#01

77 36 47
                                    

Gadis itu masih terus menunduk dengan tubuh yang bergetar, serta air mata yang membanjiri pipinya. suara Isak nya memenuhi ruangan yang cukup besar itu. Rasa takut, panik,dan sesak menjadi satu dalam diri gadis itu.

"M-maaf pah tolong maafin aku"ucapnya memohon dengan suara yang bergetar.

"MAAF MAAF!! KAMU SAYA SEKOLAH KAN UNTUK MENJADI PINTAR!! BUKAN MENJADI BODOH SEPERTI INI!! PERCUMA SAYA BAYAR MAHAL UNTUK BIAYA SEKOLAH MU!!"

"Aku janji pah. aku bakal l-lebih rajin lagi belajarnya."gadis itu berhenti sebentar sebelum melanjutkan ucapannya."T-tapi tolong maafin a-aku j-jangan pukul lagi pah" ucapannya memohon.

Tapi,Bukanya sebuah ampunan yang ia dapatkan, melainkan sebuah jambakan keras.gadis itu kembali menangis sambil terus berusaha melepaskan Jambakan itu tapi itu percuma tenaganya tidak cukup kuat untuk melakukan itu. gadis itu meringis merasakan kulit kepalanya seperti mau lepas.sakit, sangat sakit.

"SUDAH BANYAK JANJI YANG KAMU BERIKAN KEPADA SAYA!! DAN BUKTINYA KAMU MASIH SAJA SAMA! KAMU MASIH JADI ORANG YANG BODOH!"

Dengan emosi yang meletup letup di kepala nya. pria paru baya itu beralih melepaskan jambakanya dari rambut sang putri dan mengambil sebuah tongkat yang cukup besar,yang entah ia dapat dari mana.

Dengan membabi buta ia memukul putrinya itu tanpa ampun. Bahkan pria itu seakan tuli untuk mendengar jeritan serta erangan kesakitan gadis itu.

"Arghhh, berhenti! Tolong pah berhenti!"gadis itu menangis merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya.

Lagi lagi. Pria itu mengabaikan permohonan ampun dari gadis itu, dia terus memukul dan menendang gadis itu.

Saat pria baru baya itu merasa sudah cukup lelah, ia langsung membuang tongkat itu ke sembarang arah. Dengan nafas yang tersengal-sengal ia berjalan mundur sambil menyeka kasar peluh yang sudah banjir di pelipisnya.

"BERHENTI MENANGIS! DAN MASUK KE KAMAR KAMU. SEKARANG!!"
dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya,gadis itu berusaha bangun sambil menahan tangisnya.

.....


Di ruangan ini. ruangan bernuansa merah muda tempat dimana semua rasa sakit dan tangisan menjadi satu di ruangan itu. tangis yang ia sembunyikan dari semua orang, dan rasa sakit yang ia pendam sendiri, di tempat ini. Tempat yang menjadi saksi bisu akan malangnya nasib gadis itu.

Gadis itu berjalan memasuki kamarnya,manik cokelat itu beralih menatap sebuah cermin besar di sampingnya Seketika ia tersenyum kecut saat melihat penampilan nya dari pantulan cermin itu, sangat kacau.

Rambut yang sudah acak-acakan karena Jambakkan, mata yang bengkak karena menangis, sudut bibir yang berdarah karena sebuah tamparan keras, lengan yang memar akibat pukulan, dan betis yang sudah membiru akibat benturan tongkat yang sangat keras.

Gadis itu kembali menangis saat mengingat perlakuan kasar sang ayah, gadis itu menjatuhkan dirinya ke lantai sambil terus terisak merutuki dirinya sendiri. kenapa harus dia? Kenapa dia harus terlahir jika hanya untuk di pukuli? Kenapa takdirnya begitu buruk? Apa salahnya hingga harus diperlakukan kasar seperti itu? Dan kenapa juga dia harus lahir menjadi gadis yang bodoh?

Semua orang pernah bilang bahwasanya cinta pertama seorang anak perempuan adalah ayahnya, tapi nyatanya tidak. Tidak untuk gadis yang satu ini, baginya ayahnya lah patah hati pertama dalam hidupnya.

Ini Alendra Cleo Wijaya atau Ale orang orang terdekatnya selalu memanggil nya dengan sebutan itu. Gadis cantik dengan sejuta luka yang ia pendam,
Gadis cantik yang mampu menyembunyikan segala sakitnya dengan senyum nya yang lebar.

DANDELION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang