Sundie

14 0 0
                                    

Jiwaku telah hilang kepercayaan, sifat menghormatiku telah ku kubur sangat dalam. Tak ada lagi kata lain. Hidupku memang penuh alasan. Memang orang hidup tak memiliki alasan? Apa alasanmu tetap hidup? Tidak ada?

Aku pikir, aku rusak seperti ini adalah hal yang biasa saja. Namun serusak ini kah aku dan masih tetap seperti ini.

Sehancur ini masih belum selesai, masih ada aku yang lebih hancur lagi? Kenapa setiap angka umurku bertambah, sakitnya menumpuk dan terlalu penuh.

Aku ingin muntah, aku tidak suka diriku sendiri. Aku lelah. Aku malas. Aku terima semuanya kalau aku menjijikan ini. Terima kasih tuhan, sudah pernah memberikkan aku sifat baik. Aku akan mencoba menerima sifat baikku kembali, ketika aku menemukan dirikku lagi.

"Hai" katanya membawa sebuah tali.

Apalagi yang akan ia lakukan? Wahai lelaki berambut panjang yang tak beraturan. Aku sudah terkena balon sabun itu, berjalan dengan bintang yang meleleh di setiap langkahku, mau bawa apa lagi orang ini?

"Sesuatu ini akan--"

DOR!

"Meledak"

Aku benar-benar terkekut, ia melakukan hal aneh lagi, di taman ini aku terdiam, menganga bingung dengan perkaranya yang super tak dimengerti.

"Tali ini meledak, haha" katanya tertawa. Apakah itu sebuah petasan?

"Benda ini, akan meledak pada akhirnya setelah panjangnya tali ini berjalan terbakar dan hancur" seperti itu caranya menjelaskan mengapa petasan itu dapat meledak.

"Karena aku membakarnya, ini akan meledak, seperti ini" ia mejetikkan api dan membakar tali di depanku.

Tali apa itu?

"Hatimu, akan meledak" katanya tersenyum sambil setelahnya menggenggam dua tanganku di hadapanku. Aku ingin berlari dan mematikan api itu. Tapi, api itu terus membakar menjalar dekat kepada diriku.

"Pada akhirnya, semua akan terungkap" dirinya tersenyum kepadaku dengan puas.

DOR!

Hatiku, hancur. Aku menangis sangat kencang, aku tertawa bersama air mata, kini semua menjadi terlihat segalanya. Apa arti itu, apa yang sudah di tunjukkan dari bakaran api yang melewati tali panjang itu. Apa makais dari rahasia yang sudah ditutupi selama ini meledak begitu keras dan lepas.

 Apa makais dari rahasia yang sudah ditutupi selama ini meledak begitu keras dan lepas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
we meet again in MarchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang