02.

7.5K 326 6
                                    

Setelah kejadian kemarin, enth itu pelecehan atau tidak, rayyen menjadi sensitif akan sentuhan, jika ia di rangkul sekalipun, ia akan menepis nya.

Ah.. dan ia juga sudah putus dengan joan, awalnya, dan lagi lagi joan menolak, namun rayyen tetap kekeuh untuk putus dgn joan. Akhirnya pun joan mengiyakan.

Enth mengapa, ia merasa ia menjadi sendiri, teman teman nya seolah menjauhinya. Apa yang salah?

Rayyen benar benar pusing, ia menuju ke toilet, hendak mencuci muka, ketika selesai mencuci muka, pundak nya di seret oleh seseorng.

Rayyen terlonjak, ia hendak berteriak, namun bibirnya tiba tiba di cium ganas oleh lelaki di depannya.

"Mmmhh!! Eghhhhg.. hahhh"rayyen meraup nafas sebanyak banyak nya. Pipinya merona, keringat bercucuran turun dari dahi nya.

Sensasi panas dan tidak nyaman benar benar menyiksannya.

"Kau benar benar cantik rayyen.. hahh.. kau selalu embuah penis ku tegang, bahkan hanya melihat mu merengek pu  penis ku sudah berdiri dengan tegak nya"

Ucap lelaki di depan rayyen.

Rayyen menatap lelaki tsb, ia melotot, dia teman sekelasnya!! Tidk, bahkan sebangkunya!

"Egar??!!" Rayyen berteriak cukup keras. Membuat bibirnya kembali di cium oleh egar.

"Jangan berteriak sayang.." egar menangkup kepala rayyen dan mengamati wajah rayyen.

Rayyen memberontak. Namun perbedaan tubuh dan tenaga  membuat usaha nya sia sia.

"Ah.. cantik nya.."  dengan brutal nya egar mencium selurruh bagian muka rayyen, lalu egar memeluk nya.

Karna tubuh rayyen kecil, membuat egar nyaman dengan posisi seperti ini.

"Ah.. aku sudah tidak kuat"

Egar membuka resleting celananya dan terpampang penis sekitar 18 cm, itu menampar wajah rayyen.

"Ayen sayang.. kulum ini" rayyen terkejut, bahkan penis nya tidak sebesar dan sepanjang ini!

"Jangan membuat ku memaksa.." rayyen ttp memberontak, mau tidak mau egar harus menggunakan cara kasar.

"Ggh..!..bgghh mmhh" penis nya benar benar masuk ke mulut rayyen, egar menengadah, merasa sangat nikmat.

"Ahh bethuul.. sprti ituh.."  desah egar.

Sampai pada pelepasan nya, egar membuka seragam rayyen, ia kagum, penisnya kembali tegang karna melihat dada mulus beserta puting pink milik rayyen.

"Kau.. eergghh" dengan tergesa gesa egar meraup habis habisan dada rayyen, meninggalkan bekas kemerahan yang memenuhi dua dada rayyen.

"Huhu.. egar..hhh.. hiks" rayyen menangis, ia benar2 tidak menyangka akan di seperti ini kan.

"Ah! J-jangan!" Rayyen tambah terkejut, ketika egar membuka celana rayyen beserta celana dalam nya membuat pantat nys terekspos dengan jelas di mata egar.

"Holy shit, benar benar.."

Tanpa pelumas, dan dengan paksaan, penis yang awalnya 18 cm kini seperti berubah menjadi 20 cm.

"Arghh tidak masuk.."

"Aakhhh!! Hj..gh..  huhu.. hiks hiks.."

Jleb

"Akkhhh!!!"

"Hhh..  kau benar benar menjepit nya sayangggh.."

Tempo yang di gunakan egar sangat cpt, membuat badan rayyen terpental2.

"Akh! Huhu..hhggh.. hiks.. mhh" rayyen menangis, darah keluar dari dalam bool rayyen.

"Aakhh lebih cepat!" Egar berucap pada dirinya sendiri, sembari menambah temponya.

"Aahhhh...." desah final mereka.

"Kau.. benar benar cantik."

Egar mengecup dahi rayyen, rayyen pingsan, ini benar benar membuat nya terkejut.

Dengan kurang ajarnya, egar hanya mengambil baju baju milik rayyen dan menutupi bagian bool rayyen saja, setelah itu meninggalkannya sendiri dengan keadaan berdarah.

~~~

"Baiklah.. aku ke toilet dahulu."

Ucap joan kepada ani yang tidak berhenti berbicara membuat joan muak.

"Aah, baik, jangan lama lama ya joaan, aku menunggumu di siniii"

Joan tidak meng gubris nya, ia memilih pergi dari sini karna telinga nya sakit.

Ketika joan membuka pintu toilet alangkah terkejutnya ia, dia melihat rayyen terkapar tak berdaya, keadaanya yang telanjang malah mengalihkan perhatian nya.

Namun ia singkirkan pikiran kotor nya.

"Apa apaan ini? Bisa bisa nya...? Kau di perkosa?"

Ucap joan sendiri, tentu saja karna rayyen masih pingsan disana.









Tbc.

Jika ada kesalah kata mohon di maafkan.

what's wrong? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang