tetap saja Yoona masih merasa canggung jika harus berhadapan dengan para anggota keluarga ini sekaligus.

"Oh kau sudah selesai Dear?"

"Ah Nde Eomonnim." Young Ae tersenyum ketika mendengar Yoona mengatakan kata Eomonnim padanya.

"Kemari dan duduklah." Menuruti perintah Nyonya besar keluarga Lee, Yoona mulai melangkah kearah kursi kosong disamping Donghae dan menariknya. Sekilas dia melihat pada sosok pria itu yang seperti tidak perduli pada kehadirannya.

"Apa kalian sudah melakukannya?"

Pertanyaan yang tiba-tiba di ajukan oleh Nyonya Lee disela kegiatan makan malam mereka membuat Yoona tersedak. "Ah maaf, apakah aku terlalu berterus terang?" Nyonya Lee kembali membuka suara sambil memberikan minum pada sosok Yoona yang tengah tersenyum canggung. Wanita itu tampak menatap sekilas kearah Donghae, dia dapat melihat Donghae yang bersikap acuh dengan terus memasukan sedikit demi sedikit makanan kedalam mulutnya.

EraseWhere stories live. Discover now