03

6.1K 261 2
                                    

Joan mendekat, melihat rayyen yang tidur terlentang dengan darah memenuhi kaki rayyen.

"Apa apaan? Siapa yang membuat mu begini?" Ucap joan, matanya tidak sengaja menangkap suatu bulatan berwarna pink yang sialnya begitu menggoda.

"Shit" joan mengumpat, ketika ia melihat puting dan paha milik rayyen, penis yang masih dibaluti kain iti nampak bangun, milik joan benar benar berdiri. begitu besar nafsu nya, joan benar benar ingin ikut memperkosa rayyen detik ini juga, namun.. belas kasih masih tertera di dalam lubuk hati joan.

Kesekian kalinya joan melotot, ia melihat begitu byk darah berada di sekitar tubuh rayyen, ia marah, ia khawatir, separah itu kah?

Dengan tergesa gesa, joan membantu rayyen menggunakan bajunya, karna tidak mungkin ia menggendong rayyen dlm keadaan telanjang.

Setelah selesai, ia membawa rayyen ke uks.

~~~

"Bocah, kau mati?" Ucap joan ketika sudah 21 mnt dia menunggu.

"Lama sekali, kelas sudh di mulai 13 mnt yg lalu, kesana pun malas, aku bolos saja"ucap joan pada dirinya sendiri.

"Ahhh sial, dia terus menelpon!" Joan mendesah kesal, ani terus menelponya, tertera 34 panggilan tak terjawab dari kekasih joan.

"Hm?"  Joan pun mengangkatnya. Mau bagaimana lagi? Jika tidak di angkat pasti ani akan marah.

"Sayang kau di mana? Kenapa tidak mengangkat telepon ku? Aku sangt rindu~" ucap ani dari balik telepon dengan nada yg manja.

"Aku di bumi, dan aku mengangkat telepon mu, buktinya kita sedang bertukar kata sekarang, dan untuk rindu, akan ku kirim foto, untuk sekarg akan ku tutup dulu telfon nya"

"A-ah tap-"

Bip

Panggilan di putus oleh joan, joan kembali menatap rayyen yang masih nyenyak tertidur.

"Aku pergi dulu"

Ucap ny lirih, joan melangkah kan kaki nya keluar dari uks.
Dan tepat pda waktu joan keluar, rayyen membuka matanya.

Air mata keluar dari manik ungu nya, air mata yg sudah ia tahan sedari tadi.

"Hiks..hiks...huh..huhu.." rayyen kembali menangis, ia menutupi matanya menggunakan tangan, ia kotor. sangat kotor.

"Khenapa?.. hiks.." rayyen benar benar terpukul, seumur hidup, ia tak pernah membayangkan jika takdir nya akan seperti ini.

~~

Sudah lebih dari 10 menit rayyen menangis, membuat matanya sembab, rona merah di pipi, hidung, mata, dan bibir nya terlihat jelas, jika org berlalu lalang dan melihat rayyen pun akan spontan beranggapan jika rayyen menangis.

Dengan tertatih tatih, rayyen berjalan menuju kelasnya, ia tak melihat siapapun di sana, ia bersyukur.

Rayyen mengambil tas nya dan keluar dari kawasan sekolah dengan berusaha tampak biasa saja dalam caranya berjalan.

Rayyen memasuki bis yg berhenti, duduk dipojokan seperti biasa.

Duk

"Huh..!" Rayyen pun duduk, ia menengadah kan kepalanya, sakit sekali, anal nya terasa robek sekarng.

Rayyen tak sengaja tertidur. Namun ia merasa ada yg mengguncang bahunya, ia menyernyit, kemudian membuka mata.

"Kau tidak seharusnya tidur disini"

Joan

"A-ah.. maaf."

"tempat tujuan mu."

Rayyen yang paham sontak berdiri, ia mengucapkan kata terimakasih dengan lirih dan pergi.

~~

"Rayyen pulang"

"Bagus, jam berapa sekarang?! Bodoh nya baru pulang!"

Rayyen menyernyit, sakit sekali telinganya.

"Sini kau!"

Rayyen terlonjak, ia di tarik paksa oleh ayahnya.

"Kemana saja kau hah?! Menjual diri?! Dapat berapa? Ah.. apa pelanggan mu seorng bapak² ber uang? Hahahaha!!"

Dengan blak blakan, ayah rayyen berteriak, menghina, memfitnah.

"Ayh..? Tahukah jika putramu telah di perkosa? Sakit sekali yah.. badan rayyen seperti di tinju oleh ratusan orang.. anal rayyen seperti robek, tubuh rayyen seperti di belah dua."

ingin sekali rayyen berkata seperti itu, namun apa daya? Yang ada ia malah di siksa lebih oleh ayahnya.

"Hadeh.. mempunyai putra sepertimu bukanya membanggakan malah menyusahkan.."

"-ah, besok saudara mu kesini, dia menginap 1 minggu, berperilaku lah dengan baik!"

Rayyen hanya mengangguk, dengan mata yang tetap terpejam, karna ia yakin jika ia membuka matanya, air deras akan menghujam pipi nya.

~~

"Hah.. ya tuhan." Rayyen berbaring, ia membuka mata, benar sja, dengan cepat air mata turun, manik ungu nya telah basah, manik yang aslinya ungu muda itu berubah menjadi ungu tua.

Rayyen membuka matanya dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.














Tbc

Terimakasih sudah membaca, jika ada kesalahan kata atau ketidak logisan dalam saya menyampaikan cerita, saya meminta maaf sebesar besarnya.

what's wrong? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang