#05

26 19 7
                                    

"Ale, Jangan lupa nanti malem kerumah ya" ada jeda diantara ucapan Lia.

"Sekalian jangan lupa bawa si bocil ye" tambah gadis itu sambil tertawa renyah.

"Wih ada apa gerangan nih?" Tanya Alendra sambil ikut tertawa.

"Kata bunda makan malem bareng, Bunda masak banyak hari ini" ucap Lia dengan senyum merekah.

"Wih enak nih, bisa kenyang sampe besok nih" canda alendra

"Iya nanti malem gue sama Andra kesana" tambahnya.

"Sip, yaudah gue cabut dulu ya, bye ale-ale" pamitnya.

"Yaudah bye-bye liliput Mahendra" ucap alendra sambil melambaikan tangannya.

Lia tersenyum dan mengangguk pelan.
Beralih menaikan kaca mobilnya yang tadi terbuka, dan meleset pergi meninggalkan halaman rumah keluarga Wijaya.

Alendra masih sentiasa berdiam ditempat, memandangi mobil sedan itu melesat meninggalkan halaman rumahnya.
Setelah mobil sedan itu menghilang dari pandangannya, alendra memutuskan untuk masuk kedalam rumahnya itu.

Alendra melangkahkan kaki jenjangnya, tujuannya adalah kamarnya yang terletak dilantai 2, namun baru setengah anak tangga, alendra kembali menoleh kearah pintu karena suara mbo iyem.

"Eh tuan? Udah pulang?" Sapanya kepada seseorang yang dipanggilnya 'tuan'. Yap itu adalah Romi, ayah alendra dan Andra.

"Andra udah pulang mbo?" Tanya Romi sambil mengedarkan pandangannya.

Pandangan alendra dan Romi saling bertemu, manik coklat alendra menatap lekat manik hitam milik lelaki paru baya yang berstatus sebagai ayahnya.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

4 detik...

5 detik..

Kontak mata itu terputus ketika Romi memutuskannya dan memilih menatap mbo iyem.

"Ah...sudah tuan. Den Andra sekarang ada dikamar" jelas mbo iyem.

Romi hanya mengangguk lantas kembali berjalan memasuki rumahnya.

Alendra memutar kembali badannya, dan melangkah turun untuk menghampiri ayahnya itu.

"Pah" ucap alendra yang berhasil menghentikan langkah Romi.

Romi berhenti ditempatnya, menatap putrinya dengan satu alis yang terangkat.

"Emm....kok papah udah pulang aja" ucap alendra sedikit ragu.

"Memang kenapa? Saya gak boleh pulang? Lagian saya pulang kerumah saya. bukan kerumah kamu" ucap Romi begitu pedas.

Alendra hanya tersenyum kikuk mendengar ucapan yang keluar dari mulut Romi.

"Emm... maksud Ale, kok papah tumben pulang cepat" tanya Alendra lagi.

"Saya lagi ada urusan. Udah sana pergi, saya tuh pulang buat istirahat bukan buat dengerin ocehan kamu yang gak penting ini" balas Romi kini lebih pedas.

Alendra hanya mengangguk lantas kembali berjalan, namun belum ada beberapa langkah alendra berbalik lagi.

"Tunggu dulu pah" ucap alendra yang lagi-lagi berhasil menghentikan langkah Romi.

"Aduh! Ada apa lagi sih? Kamu tuh banyak banget pertanyaan! Ada apa?!" Ucap Romi yang sepertinya sudah emosi.

"Itu tadi guru Ale bilang, kalo besok ada sesi pengambilan rapor abis istirahat. Papah bisa kan ambil rapor Ale?" Tanya Alendra penuh harap.

DANDELION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang