二 : Bidadari

613 128 8
                                    

Jantung (Name) selalu saja berdebar tak karuan kala mengingat kejadian kemarin siang. Dimana dirinya makan siang bersama Izekiel di kantin.

Gadis itu berguling-guling histeris diatas ranjang dan berteriak salah tingkah. Kakinya menendang-nendang udara dan tangannya menutup wajah cantiknya yang sudah memerah bak kepiting rebus.

"Ga baik buat jantung!" ucapnya

(Name) bangun dari posisinya. Bersedekap dada dan mengatur nafasnya yang tidak beraturan.

Ia kemudian mencari ponselnya dan mengetik beberapa dial nomor lalu mendekatkannya ke telinga.

"Halo (Name)?"

"Athy maaf. Aku ga bisa ikut"

"Lho Kenapa? Kamu sakit?"

"Engga sakit sih, cuman males doang"

"Halah kamu mah males terus. Kapan rajinnya?"

"Gatau. Maaf yaaaa?"

"Iya yaudah gapapa. Lagian libur kan seminggu, nanti bisa besok atau lusa kita jalannya"

"Hm oke. Sekalian ajak Anya ya? Kasian dirumah mulu"

"Boleh tuh! Kalau gitu aku tutup teleponnya. Besok aku kabarin lagi"

"Iya"

Tut!

Telepon singkat (Name) dan Athy berakhir.

(Name) beralih membersihkan diri dan turun sarapan tak lupa merapikan tempat tidurnya.

"Hmmmm~"

Aroma sedap langsung saja menyambar indra penciumannya kala menuruni anak tangga. Ia mempercepat langkah dan duduk diantara ayah serta adiknya yang sudah duluan duduk diruang makan.

"Pagi, Anya"

"Pagi, kakak!"

(Name) mengulas senyum menatap Anya, sang adik, yang terlihat bersemangat menanti sarapan yang dibuat sang ibu. Tangannya bergerak mengelus lembut surai pink Anya dan menoel-noel pipi gembul kemerahan milik Anya.

"Kakak! Tadi Anya dengar kakak berteriak. Apa ada penjahat?!"

Anya memegang erat tangan (Name). Iris hazel gadis kecil itu menatap mantap sang kakak yang sedikit kebingungan.

"G-Ga ada penjahat. Tadi cuman... ehm cuman... cuman kaget karena Bond yang masuk tiba-tiba ke kamar kakak" Bohong (Name) dengan embel-embel Bond anjing peliharaan mereka yang kini duduk manis didekat kakinya

"Hm.. begitu. Anya kira ada penjahat!"

(Name) mengacak-ngacak surai Anya dengan gemas, diikuti dengan Bond yang langsung mengangkat kedua kaki depannya ke paha (Name)

"Guk!"

"Bond juga mau?"

"Guk! Guk!"

(Name) pun juga mengelus kepala berbulu tebal Bond dan kepala berambut pink Anya bersamaan sebelum akhirnya sang ibu menghidangkan sarapan.

"Selamat makan!"

◑ ━━━━━ ▣ ━━━━━ ◐


Tok

Tok

Tok

(Name) menoleh kebelakang. Menatap malas kearah pintu dan berjalan untuk membukanya. Dalam hati merutuki siapa yang berani mengusik acara rebahannya disofa.

𝐊 𝐀 𝐊 𝐄 𝐋 || I. AlpheusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang