PROLOG

6 1 2
                                    

"Jani, kenapa Jani pelgi ninggalin Lenja?  Apa jani udah gak sayang Lenja lagi?" Tangis anak laki-laki berusia lima tahun itu menatap anak gadis yang sebaya dengannya.

"Kan sekarang Renja sudah ada yang jagain, bunda Renja kan baik kayak peri..." Gadis kecil itu tersenyum seraya menyeka air mata Renja. "Gak akan ada yang sakitin Renja lagi, Jani akan nungguin Renja ya. Renja jangan cengeng ya, Jani pergi dulu."

"Gak! Jani gaboleh pegi! Janii...!!!" Teriak Renja karena gadis dihadapannya tiba-tiba menghilang.

***

"RENJANIII...!!!"

Bruk!
"Awsshh..." Renja mengusap kepalanya yang terbentur pada lantai, ia terjatuh dari kursi belajar akibat mimpinya. Ia ketiduran saat membaca buku komik kesayangannya, kebiasaan Renja jika selepas mengerjakan tugas itu suka membaca komik hingga tertidur di meja belajarnya. Karena jika ia pergi ke tempat tidur untuk memejamkan mata, sering kali ia mengalami susah tidur.

Renja menaruh komik tersebut lalu menjatuhkan diri ke kasur, menggulung diri dengan selimut bak sebuah risol, Renja menyukai hal itu.

"Kamu kangen aku ya, Jani? Kok sering banget si kamu hadir di mimpi hm? Atau aku mau cepet-cepet nyusul kamu kesana?" Gumam Renja tak jelas dengan kelopak mata yang perlahan terpejam.

***

Hallo, ini cerita kedua umin😊
Tetep up walau yang itu masih dikit yang baca😆
Salah umin si males promosi 🙃
Ya abisnya bingung cuk, ig udah, tiktok gak fyp😣
Ya kudu otokhe umin teh yorobun😭
Dweso!
Harapan umin ya semoga suka ya ama nih cerita 😊
Papay👋

RENJANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang