BAB 1 Beginning

349 33 4
                                    

Note: Semua tokoh disini bukan milik saya, mereka milik Tuhan, kedua orang tua, sahabat dan para Fans masing-masing. Ide cerita ini adalah murni dari saya. Bila ada kesamaan alur, tema dan lainnya itu hanya kebetulan semata yang tak di sengaja. Mohon untuk apresiasinya agar terus mendukung, vote dan kritik saran membangun di terima dengan sangat terbuka.


***


Ruangan itu terlihat renggang, hanya terdapat 3 orang dengan 2 wanita dan 1 pria dewasa. Lee Young Ae menghela nafas, menunjunkukan betapa frustasi dia saat ini. Lee Si Young memijit perlahan kening yang sudah terlihat merah walau samar.

"Lihatlah..Ini karena kalian terlalu memanjakannya."

Di depan mereka, tepatnya di atas satu sebuah meja terdapat beberapa lembar kertas yang masing-masing terlihat potret dua orang pria tengah menggandengan satu sama lain.

"Dia sudah mengakuinya dan kini dia berani berkencan di depan umum." Lee Byung Hun mulai mengemukakan argumen kerasnya dengan suara dalam nan berat.

"Sebenarnya apa yang anak itu inginkan? Dia bahkan berusaha menutupi identitas asli pria tersebut." Si Young menunjuk-nunjuk beberapa lembar foto disana dengan perasaan kesal.

Sekali lagi helaan nafas terdengar begitu berat dari arah Lee Young Ae, Nyonya besar di keluarga Lee itu tak dapat berkata apapun karena kejutan tersebut sangat mengguncang dirinya.

"Sekarang apa yang bisa kita lakukan Appa?" Si Young mengajukan pertanyaan dengan sepasang mata beralih memandang kearah sang Ayah, sedangkan Byung Hun mulai menyenderkan secara kasar punggung tegapnya ke belakang. Salah satu tangan terangkat memijit kening yang kembali berdenyut-denyut. Kini pria paruhbaya tampan itu sepertinya juga akan ikut menyerah.

"Apakah ini benar karena kita selalu memanjakannya?" Young Ae ikut memandang fokus kearah sang suami, kali ini tatapan itu terlihat menyedihkan dengan raut wajah cantiknya yang ternodai dengan kerutan-kerutan rasa lelah dan penyesalan.

Mendengus ketika dia mendengar pertanyaan itu, sebelum sang Ayah membuka suara, Si Young lebih dulu mencuri sebuah Star dengan mengatakan jika itu bukanlah penyebabnya. "Oh ayolah Eomma. Tentu saja bukan, ku rasa ini karena gadis itu."

Byung Hun terlihat berfikir "Gadis itu?"

Young Ae terdiam. Perlahan sebuah kenangan-kenangan akan seorang gadis muda yang begitu charming masuk memenuhi benaknya. "Oh yatuhan, kenapa hal ini tidak terfikirkan oleh ku. Yeobo, aku punya sebuah recana."

Mereka mulai terlihat serius membicarakan suatu rencana untuk membuat Lee Donghae kembali menjadi seorang pria tulen.

"Memangnya ada wanita yang mau dengannya?" Byung Hun mendapatkan sebuah jitakan keras di kepala oleh Yong Ae sesaat setelah pria paruhbaya itu bertanya.

"Dia itu tampan, mana mungkin tidak ada wanita yang tidak mau dengannya. Si Young-ah untuk masalah wanitanya Eomma percayakan pada mu yah?"

Si Young memandang aneh pada sang ibu. "Aku?"

"Hem, kau mempunyai banyak teman wanita, siapa tahu mereka bersedia menjodohkan adik atau kerabat mereka pada Donghae kita."

"Oh yaampun, Eomma belum tentu para wanita itu mau. Jika hanya bermodalkan tampang indah namun menyimpang mereka hanya akan meminta imbalan untuk melakukannya."

"Eomma tidak perduli, Eomma hanya ingin anak Eomma sembuh. Titik!" Mengalihkan pandangan ke arah sang ayah yang hanya memberikan respon berupa kedua bahu terangkat pasrah, Si Young akhirnya hanya mempunyai satu pilihan, yaitu menerima tugas dari sang ibu apapun risikonya.

EraseWhere stories live. Discover now