Cp#1 Mahasiswa Baru

8 1 0
                                    

Aku adalah seorang mahasiswa baru di sebuah Universitas swasta di Bandung.
Kala itu aku tak mengenal seorang pun disana, sebab hanya aku satu-satunya siswa dari SMA ku yang masuk ke Universitas tersebut.
Tapi aku tak khawatir, karena aku memiliki kemampuan bersosialisasi yang cukup baik. Jadi aku lumayan punya banyak teman sejak mulai perkuliahan.

"Yora.. ayo berangkat. Kita udah mau mulai kelas iniii.." ucapnya terburu-buru.

Ya, dia adalah teman terdekat ku alias Roommate ku di kosan. Merry namanya.

"Oke tunggu Mer, kamu panggil aja dulu tuh si Siska sama Amel belum keluar kamar mereka juga." Ujarku santai.

Bukan hanya dengan Merry, aku juga punya 2 teman kosan lainnya.
Lucunya selain tinggal bersama, kami berempat juga berada di satu kelas yang sama. Kala itu kami benar-benar sangat akur bak saudara, padahal kami berasal dari daerah yang berbeda-beda.

Satu ketika aku mencoba untuk masuk organisasi di kampus ku, yaa supaya ada sedikit kegiatan diselang aktivitas belajar. Ku pikir hanya aku saja yang ingin masuk organisasi tersebut, karena itu sangat bertentangan dengan jurusan perkuliahan kami. Ternyata aku tau kenapa orang lain sering menyebut kami 4 sekawan karena kami selalu bersama ke manapun, ya mereka mengikuti ku masuk ke organisasi tersebut. Namanya organisasi Multimedia & Jurnalistik. Aku sedari dulu memang sangat menyukai hal berbau multimedia. Bahkan cita-citaku adalah bekerja sebagai kru siaran televisi.

Namun entah kenapa isi dari organisasi ini kebanyakan adalah lelaki. Ada berbagai mahasiswa dari berbagai jurusan. Banyak sekali orang yang tidak familiar karena baru pertama kali aku lihat.
Ya, baru pertama kali aku lihat seorang laki-laki yang agak berbeda di mataku. Entahlah, kupikir aku menyukainya sejak pertama kali kulihat.
Siapa dia? Mahasiswa jurusan apa? Tapi pertanyaan itu tidak sedikitpun keluar dari ujung lidahku. Sosoknya yang dingin & dominan membuatku sedikit terintimidasi hingga aku tak berani untuk mendekatinya. Hingga akhirnya aku hanya menjadi pengagum dalam diam setiap ada di perkumpulan organisasi tersebut dengan sesekali aku meliriknya untuk meredam rasa degup dalam hatiku.

Setelah beberapa pertemuan akhirnya aku sedikit mengenalnya. Ya, meskipun..

Friendzone Out of ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang