rayyen terdiam, kini ia tengah berhadapan dengan ayah nya di ruang tamu, -bersama ibu tirinya.
tidak terbayang oleh rayyen sendiri, bila dirinya akan memiliki ibu baru.
entahlah.. sepertinya ia akan ragu untuk mengakuinya.
"kenalkan, dia ibu barumu" ucap davel sembari menatap tajam pada rayyen.
"... ya."
davel mengerutkan dahinya.
"hanya seperti itu?"
"lalu? haruskah rayyen mengajak tetangga untuk mengadakan pesta penyambutan?" tutur rayyen.
davel mengeraskan rahangnya, semenja kejadian Minggu lalu anaknya seketika berubah.
"sudah lah sayang... biarkan saja" ucap ibu tirinya yg bernama rania.
"tapi dia sangat tidak sopan"
"sudah sudah.." ucap rania sembari menempelkan buah dadanya ke lengan davel.
"ew" ucap rayyen mengalihkan pandangan.
rania yg mendengar hanya memutar bola matanya.
"ah, sayang.. aku ingin pindah.., tidak mau di rumah ini yang lumayan kotor.. -dan usang" ucap semena mena rania.
davel yang mendengar ucapan rania hanya menghela nafas, jika tak di turuti pasti akan marah, jadi, davel tak memiliki pilihan lain.
"baiklah.. kita pindah besok"
"yeayy! tidak usah mengajak tikus kecil ini yaa"
ucap girang rania."maaf, aku juga inginya seperti itu, namun ibuku pasti tidak memperbolehkannya"
rania lantas cemberut.
"yah.. tikus itu ikut."
"tak apa sayang.. jika dia menganggu, aku tak segan untuk mengusir nya" ucap davel sembari mengelus Surai coklat kemerahan milik rania.
"aku lebih memilih tinggal sendiri disini" ucap rayyen disela sela dua insan di depan nya tengah bermesraan.
"tak bisa, nenekmu tidak memperbolehkan." ucap deval datar.
"ck" decak rayyen, ia tak bisa menolak lagi jika itu berkesangkutan dengan neneknya.
"kita pindah besok"
~~
segala barang yang masih di butuhkan sudah di angkut, rayyen terdiam di depan rumah baru nya yg terbilang besar.
ada kolam renang, taman yang cukup luas, ayunan, kandang kelinci, bahkan kolam ikan.
rayyen pun masuk, ia melihat banyak orang sedang menata interior rumah nya, tak memperdulikan hal tersebut, rayyen memilih masuk ke dalam kamarnya.
'luas'
satu gumaman yang reflek rayyen ucapkan ketika pertama kali masuk ke dalam kamar barunya.
rayyen senang, dengan begitu, ia bisa membawa banyak rak buku untuk menyimpan berbagai komik dan novel nya.
~~
semua sudah tertata rapih, tak membutuhkan banyak waktu, karna ayahnya menyewa banyak orang untuk menata barang barang. jadi hanya sampai sore saja sudah selesai.
kini ia harus dihadapkan oleh drama konyol, dimana rania dan davel tengah bermesraan di depan rayyen. muak sekali, rasanya ia ingin kabur, namun perutnya masih menjerit meminta makanan.
"ahh, jangan sekarang sayang.."
"tak apa.."
"lihatlah, ada anakmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
what's wrong?
Romancerayyen yang tak pernah menyangka takdir nya akan seburuk ini. {kalo ga suka bisa pergi oke? makasii}